Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hari ini saya ingin mempersembahkan artikel khusus sebagai ungkapan kasih sayang bagi para orang tua yang sudah memasuki masa LANSIA. Semoga kisah berikut menjadi contoh sederhana bagi kita. Ada sebuah keluarga terdiri dari sepasang suami istri, kakek dan nenek dan seorang anak mereka yang masih kecil sedang makan bersama. Tiba - tiba gelas yang sedang dipegang nenek terjatuh dan pecah.Gelas itu terbuat dari porselin mahal.Nenek dan kakek tersebut sudah beberapakali tanpa sengaja memecahkan piring maupun gelas.
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hari ini saya ingin mempersembahkan artikel khusus sebagai ungkapan kasih sayang bagi para orang tua yang sudah memasuki masa LANSIA. Semoga kisah berikut menjadi contoh sederhana bagi kita. Ada sebuah keluarga terdiri dari sepasang suami istri, kakek dan nenek dan seorang anak mereka yang masih kecil sedang makan bersama. Tiba - tiba gelas yang sedang dipegang nenek terjatuh dan pecah.Gelas itu terbuat dari porselin mahal.Nenek dan kakek tersebut sudah beberapakali tanpa sengaja memecahkan piring maupun gelas.
”Aduh…nek..sudah
berapa gelas dan piringku yang pecah ??… Bisa habis perabotan rumah ini..!! ”
Kata menantunya.
Sang
anak hanya memandang kasihan pada neneknya.
Suatu
hari anak tersebut diajak jalan - jalan ke pasar oleh ibunya.Lalu si ibu
bertanya.” Nak, kamu ingin di belikan apa?”Si anak dengan polos menjawab,” Ibu
belikan aku piring dan gelas plastik 2 pasang saja” ”Lho untuk
apa nak, bukankah di rumah sudah banyak gelas dan piring?”
”Ibu,
piring dan gelas plastik itu akan ku simpan untuk ibu dan ayah kelak jika
sudah tua, agar perabotan di rumah tidak habis pecah karena tangan ibu dan ayah
sudah gemetaran seperti tangan nenek”, jawab anak tersebut.
Ibunya
sangat terkejut, dalam hatinya ia merasa sedih serta menyesal. Ia memeluk
anaknya dan segera pulang. Setiba di rumah sang menantu bersimpuh pada kakek
dan nenek itu untuk minta maaf.
Sahabat,
semoga ilustrasi tersebut bisa sedikit memberi gambaran bagaimana kita
seharusnya mencintai dan memahami kaum lanjut usia. Kita semua pada akhirnya (
bila diberi Tuhan umur panjang ) akan mengalami saat – saat menjadi lansia (
lanjut usia ). Usia senja seharusnya menjadi sesuatu hal yang membahagiakan.
Saat beristirahat dan menikmati kehangatan di tengah anak – anak dan para cucu.
Sayangnya dengan semakin majunya perubahan jaman dan semakin kompleksnya
kebutuhan hidup manusia suasana kehangatan keluarga besar itu sedikit demi
sedikit mulai pudar.
Suasana
tradisi keluarga Indonesia, di mana ayah dan ibu yang sudah lanjut usia tinggal
bersama salah satu anak mereka dan menghabiskan sisa hidup bersama. Suasana
kekeluargaan seperti itu agak sulit ditemukan di kota besar. Banyak faktor yang
menjadi penyebab. Orang tua sendiri merasa tidak mau merepotkan anak maupun
menantu, faktor ekonomi, keadaan rumah yang sempit apalagi masih kontrak, dan
sebagainya.Meskipun ada pula keluarga yang cukup mampu secara finansial namun
tidak punya cukup waktu untuk terus memperhatikan keadaan orangtua.
Mungkin
diantara kita pernah menyaksikan orang tua yang ”terpaksa”
dititipkan di panti jompo. Suasana di panti wredha atau panti jompo bukan
sekedar saya dengar dari orang lain namun melihat dan berada ditengah mereka.
sehingga bisa memahami bagaimana suka duka para lansia yang terpaksa harus
dititipkan di sana. Terlebih bila masih ada anak – anak mereka. Kita tidak bisa
juga menyalahkan mengapa harus demikian. Ini masalah yang terlalu kompleks.
Namun ada baiknya kita berusaha memahami apa sih yang menjadi kebutuhan orang
tua bila kita memilih untuk merawat mereka?
Untuk
bisa memahami dan mencintai orangtua yang sudah berusia lanjut, kita perlu
mengetahui perubahan apa saja yang dialami kaum lansia, apa yang mereka rasakan
dan butuhkan. Beberapa anak memutuskan untuk merawat orangtua mereka
sendiri di rumah. Kehadiran Kakek dan nenek menjadi pelengkap kebahagiaan dan
menambah kehangatan sebuah keluarga. Suka duka merawat orangtua
lansia adalah sebuah tugas mulia sebagai seorang anak. Bersyukur
bahwa kita masih diberi kesempatan untuk membaktikan diri dan merawat orangtua.
Orangtua yang dulu merawat dan membesarkan kita sejak masih dalam kandungan,
kanak – kanak, dewasa dan akhirnya membentuk keluarga baru. Berikut ini sedikit
informasi mengenai kaum lansia, semoga bisa bermanfaat bagi sahabat.
Siapakah kaum lansia?
Secara
statistik kaum lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Ada banyak
faktor yang dapat mempengaruhi proses penuaaan antara lain keturunan, gisi,
pola hidup, aktifitas fisik, lingkungan dan kondisi psikologis dan
sebagainya.
Apa saja perubahan fisik pada kaum lansia?
Seiring
bertambahnya usia maka kondisi fisik juga mengalami banyak perubahan misalnya
rambut yang memutih dan kulit berkeriput. Apakah hanya itu saja?…tentu saja
tidak.Berikut ini adalah beberapa hal yang perluu kita pahami diiantaranya
adalah :
Indra penglihatan.
Mata
merupakan organ penting bagi kita, tak terkecuali para lansia. Keluhan mata
rabun pada usia senja berkaitan erat dengan penurunan fungsi syaraf termasuk
diantaranya syaraf mata, bisa juga karena adanya katarak pada mata. Bila perlu
periksa ke dokter mata dan upayakan menggunakan kacamata. Agar
mengurangi resiko cedera pada lansia, sekitar lingkungan rumah beri penerangan
yang cukup pada malam hari terutama di kamar mandi.Hal ini penting untuk
menghindari terjadinya kecelakaan pada kaum lansia.
Indra pendengaran
Hal
ini tak jarang memicu kesalahpahaman. Bicaralah lebih dekat dan penuh kesabaran
bila orang tua tidak dapat mnedengar dengan jelas. Jangan membentak – bentak,
ingat kita dulu ketika kecil ditimang dan di asuh orangtua kita penuh kasih
sayang. Bila kondisi keuangan memungkinkan upayakan alat bantu dengar untuk
orangtua. Kebahagiaan para lansia antara lain mendengar ceeloteh riang sang
cucu tercinta, berbincang – bincang dengan anggota keluarga dan
mendengarkan radio dan suara musik tradisional dan sebagainya.
Indra perasa dan penciuman
Orang
lanjut usia mengalami penurunan fungsi indra perasa terutama lidah.Hal ini
akibat menurunnya sensitivitas indra perasa pada lidah. Tak heran bila banyak
orangtua mengeluh makanan tidak enak, kurang asin, kurang manis atau bahkan
mengatakan masakan kita hambar.Begitu pula indra penciuman berkurang
sensitivitasnya sehingga tidak bisa menikmati aroma bau masakan yang membuat
orang tua kurang selera makan Kita tidak perlu menyalahkan orangtua atau merasa
kecewa karena masakan kita dicela.Cobalah beri pengertian dengan penuh kasih
sayang bahwa tubuh tetap memerlukan makanan bergisi agar bisa sehat.
Gigi.
Orang lanjut usia mengalami kerapuhan gigi, banyak yang tanggal dan berlubang.
Kesulitan untuk mengunyah . Maka upayakan menyajikan makanan lunak bila orang
tua tidak mau menggunakan gigi palsu.
Kulit,
Pada orang tua kulit lebih kering, keriput, elastisitas atau kekenyalan kulit
menurun. Ada pula orang tua yang menjadi mudah alergi dan gatal – gatal
akibat menurunnya daya tahan tubuh. Sering – sering menganjurkan orang
tua untuk minum air putih dan buatkan jus buah segar. Beri pelembab agar merasa
nyaman. Perhatikan kebutuhan kebersihan tubuh terutama mandi sehari 2 kali.
Keadaan kesehatan jantung, paru – paru, hati dan ginjal serta
organ tubuh lain menurun fungsinya
Orang
lanjut usia sering mengalami mudah lelah, sesak nafas dan gangguan buang air
kecil bahkan ada yang ngompol tanpa terasa, gangguan pencernaan mudah kembung,
diare, sembelit dan lain – lain.Memasuki usia lanjut adalah masaa yang rentan.
Bila tidak dijaga kondisi kesehatannya, orang tua akan mudah jatuh sakit
terlebih dengan adanya penurunan kekebalan tubuh. Nah hal ini sekaligus
mengingatkan kita agar mulai menjaga kesehatan diri dan kesehatan orangtua kita
sejak dini agar kita tetap bugar memasuki masa lansia kelak. Salah satu contoh
nyata nenek saya bahkan hidup seratus tahun lebih. Beliau sangat energik
dan aktif sejak muda, padahal pernah melahirkan sepuluh anak dan fisiknya tetap
terjaga jantung, paru – paru , hati dan ginjalnya dalam kondisi baik tak pernah
sakit – sakitan. Beliau meninggal dengan tenang tanpa sakit apapun.
Tulang dan otot.
Pada
orang lanjut usia, tulang semakin rapuh dan keropos. Otot kulit juga semakin
kisut. Keluhan tersering adalah ngilu pada tulang terutama saat dingin, bengkak
pada persendian dan varises. Perhatikan kebutuhan gisi orangtua, terutama
asupan makanan maupun minuman yang cukup mengandung kalsium. Anjurkan
menggunakan baju hangat saat musim hujan atau angin. Diet teratur untuk keluhan
penyakit yang diderita misalnya asam urat yang tinggi, jantung, diabetes dan
lain lain. Diet ini tidak mudah dijalankan, karena kadang orangtua ingin
menikmati makanan tanpa dilarang begini dan begitu. Konsekwensinya menu dalam
keluarga sedapat mungkin menghindari yang beresiko memperberat kondisi
sakitnya.
Keadaan psikologis:
- Merasa tidak berdaya, terlebih
bila hidup tergantung sepenuhnya dari anak.
- Merasa cemas dan kuatir dengan
keadaan kesehatan
- Perasaan takut saat sendirian
di rumah, kesepian saat anak – anak bekerja, cucu sekolah
- Butuh perhatian, sapaan dan
kasih sayang dari anggota keluarga setiap hari
- Ingin dihargai pendapatnya
meskipun kadang dianggap kuno atau tidak relevan.Cobalah mendengar saja.
Cukup didengarkan pendapatnya mereka merasa bahagia.
- Mengalami kepikunan ( pelupa )
- Mudah tersinggung
- Gelisah, sulit tidur, mudah
terjaga tengah malam, dsb
Apa yang harus dilakukan:
- Libatkan anggota keluarga untuk
memberi perhatian dan memahami orang tuaa yang sudah lanjut
- Bantu orangtua untuk aktif
dalam kegiatan sosial atau kerohanian bila masih mampu. Jika ada
kelompok doa atau pengajian sarankan untuk terlibat
- Beri kesibukan yang bisa
menyalurkan hoby orangtua agar terhibur , misalnya berkebun, menanam
tanaman hias, memelihara ikan, burung atau merajut dsb
- Perhatikan pola gisi yang
sesuai untuk usia lanjut
- Membantu menjaga kebersihan
badan dan kontrol kesehatan orang tua secara teratur
- Sekali waktu jadwalkan rekreasi
bersama kakek dan nenek dengan seluruh anggota keluarga atau mengadakan
reuni keluarga.
- Bila ada senam untuk lansia ,
paguyupan senam diabetes, jantung sehat, atau ada kesempatan jalan pagi
libatkan orangtua untuk tergabung dalam kelompok – kelompok tersebut.
- Ungkapan cinta dan kasih sayang
dari anak – anak dan anggota keluarga akan memperpanjang usia mereka.
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
MC Heru Purnomo
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri tanggapan dan komentar karena komentar teman-teman sangat berarti untuk saya dalam rangka perbaikan dan pengembangan blog ini.