Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Menjelang hari raya, pada umumnya sebagian besar karyawan memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) setidaknya 10 hari sebelum hari raya tiba. Dengan diterimanya bonus tersebut, yang diiringi maraknya berbagai penawaran menarik dari toko-toko ataupun pusat perbelanjaan, terkadang hal tersebut sangat menggoda dan tanpa disadari membuat kita cenderung lebih konsumtif.
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
M C Heru Purnomo
Owner of Duta Synergy
Artikel diambil dari : SUMBER
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Menjelang hari raya, pada umumnya sebagian besar karyawan memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) setidaknya 10 hari sebelum hari raya tiba. Dengan diterimanya bonus tersebut, yang diiringi maraknya berbagai penawaran menarik dari toko-toko ataupun pusat perbelanjaan, terkadang hal tersebut sangat menggoda dan tanpa disadari membuat kita cenderung lebih konsumtif.
Seakan
diluar kendali, kesadaran kita akan dana lebih yang kita miliki saat
itu, di satu sisi membuat mata kita semakin terbuka untuk berbelanja
berbagai hal yang sebenarnya belum tentu benar-benar kita butuhkan, dan
di sisi lain membuat mata kita semakin tertutup akan kondisi keungan
yang harus kita hadapi seusai Lebaran.
Padahal
jika kita pikirkan secara seksama, maka sebenarnya pengeluaran kita
sudah mulai meningkat dimulai dari saat bulan puasa. Pada saat berpuasa,
umumnya justru terjadi pembengkakan biaya dari segi kebutuhan pangan.
Keinginan kita untuk mencicipi beragam menu khusus saat berbuka ataupun
menghadiri berbagai acara buka puasa bersama menuntut pengeluaran yang
lebih dari biasanya.
Untuk
menyikapi hal-hal tersebut, maka kita harus lebih bijak dalam mengatur
keuangan. Karena pendapatan dan keutuhan setiap orang dapat berbeda,
maka sesuaikanlah gaya hidup kita dengan pendapatan yang kita miliki.
Pertimbangkan matang-matang segala pengeluaran kita berdasarkan skala
prioritas, agar tidak lebih besar pasak daripada tiang, yang pada
akhirnya justru menjerumuskan kita dalam kondisi yang serba kekurangan.
Berikut
ini adalah kiat bijak mengatur keuangan menjelang Lebaran, yang dapat
disesuaikan dengan tujuannya masing-masing agar kondisi keungan tetap
terjaga seusai lebaran :
1. Pisahkan Gaji dengan THR
Saat
menjelang hari raya Lebaran, umumnya kita menerima gaji hingga dua kali
lipat. Yaitu gaji pokok bulanan dan THR (senilai hingga satu kali
gaji). Pisahkanlah antara gaji dengan THR.
Gunakanlah
gaji pokok untuk membiayai berbagai kebutuhan dan rutinitas bulanan
seperti biasa. Karena sudah terencana dengan baik setiap bulannya, maka
kita dapat dengan lebih mudah mengelolanya.
Lalu
prioritaskan THR untuk membayarkan kewajiban dan pengeluaran ekstra
saat merayakan Lebaran. Kewajiban antara lain dapat berupa :
- Kewajiban Membayar Zakat
Perhitungkan
dana zakat bagi Anda dan keluarga. Zakat adalah hal utama yang
disisihkan ketika Anda mendapatkan THR. Karena THR adalah penghasilan
tahunan, maka jika telah mencapai nisab (jumlah wajib zakat), hitung dan
keluarkan Zakatnya. Namun jika Anda terbiasa mengeluarkan zakat tiap
bulan, maka zakat dari THR akan lebih besar.
Anda dapat menghubungi berbagai lembaga Zakat untuk mengetahui apakah penghasilan Anda telah terkena kewajiban zakat.
- Kewajiban Membayar THR
Selain
menerima THR, Anda juga memiliki kewajiban untuk membayar THR kepada
orang-orang yang bekerja untuk Anda, seperti pembantu rumah tangga,
supir pribadi ataupun secara sukarela kepada orang-orang lain yang
memiliki jabatan di tingkat dasar atau berpendapatan rendah di tempat
Anda bekerja seperti OB (Office Boy).
2. Sisihkan Dana Untuk Pembayaran Wajib
Selain
membayar iuran wajib bulanan seperti listrik atau air, barangkali Anda
memiliki cicilan seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit
Kendaraan Bermotor (KKB).
Untuk
memudahkan Anda mengatur keuangan, tetaplah pada jalurnya dan gunakan
gaji pokok untuk membiayai cicilan tersebut seperti yang telah
direncanakan sebelumnya.
Usahakanlah
untuk mengutamakan hal ini, karena kelalaian dalam membayar cicilan
dapat menjerat Anda dengan beban bunga yang besar.
3. Membuat Anggaran Untuk Hari Raya
Disinilah
THR yang Anda terima juga memegang peranan penting. Bijaklah dalam
memperhitungkan penggunaan THR Anda. Gunakan sisa THR Anda untuk
membiayai pengeluaran tambahan yang dibutuhkan saat Hari Raya.
Utamakanlah skala prioritas dan hindari keinginan semata untuk
berfoya-foya dengan membeli barang-barang baru yang belum tentu
dibutuhkan untuk jangka panjang.
Kendalikan
nafsu berbelanja Anda, karena hal tersebut dapat menjerumuskan Anda
dengan berbagai kesulitan nantinya. Pemborosan tersebut dapat berupa :
- Belanja yang Berlebihan
Disaat kita memliki THR (uang lebih), datanglah berbagai godaan untuk membeli barang-barang baru, salah satunya seperti pakaian.
Pembelian
pakaian saat menjelang Lebaran adalah hal yang sangat umum. Namun
perhitungkanlah baik-baik seberapa banyak pakaian baru yang Anda
butuhkan. Tidak semua pakaian dibandrol dengan harga tinggi, namun
pembelian dalam jumlah banyak (diluar kebutuhan) juga menyebabkan
pembengkakan pengeluaran.
Jangan
pernah lupa memperhitungkan kebutuhan lain saat Anda merasa bahwa saat
itu Anda mampu membeli sebuah barang yang Anda inginkan.
- Mudik
Mudik
saat Lebaran memang sebuah fenomena yang menjadikannya sebuah tradisi
bagi banyak perantau untuk kembali ke kampung halaman dengan tujuan
bersilaturahmi dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar.
Hal
ini mungkin dapat dimaklumi, namun pertimbangkanlah matang-matang bahwa
biaya transportasi pada saat Hari Raya terutama Lebaran melambung
tinggi. Selain menguras biaya, bagi Anda yang mudik dengan menggunakan
kendaraan sendiri perlu ekstra tenaga dan sangat berhati-hati pada masa
arus mudik untuk mengjhindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat
kelalaian karena kelelahan. Dan jika Anda seorang pegawai baru dengan
gaji pas-pasan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mudik.
Jika
ingin memaksimalkan keuangan Anda, gunakanlah teknologi untuk
menyampaikan silaturahmi melalui telpon atau sms. Anda tetap dapat mudik
dan berkumpul bersama keluarga dengan mengambil cuti diluar Hari Raya
dengan kondisi jalan yang lebih lenggang dan hemat biaya.
4. Hindari Hutang
Saat
Hari Raya, terkadang sebagian dari kita memiliki tuntutan gaya hidup
yang lebih demi status sosial seperti berusaha tampil dengan sesuatu
yang baru. Keinginan tersebut tentunya memaksakan kita untuk
mengeluarkan banyak uang, dan bahkan juga melampaui batas kemampuan
kita.
Sebaiknya
hindari keinginan tersebut jika Anda tidak dapat menyanggupinya,
kebanggaan tersebut hanya dapat dinikmati sesaat dan tidak menutupi
kemungkinan akan hadirnya orang lain dengan sesuatu yang lebih lagi. Hal
ini akan terus berlangsung dan akhirnya Anda hanya akan merugikan diri
sendiri.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa terkadang hadir hal-hal tak terduga yang
membutuhkan biaya. Sebaiknya jangan paksakan diri untuk menyanggupinya,
apalagi hingga mengambil resiko untuk berhutang. Tentunya Anda ingin
menghindari kehadiran debt collector yang ingin bertamu kerumah Anda
ataupun berkurangnya jadwal ketenangan karena lonjakan tagihan kartu
kredit dan lain-lain.
5. Maksimalkan THR Dengan Berinvestasi
Menurut
sejumlah konsultan perencana keuangan, sebuah keluarga harus dapat
mengelola uang THR sebagaimana mengelola gaji bulanan biasa (100%),
minus hutang maksimal (30%), minus investasi minimal (10%) sehingga sisa uang THR yang digunakan untuk berlebaran sebesar 60% saja.
Jika
pengeluaran mencapai sekitar 120% hingga kurang dari 160% atau antara
1,5 - 2,5 pengeluaran normal maka keluarga tersebut (masih) tergolong
keluarga yang mampu mengelola uang THR secara sehat dan bijak.
Namun
jika pengeluaran sebuah keluarga mencapai lebih 160% atau di atas 2,5
kali pengeluaran normal, keuangan keluarga tidak tergolong sehat dan
dipastikan mengalami kesulitan keuangan pada masa sesudah Lebaran.
Untuk
menghindari berbagai godaan berbelanja termasuk membeli hal-hal yang
tidak diperlukan, sebaiknya pindahkan uang THR ke dalam rekening yang
tidak ber-ATM.
Semoga
kiat-kiat diatas dapat bermanfaat bagi kita agar dapat mengelola
keuangan, khususnya THR dengan lebih bijak dan terencana. Selebihnya
kita juga dapat mengendalikan diri dalam mengatasi kebiasaan berbelanja
menjelang Hari Raya. Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
M C Heru Purnomo
Owner of Duta Synergy
Artikel diambil dari : SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri tanggapan dan komentar karena komentar teman-teman sangat berarti untuk saya dalam rangka perbaikan dan pengembangan blog ini.