Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semalam ( 03/07/2013) saya mengikuti pembicaraan salah satu teman FB saya dengan mereka-mereka yang berada dalam komunitas Hacker ( maaf tidak akan saya sebut nama-nama mereka, demi privacy mereka ya...). Sahabat saya merasa terganggu dan marah karena web nya di hack oleh seseorang dalam komunitas tersebut. Dan lebih parahnya lagi pada akhirnya web tersebut di drop data basenya, sehingga tidak bisa diakses lagi. Betul-betul parah nih etika para hacker ini. Padahal web tersebut adalah untuk jualan, mencari nafkah untuk memberi makan istri dan anaknya.
Dalam Ensiklopedia Istilah-istilah Komputer dan Internet, hacker secara tidak langsung menunjuk seorang programer atau amatir yang hobi komputer tanpa melalui pendidikan formal. Tergantung konteksnya, hacker bisa berarti positif (pujian) atau negatif (penghinaan) pada seseorang yang hobi komputer. Namun, belakangan ini arti hacker cenderung berkonotasi negatif. Untuk itu para hacker sejati menamai para hacker perusak dengan istilah cracker. Saya memahami bahwa hacker dan cracker yang anda maksudkan adalah yang merusak sebuah sistem komputer atau internet.
Secara umum, kata merusak selalu berarti negatif. Tapi, bila dikaitkan dengan obyek yang dirusak, kata merusak bisa berarti positif. Oleh karena itu, salah satu aplikasi kata " nahi munkar " dalam terminologi da’wah Islam yang bersifat " amar ma’ruf nahi mungkar " bisa berarti “ merusak yang positif ”. Misalkan menghancurkan berhala yang disembah manusia, tempat-tempat prostisusi, dan perjudian, itu berarti positif. Karena tujuannya untuk melindungi masyarakat dari sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Begitupun dengan hacker dan cracker. Bila itu digunakan untuk merusak situs-situs Islam dan situs-situs yang positif dalam arti membangun dan menambah pengetahuan yang berguna, maka jelas itu tidak boleh. Karena itu berarti menghalangi da’wah lewat internet. Tapi, bila hacker dan cracker itu ditujukan kepada situs-situs porno atau situs-situs yang isinya mendeskreditkan Islam dan umat Islam, maka itu justru dianjurkan. Karena situs-situs seperti itu bertujuan merusak sifat-sifat kemanusiaan manusia. Bukankah salah satu pilar da’wah Islam adalah mencegah kemungkaran (nahi mungkar).
Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Bila tidak mampu, hendaklah ia mengubah dengan lisannya. Dan bila tak mampu, hendaklah ia mengubah dengan hatinya. (Mengubah dengan hati) itulah selemah-lemah iman” (Muttafaqun ‘alaih).
Kita para pengguna internet akan sangat berterimakasih pada para hacker apabila mereka mau melakukan hacking untuk situs-situs yang tidak membangun, berisi SARA, pelacuran online, Judi online, pornografi dan pornoaksi, bisnis abal-abal semacam money games dan sebagainya. Kenapa keahlian yang mereka miliki tidak untuk menyerang situs-situs merusak mindset bangsa ini. Kenapa justru merusak web-web yang dipakai untuk pembelajaran orang banyak, web toko online, web yang membangun mindset dan kemajuan bangsa ? Kenapa ?
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
M C Heru Purnomo.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semalam ( 03/07/2013) saya mengikuti pembicaraan salah satu teman FB saya dengan mereka-mereka yang berada dalam komunitas Hacker ( maaf tidak akan saya sebut nama-nama mereka, demi privacy mereka ya...). Sahabat saya merasa terganggu dan marah karena web nya di hack oleh seseorang dalam komunitas tersebut. Dan lebih parahnya lagi pada akhirnya web tersebut di drop data basenya, sehingga tidak bisa diakses lagi. Betul-betul parah nih etika para hacker ini. Padahal web tersebut adalah untuk jualan, mencari nafkah untuk memberi makan istri dan anaknya.
Dalam Ensiklopedia Istilah-istilah Komputer dan Internet, hacker secara tidak langsung menunjuk seorang programer atau amatir yang hobi komputer tanpa melalui pendidikan formal. Tergantung konteksnya, hacker bisa berarti positif (pujian) atau negatif (penghinaan) pada seseorang yang hobi komputer. Namun, belakangan ini arti hacker cenderung berkonotasi negatif. Untuk itu para hacker sejati menamai para hacker perusak dengan istilah cracker. Saya memahami bahwa hacker dan cracker yang anda maksudkan adalah yang merusak sebuah sistem komputer atau internet.
Secara umum, kata merusak selalu berarti negatif. Tapi, bila dikaitkan dengan obyek yang dirusak, kata merusak bisa berarti positif. Oleh karena itu, salah satu aplikasi kata " nahi munkar " dalam terminologi da’wah Islam yang bersifat " amar ma’ruf nahi mungkar " bisa berarti “ merusak yang positif ”. Misalkan menghancurkan berhala yang disembah manusia, tempat-tempat prostisusi, dan perjudian, itu berarti positif. Karena tujuannya untuk melindungi masyarakat dari sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Begitupun dengan hacker dan cracker. Bila itu digunakan untuk merusak situs-situs Islam dan situs-situs yang positif dalam arti membangun dan menambah pengetahuan yang berguna, maka jelas itu tidak boleh. Karena itu berarti menghalangi da’wah lewat internet. Tapi, bila hacker dan cracker itu ditujukan kepada situs-situs porno atau situs-situs yang isinya mendeskreditkan Islam dan umat Islam, maka itu justru dianjurkan. Karena situs-situs seperti itu bertujuan merusak sifat-sifat kemanusiaan manusia. Bukankah salah satu pilar da’wah Islam adalah mencegah kemungkaran (nahi mungkar).
Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Bila tidak mampu, hendaklah ia mengubah dengan lisannya. Dan bila tak mampu, hendaklah ia mengubah dengan hatinya. (Mengubah dengan hati) itulah selemah-lemah iman” (Muttafaqun ‘alaih).
Kita para pengguna internet akan sangat berterimakasih pada para hacker apabila mereka mau melakukan hacking untuk situs-situs yang tidak membangun, berisi SARA, pelacuran online, Judi online, pornografi dan pornoaksi, bisnis abal-abal semacam money games dan sebagainya. Kenapa keahlian yang mereka miliki tidak untuk menyerang situs-situs merusak mindset bangsa ini. Kenapa justru merusak web-web yang dipakai untuk pembelajaran orang banyak, web toko online, web yang membangun mindset dan kemajuan bangsa ? Kenapa ?
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
M C Heru Purnomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri tanggapan dan komentar karena komentar teman-teman sangat berarti untuk saya dalam rangka perbaikan dan pengembangan blog ini.