Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Menurut Kotler, bapak Pemasaran
Dunia, permintaan adalah keinginan terhadap produk tertentu, yang didukung oleh
daya beli. Jadi, jelas bahwa keinginan yang
tidak didukung oleh daya beli bukanlah permintaan (demand). Tugas
pemasar lebih jauh adalah mengubah keinginan menjadi permintaan.
Lalu, apa pentingnya mengetahui keadaan
permintaan?
Untuk mencapai tujuan organisasi,
pemasar harus pintar mengelola permintaan. Untuk itu ia harus paham keadaan
permintaan. Inilah 8 keadaan permintaan menurut Kotler&Keller (namun
contoh-contohnya telah saya sesuaikan) :
- Permintaan negative,
konsumen tak suka
produk dan mungkin berusaha menghindarinya (tayangan program lawakan berbau
porno, debat politik, daging babi bagi umat muslim, dll)
- Tak ada permintaan,
konsumen mungkin tak
sadar akan produk atau tidak tertarik pada produk. (setelah ada jasa loundry
kiloan, konsumen baru sadar bahwa itu dibutuhkan, demikian juga seperti produk
internet, apartemen, layanan sembako pesan antar, seterika uap, kawat gigi
ketika itu sudah dianggap sebagai mode, dsb)
- Permintaan laten,
konsumen mungkin
mempunyai kebutuhan yang kuat yang tidak bisa dipenuhi oleh produk yang ada (jasa
pengacara yang jujur, jasa pendidikan yang terjangkau dan menyediakan jaminan
kerja, credit card dengan tingkat bunga rendah layaknya koperasi, dsb)
- Permintaan menurun,
konsumen mulai jarang
membeli produk atau tidak membeli sama sekali (vetsin bagi segmen yang sadar
kesehatan, sekolah umum yang tidak berlabel keagamaan, black board, white board
sebab orang beralih ke LCD, dsb)
- Permintaan tak teratur,
konsumen membeli
secara musiman, mingguan, bulanan, harian atau bahkan jam-jaman (rokok,
pembalut, payung, jas hujan, buah-buahan, lilin perayaan hari raya, parcel,
dsb)
- Permintaan penuh,
konsumen membeli
semua produk yang dilempar ke pasar (barang diskon pada bulan diskon, sembako
murah pada masa reses, tiket pesawat/kereta pada masa Lebaran/Natal, dsb)
- Permintaan berlimpah,
konsumen bersedia
membeli produk lebih banyak dari produk yang ada (hape-hape murah dari China
untuk segmen kelas bawah, rempah bagi perusahaan jamu,
- Permintaan tak sehat,
konsumen mungkin
tertarik pada produk yang memiliki konsekwensi social yang tidak diinginkan,
(bukan vulgar, tetapi harus saya katakan bahwa permintaan terhadap PSK adalah
termasuk salah satu contoh dari permintaan yang tidak sehat, rokok untuk
perempuan, rokok di daerah yang sudah memberlakukan perda anti rokok,
permintaan terhadap jasa ilmu perdukunan, dsb)
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mas Heru
Disadur dari : SUMBER
Disponsori oleh : PULSAGRAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri tanggapan dan komentar karena komentar teman-teman sangat berarti untuk saya dalam rangka perbaikan dan pengembangan blog ini.