Selasa, 10 Desember 2013

GAGAL MANING....GAGAL MANING....!!!!

Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Karakter seseorang menentukan kesuksesan di masa depan, apapun profesi yang dilakoninya. Karakter dalam diri seorang wirausahawan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan bisnis. Tak jarang, sebuah usaha berjalan terseok-seok karena si pemiliknya memiliki karakter-karakter yang tidak menunjang keberhasilan bisnis itu sendiri.

Pengusaha sukses Bob Sadino memaparkan 20 karakter pebisnis yang mengancam keberlangsungan sebuah bisnis wirausaha.

1. Terlalu banyak ide. 

Pebisnis memiliki ide yang terlalu banyak sehingga bingung memilih mana yang akan direalisasikan. Sering terjadi, memiliki terlalu banyak ide bisnis justru membuat wirausahawan tidak melakukan apa-apa. 

2. Miskin keberanian untuk memulai. 

Wirausahawan yang berpikir terlalu banyak cenderung memiliki banyak pertimbangan. Ia terlalu takut memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapinya. Akibatnya, wirausahawan tidak pernah benar-benar memulai bisnisnya. 

3. Terlalu pandai menganalisis. 

Ide bisnis terkadang dianalis dengan lengkap dan rinci mulai dari modal, untung-rugi, bahkan hingga break event point. Analisis yang terlalu mendalam akan membuat wirausahawan tidak segera memulai bisnisnya.

4. Ingin cepat sukses. 

Dibutuhkan kesabaran dan kemauan untuk menjalani proses yang panjang sebelum bisnis wirausahawan membuahkan hasil. 

5. Tidak berani bermimpi besar.

 Mimpi yang besar dibutuhkan untuk memotivasi wirausahawan mencapai kesuksesan. 

6. Beranggapan bahwa bisnis butuh pendidikan tinggi. 

Tidak butuh gelar sarjana untuk berwirausaha. Wirausaha adalah bidang bisnis yang bisa dipelajari dari kehidupan sehari-hari tanpa mengenyam pendidikan formal. 

7. Negative thinking. 

Banyaknya informasi tentang bisnis membuat calon wirausahawan menganalisis kemungkinan terburuk dari sebuah bisnis. Cara pandang yang negatif ini tentu menghambat wirausahawan untuk memulai bisnisnya. 

8. Mengerjakan semuanya sendiri. 

Tidak ada manusia yang sempurna. Pebisnis manapun pasti memiliki keterbatasan sehingga butuh bantuan orang lain. 

9. Tidak fokus. 

Alasan berwirausaha mungkin memang hanya sebagai bisnis sampingan, namun bukan berarti wirausahawan bisa setengah hati menjalankan bisnisnya. 

10. Acuh terhadap konsumen. 

Jangan menutup mata dan telinga terhadap keluhan dan saran yang diberikan buyer terhadap bisnis. 

11. Mengabaikan kualitas. 

Terlalu fokus pada kuantitas penjualan seringkali membuat wirausahawan tidak berinovasi untuk memperbaiki kualitas produknya. 

12. Mudah pindah haluan. 

Terlalu mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis lainnya membuat usaha tidak pernah mencapai target awalnya. 

13. Tidak punya skala prioritas. 

Menganggap penting semua hal terkait bisnisnya membuat wirausahawan tidak bisa memprioritaskan mana yang mendesak dan mana yang bisa menunggu. 

14. Kurang kerja keras & kerja cerdas. 

Tidak semua alternatif perlu dicobakan ke dalam bisnis. Wirausahawan perlu pandai memilah-milah hal yang sesuai dan tidak sesuai bagi bisnisnya. 

15. Satu keuangan. 

Meskipun jenis usahanya adalah bisnis pribadi, bukan berarti keuangan pribadi bisa disatukan dengan keuangan bisnis. Wirausahawan perlu memisahkan finansial bisnis dan finansial personal. 

16. Mudah menyerah. 

Anggaplah sebuah solusi sebagai satu-satunya jalan keluar dari permasalahan. Dengan begitu, wirausahawan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kendala bisnis. 

17. Melupakan strategi penjualan. 

Terlalu banyak berinovasi pada tahap pra-produksi membuat wirausahawan melupakan strategi pasca-produksi, yaitu penjualan. 

18. Berperilaku buruk. 

Tidak sedikit wirausahawan yang merasa pongah dan sombong ketika mencapai kesuksesan. Jika tidak diperbaiki, perilaku negatif ini akan menghancurkan bisnis wirausahawan suatu saat nanti. 

19. Melupakan keluarga. 

Pebisnis sukses sering berpikir, “No pain, no gain.” Namun, bukan berarti ia boleh mengorbankan keluarganya demi berbisnis. Keluarga merupakan motivator yang paling berpengaruh di saat-saat sulit wirausahawan dalam menjalankan bisnis. 

20. Melupakan Tuhan. 

Terlalu sibuk berbisnis membuat wirausahawan tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Relasi spiritual yang baik dengan Tuhan perlu dibangun agar aspek duniawi dan aspek rohani seimbang.

Apakah sahabat mengalami kebuntuan usaha, usaha yang berkembang pesat atau malah usahanya terpuruk tahun ini ? Saatnya di penghujung tahun 2013 ini kita instrospeksi diri, melihat perilaku-perilaku yang kita lakukan selama satu tahun ini. Mungkin salah satu dari 20 karakter diatas, disadari atau tidak telah kita lakukan. Sehingga hal tersebut membuat usaha kita jadi terhambat, tidak berkembang dan bahkan terpuruk. Mari kita perbaiki karakter yang tidak menguntungkan ini dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di tahun yang akan datang. Sehingga kita tidak lagi berkata :

"GAGAL MANING....GAGAL MANING...!!!!"
  
Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam Sejahtera Selalu,

M C Heru Purnomo

- Owner of Duta Synergy
- Owner of Duta Dexon
- Owner of Duta Pulsa
- Synergy World Wide's Independent Distributor
- Co-Founder and Distributor of Organic Duta ===> "Organic Duta, Dutanya Beras Organik"

Artikel dari : SUMBER

Kamis, 14 November 2013

Minuman Berkarbonasi dan Efek Negatifnya Untuk Kesehatan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirahmanirahim




Beberapakali saya lihat teman-teman di tempat kerja saya membeli dan meminum beramai-ramai minuman berkarbonasi (bersoda), mereka membeli beberapa botol besar salah satu merek minuman berkarbonasi, kemudian bersama-sama meminumnya. Ketika ditawari saya hanya menggelengkan kepala sambil berkata :" Terimakasih...saya tidak minum minuman yang berkarbonasi...". Dan kemudian pertanyaan pun bermunculan dan terlontar dari bibir mereka....kalau sudah begini terpaksa harus membuka file memori dan memberi sedikit penjelasan kepada mereka semua.

Minuman bersoda/berkarbonasi memang menyegarkan untuk diminum, apalagi diminum di siang hari yang terik dan minumnya ditambah dengan es batu....aaahhhhh segaaarrrrr.....ya khan teman-teman penikmat minuman bersoda ?
Akan tetapi dibalik kesegaran tersebut, sadarkan teman-teman akan akibat buruk dari minuman jenis ini untuk kesehatan teman-teman semua ?




Detikfood telah merangkum berbagai gangguan pada tubuh akibat terlalu banyak meminum soda. Inilah daftarnya:


1. Obesitas, makan berlebihan



Baik soda biasa maupun diet soda, kandungan gula atau pemanis buatan di dalamnya bisa membuat lingkar pinggang membesar. Soda dapat mengubah metabolisme tubuh, dari membakar lemak untuk energi menjadi membakar gula. Tak heran jika orang yang meminumnya kesulitan menurunkan berat badan dalam jangka panjang. Bahkan, konsumsi diet soda justru bisa memicu makan berlebihan. 

2. Kecanduan



Sudah tahu efek buruk soda tapi tak bisa berhenti meminumnya? Mungkin Anda sudah kecanduan seperti Zoe Cross, remaja asal Inggris. Karena terbiasa meminum delapan liter Coca-cola setiap hari selama empat tahun, ia harus dirawat di rumah sakit. Sebaiknya Anda segera menghentikan kebiasaan ini agar jangan sampai seperti Natasha Marie Harris, wanita asal Selandia Baru. Setiap hari, selama delapan tahun, ia meneguk 18 liter Coca-Cola dan tewas karenanya. Laura Schocker berbagi cerita di sebuah postingan blog tentang betapa sulitnya untuk menghentikan kebiasaan minum Diet Coke. Ia membutuhkan berbulan-bulan lamanya untuk melakukan detox dan dengan kemauan yang kuat untuk berhenti minum minuman ini.


3. Osteoporosis
  



Menurut berita yang dilansir Huffington Post (11/05/12), kandungan phosphoric acid dalam Cola biasa maupun diet dapat mempertinggi kadar asam di darah. Untuk mengembalikan keseimbangan dan menetralkan asam, tubuh mengambil kalsium dari tulang. Dibanding wanita yang minum selain Cola, mereka yang meneguk Cola tiga kali seminggu rata-rata kehilangan massa tulang hingga lebih dari 4%.


4. Sulit hamil, kelahiran prematur



Bagi Anda yang ingin atau sedang hamil, hindarilah soda. Pasalnya, konsumsi dua porsi soda per hari dapat mengurangi kemungkinan hamil hingga 20%. Saat hamilpun risiko melahirkan prematur meningkat 11-41% jika sering meneguk minuman manis seperti soda.

5. Penuaan



Soda mengandung fosfat. Saat diteliti pada tikus percobaan, mereka yang mendapat asupan fosfat tinggi hanya mampu bertahan hidup 8-15 minggu. Sementara itu, kadar fosfat rendah membuat tikus sanggup bertahan hidup hingga 20 minggu. Selain itu, tingginya kadar fosfat dapat merusak jaringan ginjal, otot, dan memicu gangguan jantung.

6. Sindrom metabolik dan lemak hati


 
Menurut Huffington Post (11/05/12), kelebihan gula dalam soda diubah menjadi jaringan lemak atau trigliserida dalam tubuh. Lemak ini meliputi organ seperti hati, sehingga muncullah masalah sindrom metabolik dan penyakit lemak hati. Di Amerika, 56% peminum diet soda rutin mengalami sindrom metabolik. Gangguan kesehatan yang juga disebut 'sindrom x' ini merupakan kumpulan faktor risiko terjadinya penyakit seperti serangan jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. 

7. Diabetes tipe 2
  


Menurut data Nurse Health Study (11/05/12), wanita yang meminum satu minuman manis atau lebih per hari berisiko dua kali lebih besar terkena diabetes tipe 2. Pasalnya, minuman tersebut meningkatkan kadarfasting glucose dan resistansi insulin. Keduanya merupakan tanda pradiabetes.


8. Tekanan darah tinggi

 

Dibanding yang tak minum soda, mereka yang menenggak soda setiap hari berisiko 43% lebih tinggi pembuluh darahnya tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, pengonsumsinya dapat mengalami tekanan darah tinggi.


9. Stroke


 

Para wanita sebaiknya mengurangi konsumsi soda berpemanis. Pasalnya, sebuah studi menyebutkan bahwa wanita yang minum soda setiap hari mengalamirisiko penggumpalan darah di otak sebesar 80%. Namun, angka tersebut tak begitu besar pada pria.


10. Jantung
  

Peneliti dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa seporsi minuman manis per hari dapat menaikkan risiko jantung koroner pada pria hingga 20%. Mereka yang rutin meminum diet soda juga 40% lebih tinggi risikonya terkena serangan jantung atau stroke. Selain itu, kandungan gula dan kafein berlebih pada soda bisa membuat jantung berdetak dua kali lebih cepat dan kencang. Hal ini dapat memicu terjadinya serangan jantung dini.

Nah bagaimana teman-teman kayaknya tidak sebanding ya antara kenikmatan dan efek negatif dari minuman bersoda ini. Oleh karena itulah saya sudah lama tidak mengkonsumsi minuman yang satu ini.

Ada cerita dari salah satu teman di link pertemanan saya di FB. Teman saya yang satu ini suka makan makanan yang berlemak dan ditutup dengan minuman bersoda. Apa yang kemudian dia alami ? Dia mengalami stroke mata. Jadi lemak yang dikonsum bersamaan denga soda akan menggumpal dan jalan-jalan di pembuluh darah. Gumpalan lemak ini bisa berhenti dimana saja disepanjang pembuluh darah tersebut mengalir. Dan ketika menyumbat pembuluh darah dan membuatnya oecah maka terjadilah stroke. kebetulan teman saya ini pembuluh darah mata yang mengalami pecah. Hhmmmm....tidak sebanding khan antara kenikmatan dan sakit yang diderita ???

Bagaimana dengan teman-teman, masih akan lanjut untuk mengkonsumsi minuman bersoda/berkarbonasi ? Itu pilihan teman-teman sendiri....tapi kalau memang ingin tetap mengkonsumsinya resiko ditanggung sendiri yaaaa....jika kemudian menderita salah satu penyakit diatas jangan cemas saya ada solusinya kok...Mau tahu ? silahkan call saya di phone 083866947437 atau di email cholicm@gmail.com....

Semoga bermanfaat adanya.



Wassalam,
Salam sehat selalu

M C Heru Purnomo

- Owner of Duta Synergy
- Owner of Duta Dexon
- Owner of Duta Pulsa
- Co-Founder of Organic Duta
- Independent Distributor of Synergy Worldwide

Artikel diambil dari : SUMBER


Jumat, 01 November 2013

Strategi Menembus Pasar Luar Negeri Melalui Internet

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirahmanirahim
 


Internet adalah sebuah jaringan komputer dunia, yang tidak mengenal batas antara negara. Kita bisa terhubung dengan siapa saja di belahan dunia lain melalui Internet dengan begitu mudahnya. Dengan karakter seperti itu, semestinya Internet dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk menembus pasar ekspor. Kita bisa menenjual barang ke manca negara tanpa harus melalukan pameran di luar negeri atau bertemu langsung dengan calon buyer secara lansung.

Jika kita berhasil menembus pasar ekspor hanya melalui Internet, maka margin usaha kita akan tinggi, mengingat salah satu biaya terbesar eksportir adalah biaya promosi roadshow di luar negeri.

Bagaimana strateginya? Di bawah ini saya uraikan beberapa strategi mendasar yang wajib dilakukan.

Memiliki Situs Web yang Sesuai Pasar

Memiliki situs web adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk menembus ekspor via Internet. Melalui situs web inilah calon pembeli mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai siapa kita, barang apa saja yang diproduksi, berapa besar kapasitas produksi, bagaimana kualitas barang, serta informasi pendukung lainnya. Anggaplah ini sebagai catalog produk yang biasanya dicetak oleh para eksportir dan disebarluaskan ke calon-calon buyernya di berbagai Negara. Bedanya, di situs web kita bisa memperbarui produk-produk dengan mudah dan cepat sehingga calon buyer selalu mendapat informasi terbaru.

Tentu saja, situs web bukan hanya pengganti katalog produk. Situs web juga sebuah media komunikasi yang interaktif dengan calon pembeli. Oleh karena itu, situs web harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk berkomunikasi langsung, baik dalam bentuk email maupun chat.

Kecuali itu, karakter situs harus disesuaikan dengan karakter pasar. Jika ingin lebih mudah menembus pasar Eropa misalnya, desain situs web sebaiknya sederhana, klasik, tanpa animasi aneh-aneh, karena memang seperti itulah kebanyakan karakter desain Eropa. Sebaliknya, jika ingin menembus Amerika Serikat, karakter desain yang modern kreatif akan mempermudah orang Amerika untuk tertarik membuka situs web kita.

Untuk bahasa, apa boleh buat, bahasa Inggris adalah sebuah keharusan. Namun jika ingin lebih efektif lagi menembus Eropa, buat beberapa versi bahasa untuk negara-negara yang lebih nyaman dengan bahasa ibunya, misalnya Perancis dan Spanyol.

Search Engine Friendly

Pengguna Internet memiliki perilaku khusus dalam hal mencari informasi produk. Mereka tidak terlalu suka langsung masuk ke situs web sebuah perusahaan dan mencari informasi produknya di sana. Mereka lebih senang mencarinya melalui search engine seperti Google, Yahoo!, MSN Live dan lainnya. Statistik dari berbagai lembaga riset menunjukkan, sekitar 68% pengguna Internet mencari informasi produk melalui mesin pencarian.

Oleh karena itu, wajib hukumnya memiliki situs web yang search engine friendly. Situs yang memenuhi standar ini akan mudah dan cepat diindeks oleh berbagai search engine utama, seperti Google, Yahoo! dan MSN Live. Banyak perusahaan yang seringkali abai dengan hal-hal semacam ini. Perhatian mereka lebih terfokus pada tampilan indah tidaknya sebuah situs. Padahal, search engine friendly ini justru memiliki nilai startegis agar mudah dicari pengguna Internet.

Menguasai Keyword yang Tepat

Jika kita berjualan furniture, maka kita harus melakukan audit, apakah ketika pengguna Internet mengetik keyword atau kata-kata kunci yang berkaitan dengan furniture itu, situs kita berada di halaman hasil pencarian yang strategis? Tidak harus no nomor satu hasil pencarian. Berada di halaman satu hasil pencarian sudah cukup bagus. Bagaimana pun, pengguna Internet masih rela membaca hasil pencarian sampai halaman ke lima.

Meski demikian, penguasaan kata kunci pun perlu strategi khusus. Saya sering bertemu dengan pemilik situs yang bangga bahwa kata kunci nama domiannya menduduki nomor satu hasil pencarian di search engine. Sebenarnya itu hal yang biasa saja. Yang justru harus diriset dengan serius adalah, kata kunci apa yang diketik oleh calon buyer kita berkaitan dengan produk yang kita tawarkan. Ketika kita menjual handphone misalnya, akankah menggunakan kata kunci handphone, mobile phone, atau cell phone? Memahami istilah-istilah yang berkaitan dengan produk yang kita jual ke negara-negara tertentu amat strategis dalam menembus ekspor.

Promosi Online

Meski calon buyer akan datang dengan sendirinya jika situs kita search engine friendly dan menguasai keyword yang tepat, tetap saja sebuah web yang berorientasi penjualan harus dipromosikan dengan serius untuk mendapatkan pengunjung berkualitas. Sedikitnya ada tiga hal yang penting dilakukan.

Pertama, bergabung dengan e-marketplace dunia, seperti Alibaba.com, Globalsources.com dan eBay.com serta emarket place vertical yang sesuai dengan produk yang kita jual. Di tempat maya itulah para buyer dan seller seluruh dunia bertemu. Memang di sana persaingan amat ketat, banyak penjual produk yang sama dari negara lain atau bahkan dari sesama perusahaan Indonesia. Namun dari situlah kita akan mudah ditemukan oleh calon pembeli yang serius.

Kedua, bergabung dengan social networking dunia. Karena yang bergabung di social networking itu manusia, maka sebaiknya eksekutif perusahaan, bukan perusahaanya, yang bergabung ke socian networking itu. Jika ingin menembus pasar luar negeri, maka salah satu yang saya rekomendasikan adalah Linkedin.com. Inilah jaringan social dunia maya para eksekutif dan pebisnis dunia. Masuklah ke sana, bergabunglah dengan kelompok-kelompok orang yang diasumsikan membutuhkan produk kita.

Ketiga, promosi melalui Google Adwords, yang amat bermanfaat ketika kita tidak mampu menguasai keyword-keyword tertentu.

Paham Seluk Beluk Ekspor

Ini langkah strategis yang harus disiapkan jauh-jauh hari. Percuma saja kita mendapatkan banyak potential buyer jika kita pada akhirnya tidak bisa mengirim barangnya ke negara tujuan karena tidak paham prosedur ekspor. Hal lain yang harus jadi perhatian adalah soal pembayaran. Kita harus paham betul soal LC dan prosedur pembayaran gara jangan sampai kita tertipu. Selalu ada saja peluang kita ditipu oleh buyer yang mau menerima barang tapi enggan membayar. Apalagi di dunia Internet, di mana kita tidak pernah bertemu dengan buyer kita.

Oleh karena itu, lengkapilah diri dengan ilmu ekspor impor.

Selamat menembus pasar luar negeri melalui dunia maya!


*) Nukman Luthfie

Penulis adalah CEO Virtual Consulting, www.virtual.co.id, perusahaan konsultan strategi Internet.

Artikel ini dimuat di SWA


Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,


M C Heru Purnomo


Owner of Duta Synergy
Owner of DUTA DEXON

Artikel diambil dari : SUMBER
 

Minggu, 27 Oktober 2013

Emotional Branding

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirahmanirahim



Pagi ini (27 Oktober 2013) ketika membaca harian SOLOPOS, bukan artikel tentang SBY imbau kader blusukan atau Mengaku bodoh, Jokowi tolak Dr.H.C. yang menarik perhatian saya, memang saya baca tapi hanya sekilas. Justru saya tertarik dengan artikel di halaman VII dengan judul : Emotional Branding Itu Penting. Istilah apa lagi ini ?  Kalau soal brand, branding, product branding maupun personal branding tentunya teman-teman pernah membaca di blog maupun website, bahkan ada juga di blog sederhana saya ini. Tapi Emotional branding ? Terminologi baru atau saya yang ketinggalan wacana yaaa....???

Dalam artikel di harian tersebut sebagian saya kutipkan tertulis seperti ini : ".....Konsultan bisnis nasional, Yuswohady, mengungkapkan bila branding dilakukan untukproduk fungsional saja, maka produk itu gampang ditiru. Namun, bila branding yang dilakukan juga menampilkan produk dengan emotional experience (emotional branding), menurut Yuswo, sapaan akrabnya, maka produk itu tidak bisa ditiru atau dibajak...." 

Lebih lanjut Yuswo memberikan 4 strategi jitu untuk mengalahkan pasar global tanpa harus khawatir produknya dibajak.

1. Smart Challenge, yakni sebuah produk yang nyeleneh dan unik

2. Local  Challenge, menampilkan warna lokal sebagai trend produk. 

3. Global Chaser, produk harus bisa lari ke luar negeri. Ekspor bukan satu-satunya jalan agar produk dinikmati sampai luar negeri, tapi bisa memanfaatkan jaringan orang Indonesia di luar negeri.

4. National Champagne, yakni dengan menggunakan identitas Nusantara, seperti batik dan sebagainya.....demikianlah tutur Yuswo.

Pertanyaaan saya waktu membaca artikel ini adalah apa sih Emotional Branding itu ? akhirnya saya dapatkan ilmunya setelah googling, sebuah kebiasaan yang saya lakukan bila butuh tambahan wacana baru....hehehehe....kelihatan bodoh banget ya sob.....



Emotional branding menyediakan alat serta metodologi untuk menghubungkan produk ke konsumen secara emosional dengan cara yang mangagumkan. Emotional branding memfokuskan pada aspek yang paling mendesak dari karakter manusia; keinginan untuk memperoleh kepuasan material, dan mengalami pemenuhan emosional. Suatu merk berada pada posisi yang unik untuk memperoleh aspek-aspek ini, karena merk dapat memanfaatkan dorongan-dorongan aspirasional yang mendasari motivasi manusia.

Demokrasi konsumen telah menjadi sebuah isu yang semakin menuntut perhatian. Kesalahan konsep terbesar dalam strategi branding adalah keyakinan bahwa branding berkaitan dengan pangsa pasar, padahal branding sesungguhnya berkaitan dengan”pangsa pasar dan emosi”.

Emotional branding adalah saluran dimana orang secara tidak sadar berhubungan dengan perusahaan dan dengan produk dari perusahaan tersebut dalam suatu metode yang mengagumkan secara emosional. Merk menjembatani kesenjangan antara penyedia(provider) dan penerima(receiver); antara otoritas dan kebebasan. Merk adalah mengenai kepercayaan dan dialog.

 
Emotional branding yang kuat dihasilkan dari kemitraan dan komunikasi. Membangun emosi yang tepat adalah investasi terpenting yang biasa dilakukan pada suatu merk. Hal tersebut adalah janji yang dibuat kepada konsumen, yang memberikan akses kepada mereka untuk menikmati dunia merk tersebut.

Empat pilar penting dari emotional branding :

1. Hubungan

tentang menumbuhkan hubungan yang mendalam dan menunjukkan rasa hormat pada jati diri konsumen yang sebenarnya, serta memberikan mereka pengalaman emosional yang benar-benar mereka inginkan.

2. Pengalaman pancaindera

suatu area yang sangat besar dan belum dieksplorasi sepenuhnya, dan juga merupakan tambang emas potensial untuk merk pada abad ke-21.

3. Imajinasi

dalam penetapan desain merk, adalah upaya membuat proses emotional branding menjadi nyata.tantangan untuk merk masa depan adalah menemukan cara yang langsung maupun tersirat untuk tetap dapat mengejutkan dan menyenangkan konsumen.

4. Visi

faktor utama kesuksesan merk dalam jangka waktu panjang. merk berkembang melalui suatu daurhidup yang alami dalam pasar dan untuk menciptakan serta memelihara keberadaannya dalam pasar, merk harus berada dalam kondisi keseimbangan sehingga bisa memperbarui dirinya kembali secara terus menerus. ( 1 )

Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,

M C Heru Purnomo

Owner of Duta Synergy
Owner of DUTA DEXON

Selasa, 22 Oktober 2013

TELEMARKETING

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirahmanirahim




Bagi seorang pebisnis apalagi seorang tenaga marketing tentunya tidak asing lagi dengan istilah Telemarketing. Tapi bagi kebanyakan orang tidak tahu dan akan bertanya-tanya apa itu telemarketing ? secara singkat dapat dijelaskan seperti berikut ini :

Telemarketing berasal dari kata Tele dan Marketing. Tele artinya jauh, marketing artinya aktifitas pemasaran. Jika diartikan secara keseluruhan telemarketing (biasa disingkat dengan TM) adalah aktifitas memasarkan produk atau jasa melalui saluran komunikasi jarak jauh (telekomunikasi).


Produk yang dipasarkan

 

Produk yang dipasarkan secara jarak jauh ini biasanya asuransi, kartu kredit, pinjaman, paket wisata, voucher hotel atau villa, kendaraan, jasa konstruksi dan arsitektur dan apa saja. Iklan yellow pages ukuran kecil juga dijual melalui telemarketing.


Alat Bantu

 

Dalam menjalankan tugasnya seorang telemarketer bersenjatakan telepon dan fax. Telepon digunakan untuk menghubungi prospek (sebutan bagi calon customer), sedangkan fax digunakan untuk mengirimkan pricelist, undangan, voucher, dan sebagainya. Keberadaan fax juga bisa digantikan dengan email, jika prospek aktif menggunakan email.
Telepon yang digunakan biasanya dilengkapi dengan headset / handsfree supaya tangannya tidak capek, dan sambil menelepon bisa memegang pulpen dan mencatat hal-hal penting. ( 1 )

Selain telemarketing ada juga istilah telesales. Nah lho istilah apa lagi ini ya ? dan apa kah bedanya antara telemarketing dan telesales ? Secara konsep istilah ini berbeda yaitu:
  1. Telemarketing
    Telemarketing lebih cenderung menyampaikan informasi produk dan layanan yang dimiliki perusahaan kepada perusahaan lain yang kemungkinan akan menggunakannya. Di sini telemarketing menciptakan hubungan antara perusahaan dan calon pelanggan. Dalam kesempatan ini akan diusahakan untuk saling mengenal antara perusahaan kita dan calon pelanggan. Dari interaksi ini calon pelanggan dapat menjadi prospek perusahaan.
  2. Telesales
    Telesales adalah seorang yang memfollow up apa yang telah dikerjakan oleh telemarketing supaya menjadi transaksi bisnis yang menciptakan pendapatan perusahaan.
Secara praktis ada kemungkinan telemarketing dan telesales dikerjakan oleh orang yang sama. Tetapi untuk perusahaan yang besar biasanya ada team telemarketing sendiri dan juga team telesales sendiri. Untuk perusahaan kecil mungkin orang yang melakukan telemarketing juga melakukan telesales.

Telemarketing dan telesales adalah sarana perusahaan membuka pasar yang nanti dikemudian hari akan menciptakan penjualan. Meskipun teknologi telah berkembang begitu cepat dengan email, chatting, social media, tetapi telemarketing tetap merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. ( 2 )



Baiklah secara garis besar kita sudah tahu apa itu Telemarketing. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah apa yang musti kita lakukan agar telemarketing yang kita lakukan bisa sukses ? Untuk membuat nilai tambah yang dahsyat terhadap strategi telemarketing ini ada 10 tips untuk Anda yang pasti banyak membantu Anda dalam menjalankan bisnis menggunakan cara ini : 
 
1.    Pastikan waktu melakukan pembicaraan dengan client atau calon pelanggan, sinyal HP TIDAK LEMAH atau putus-putus. Persiapkan juga pulsa yang cukup agar pembicaraan penting Anda tersebut tidak terputus ditengah jalan, hal ini akan mengakibatkan sejumlah informasi yang akan anda sampaikan tidak akan cepat dimengerti oleh partner bisnis anda. Karena itu jauh lebih baik menggunakan fasilitas telepon tetap seperti telepon kantor atau mungkin kartu pasca bayar. Seperti saya misalnya, selalu punya saldo pulsa yang tidak akan habis walaupun dipakai sampai kuping panas!. Mengapa?  Bener pingin tahu bagaimana saya selalu punya saldo pulsa ? oke deh biar tidak penasaran buka atau klik saja DISINI.


2.    Pastikan list atau daftar nama yang akan Anda hubungi sudah siap Update, sehingga anda bisa dengan mudah menghubungi mereka tanpa perlu mencari-cari diantara tumpukan file atau arsip di meja Anda, juga untuk menghindarkan telepon yang salah alamat karena ternyata orangnya sudah pindah rumah misalnya, hehe.


3.    Pastikan ketika berbicara dengan partner Anda, Anda melakukannya dengan tenang, berbicara jelas dan menggunakan kata-kata yang sangat mudah dimengerti, tidak berbelit-belit, ngawur ngidul tanpa topik khusus. Kalau yang terakhir ini bukan telemarketing namanya, bukan juga sedang menjalankan startegi pemasaran, melainkan pacaran.


4.    Pastikan penawaran yang Anda lakukan melalui Telepon tersebut memang terbukti banyak diminati oleh pasar, sehingga sangat mungkin partner bicara Anda tersebut pun tertarik. Usahakan untuk menyampaikannya dengan cara yang meyakinkan, sangat menarik, bisa dipercaya dan tonjolkan manfaat sebesar-besarnya untuk mereka.


5.    Apabila anda kesulitan berbicara dalam hal melakukan negosiasi dengan calon pelanggan anda, anda bisa mempelajari terlebih dahulu cara-cara bernegosiasi melalui Telepon atau anda bisa bekerjasama dengan bagian telemarketer yang berpengalaman.


6.    Buatlah lingkungan sekitar anda, baik lingkungan kerja di kantor ataupun lingkungan anda yang lain yang Anda pilih, misalnya di rumah, bisa lebih menyenangkan, representatif, minimalkan gangguan yang mungkin terjadi.


7.    Kombinasikan antara informasi yang anda sampaikan melalui Telepon dengan proposal produk yang akan diserahkan pada calon pelanggan Anda tersebut SAMA, tidak melebar dan kehilangan fokus, sehingga informasi tersebut saling memperkuat.


8.    Usahakan Tepat waktu apabila Anda berhasil membuat Janji dengan calon pelanggan Anda, ini akan membangun kredibilitas Anda sebagai praktisi telemarketer yang handal. Dengan kredibilitas tersebutlah Anda bisa tumbuh dan berkembang semakin dahsyat.


9.    Jangan pernah ada unsur pemaksaan dalam melakukan negosiasi di Telepon, karena belum tentu suasana hati lawan bicara anda dalam kondisi yang baik pada saat menerima Telepon anda.


10.  Buatlah Daftar Nama yang dapat membantu Anda memonitor jadwal kunjungan, keterangan tentang pelanggan anda yang akan masuk, pelanggan yang tidak tertarik dengan produk anda dan penawaran berikutnya yang mungkin anda lakukan, atau pelanggan yang sekedar ingin tahu saja yang mungkin Anda bisa beri sesuatu yang lebih dahsyat sehingga mereka menjadi lebih berhasrat. ( 3


Memanfaatkan telepon sebagai media interaktif untuk mempromosikan produk maupun pelayanan jasa, memang banyak dipilih para pelaku usaha. Melalui strategi telemarketing, para pengusaha maupun pelaku pasar bisa menjangkau calon konsumen di berbagai penjuru nusantara dan mendatangkan pundi-pundi rupiah dari transaksi penjualan yang dihasilkan. Tidaklah heran bila sampai hari ini strategi telemarketing masih terus ditekuni para pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan penjualan.

Bila dijalankan dengan efektif, strategi pemasaran ini cukup membantu para pelaku usaha untuk mengenalkan produk atau jasa mereka kepada prospek (calon konsumen) yang hendak mereka bidik. Namun, bila strategi ini dijalankan dengan perencanaan yang kurang matang, bisa jadi telemarketing yang Anda lakukan menjadi bumerang yang siap menghancurkan eksistensi perusahaan Anda di kalangan masyarakat luas.

Karenanya, sebelum terjun menjalankan strategi telemarketing untuk meningkatkan angka penjualan produk. Berikut kami informasikan 5 tips telemarketing yang perlu dihindari para pengusaha maupun pelaku pasar ketika hendak mempromosikan produk-produknya.

1. Tak mengenal waktu. 

Kesalahan pertama yang sering dilakukan para telemarketer adalah menghubungi calon konsumen pada waktu yang kurang pas. Setiap konsumen tentunya memiliki kesibukan dan kepentingan yang berbeda-beda, ada yg berprofesi sebagai karyawan, pengusaha, ibu rumah tangga, pengangguran, mahasiswa, pelajar, dan lain sebagainya. Karena itu, pahami latar belakang mereka agar Anda bisa menentukan waktu yang paling tepat untuk menghubungi calon konsumen Anda.

2. Database kurang valid. 

Hal lainnya yang kurang diperhatikan para pelaku bisnis adalah mengenai peremajaan database yang mereka miliki. Biasanya, setiap perusahaan memiliki database (kumpulan prospek) yang bisa mereka bidik sebagai calon konsumen potensial. Namun sayangnya, database tersebut tidak di-update secara rutin oleh pelaku pasar, sehingga tidak jarang para telemarketer salah sasaran dan melakukan pemborosan waktu serta biaya telepon tanpa hasil yang memuaskan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, lakukan peremajaan database secara berkala agar kevalidan data Anda bisa terjaga.

3. Komunikasi pemasaran satu arah. 

Sebagian besar konsumen tidak menyukai penawaran via telemarketing karena para pelakunya lebih dominan menguasai percakapan dan menyampaikan presentasi panjang lebar tanpa memberikan kesempatan bertanya bagi para konsumennya. Padahal, konsumen bukanlah pendengar bagi presentasi Anda. Berikan kesempatan bagi mereka untuk merespon penawaran Anda, dan ciptakan komunikasi dua arah untuk membangun kedekatan konsumen dengan pelaku pasar.

4. Kurang menghargai privacy konsumen. 

Ketika menyampaikan penawaran, tak jarang para telemarketer terkesan sedikit memaksa dalam melakukan negosiasi. Bahkan ketika calon konsumen yang hendak mereka bidik sedang keluar rumah ataupun keluar kantor, banyak telemarketer yang meminta nomor ponsel pribadinya untuk menghubungi calon konsumennya secara langsung. Hal inilah yang sering mengganggu kenyamanan konsumen. Bila calon prospek Anda sedang keluar kantor maupun rumah, sebaiknya sampaikan pesan kepada penerima telepon, bahwa Anda akan menghubungi kembali bila sang prospek sudah kembali.

5. Membidik konsumen yang tidak sesuai. 

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan para pelaku pasar adalah membidik konsumen yang kurang sesuai. Sebelum Anda terjun di lapangan, tentunya Anda sudah memiliki gambaran mengenai siapa-siapa saja yang hendak Anda bidik. Carilah data konsumen selengkap-lengkapnya, agar Anda tidak salah sasaran. Contohnya saja bila Anda menawarkan bisnis investasi yang bernilai tinggi, maka bidiklah para pengusaha sukses, ataupun para pensiunan, yang memiliki modal usaha cukup besar. ( 4 )


Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,

M C Heru Purnomo

Owner of Duta Synergy
Owner of Duta Dexon


Kamis, 17 Oktober 2013

PENTINGNYA SEBUAH NAMA ATAU BRAND

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirahminahim
 


Semalam di komunitas FB saya ada komunikasi menarik yang menggelitik saya. Komunikasi ini terjadi antara saya , mas Seto Adi Suntoro dan mas John Arianto....beberapa teman yang sering sharing cerita, ngobrol dan diskusi. Untuk memperjelas percakapan mana yang mearik tersebut coba sahabat simai yang berikut ini "

  • M C Heru Purnomo Alhamdulillah mas Seto...rejeki meski datangnya tidak sekaligus tapi itu harus disyukuri...semakin pandai bersyukur semakin besar rejeki yang kita terima....alhamdulillah ikut bahagia mendengar beritanya mas Seto...
  • Seto Adi Suntoro bener pak, istilah SUKSES itu memang gak INSTAN lho meskipun berproses selama 5 thn (usia usaha sdh hampir 8thn), sedangkan buat mie instan aja butuh proses dan insya ALLAH saya masih blm puas dg apa yg saat ini terjadi dan apa yg sdh saya dapatkan, artinya saya masih blm SUKSES jika sahabat2 disekitar saya pun masih kesulitan ttg mencari PELUANG BISNIS yg tepat, yg selalu mencari2 kesesuaian dengan "style" masing2, sebab kebanyakan orang apa yg kita lihat jika dipaksakan alias tdk sehati atau bukan style kita, biasanya hasilnya kurang sreg nah kalo Pak M C Heru Purnomo justru berbeda, membuat jenis "peluang bisnis" apapun selalu bisa di sesuaikan menjadi "satu style" sendiri hingga menjadi "DUTA bla bla bla dan bla bla bla" yg konsepnya menjadi satu bagian dari PROJECT DUTA HERU begitu ya pak kyknya harus ditiru nih semangat yg begini gimana pak John Arianto ...senggol juga ke pak Adjie Prasetyo yg punya semangat yg sama dg pak Heru nih
  • M C Heru Purnomo Entah ya kenapa saya jadi begitu sreg dengan kata duta ini...ada Organic Duta, Duta Synergy, Duta Synergy Tour & Travels, Duta Dexon...yang ditangguhkan dulu gara-gara masuk rumah sakit...masih ada Duta Payment dan Green Duta...hehehehe...
  • John Arianto Kalau Pak Seto Adi Suntoro suka nama branding Adhypayment, kalau Pak M C Heru Purnomo suka nama branding Duta. Kedengarannya sih sepele yaa, cuma "nama" aja kok bisa berperan besar dalam kesuksesan seseorang.
Saya stop sampai pada pertanyaan mas John Arianto yang mengatakan : "....cuma "nama" aja kok bisa berperan besar dalam kesuksesan seseorang." Ya betul sekali hanya sekedar nama tapi kenapa justru nama itu yang menghantar orang jadi sukses. Kata William Shakespeare yang mengatakan apalah arti sebuah nama kayaknya sudah tidak bisa lagi digunakan. Karena dibalik sebuah nama ada brand, merek, citra, emosi, harapan dan kesuksesan. Nama atau brand begitu berperan dalam kita beraktivitas, apapun aktivitas tersebut, khususnya dalam hal aktivitas berbisnis.

Globalisasi telah mengakibatkan kompetisi semakin ketat, dan ratusan produk yang berada dalam satu kategori saling berebut memuaskan kebutuhan konsumen. Konsumen berada dalam posisi yang sangat kuat karena tersedianya banyak alternatif untuk suatu kebutuhan, sekaligus bingung karena banyaknya pilihan. Apalagi masing-masing membanjiri konsumen dengan iklan dan bentuk komunikasi pemasaran lainnya, disertai klaim dan janji. Semakin jelaslah betapa pentingnya peran sebuah merek.

Davis menuturkan sekitar 70 persen pelanggan bersedia membayar harga 20 persen lebih tinggi terhadap merek pilihannya. Kesediaan membayar 25 persen lebih tinggi, disanggupi oleh 50 persen pelanggan, dan kesediaan membayar 30 persen lebih tinggi disanggupi oleh 40 pelanggan. Bayangkan laba yang dapat dipetik oleh pemilik merek kuat. Padahal keleluasaan laba yang diperoleh dapat dinvestasikan kembali untuk memperkuat merek, memperluas merek atau meluncurkan produk baru.

Dan yang terpenting, 70% pelanggan menggunakan merek sebagai petunjuk dalam membuat keputusan pembelian. Berbagai pilihan yang ada menyebabkan pelanggan harus berfikir dan tidak yakin terhadap proses pembelian merek yang baru dikenalnya. Merek merupakan jalan pintas bagi pelanggan untuk membimbing mengambil keputusan pembelian yang penting.



Merek memang telah mengalami metamorfosis. Dahulu merek merupakan suatu bentuk perlindungan konsumen, yang memberikan garansi terhadap realibilitas dan kualitas. Dalam perkembangannya peran merek telah meluas dan mengalami perubahan. Merek bukan sekedar tanda, tetapi sudah mencerminkan suatu gaya hidup. Misalnya sebotol kecil air minum dalam kemasan dengan merek yang kurang dikenal dijual dengan harga 600 rupiah, tetapi di hotel atau restoran harga sebotol Perrier dapat mencapai 50 kali lipatnya. Perusahaan mengeksploitasi kebutuhan emosional untuk membeli mereknya dan membayar lebih dari kompetitornya.

Contoh yang lebih gamblang mengenai betapa besarnya nilai merek bagi perusahaan adalah pemberian lisensi. Sunkist pada tahun 1988 menerima 10,3 juta dolar AS dalam bentuk royalti atas pemberian merek lisensi-Fruit Gems (permen Ben Myerson), soda jeruk Sunkist (Cadbury Schweppes), minuman jus Sunkist (Lipton), Sunkist Vitamin C (Ciba-Geigy) dan kudapan buah Sunkist (Lipton).

Pada awalnya merek hanyalah sebuah nama untuk membedakan (brand name). Pada awal abad ke-16, sejumlah produsen penyulingan wiski mengirimkan produk-produknya dalam tong-tong kayu yang ditempeli nama pembuatnya. Nama itu menunjukkan pada konsumen siapa pembuatnya dan mencegah substitusi dari produk-produk yang lebih murah. Pada tahun 1835 sebuah merek minuman Scotch yang bernama Old Smuggler diperkenalkan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari reputasi kualitasnya sebagai produsen yang menggunakan proses penyulingan khusus.

Pada perkembangan selanjutnya merek adalah sebuah nama yang dianggap mewakili sebuah obyek. Misalnya Honda dianggap mewakili sepeda motor, Odorono sebagai wakil dari deodorant, Dop untuk bola lampu dan Odol untuk pasta gigi. Berikutnya merek dianggap sebagai sebuah simbol, dan kemudian berkembang menjadi image. Rokok Dji Sam Soe mencerminkan kejantanan, Volvo mencerminkan keamanan, dan Mercedes mencitrakan kemewahan.

Jadi makna merek dalam konteks masa kini bukanlah sekedar brand name tetapi sudah berkembang lebih jauh. Knapp mengatakan terdapat tiga sifat fundamental yang membedakan suatu merek sejati dalam pikiran konsumen: internalisasi kesan-kesan, posisi khusus dalam mata pikiran konsumen, serta manfaat emosional dan fungsional yang dirasakan. Pada akhirnya merek bukan apa yang dibuat di pabrik, tercetak di dalam kemasan atau apa yang diiklankan oleh pemasar, tetapi apa yang ada di dalam pikiran konsumen.

Benak konsumen setiap hari dibanjiri oleh informasi yang mempengaruhi kesan dan bersifat dinamis. Sehingga seperti apa yang dikemukakan oleh Duncan dan Morriarty diperlukan strategic consistency dalam komunikasi pemasaran. Strategic consistency ini harus tercermin dalam segala sisi organisasi sehingga konsumen menangkap kesan terhadap segala aspek dari organisasi mulai dari identitas visual, produk dan kemasan serta perilaku yang ditampilkan oleh anggota organisasi secara bulat. Konsistensi itu bukan hanya masalah komunikasi tetapi juga kualitas produk maupun kualitas layanan. Jadi sebuah merek agar dapat menjadi merek yang sebenarnya dalam konteks kompetisi masa kini, haruslah didukung secara lintas fungsional oleh seluruh anggota organisasi. Dengan demikian merek bukan hanya sekedar image tetapi telah menjadi cermin gejala internal dan eksternal organisasi.

Diferensiasi harus difokuskan kepada manfaat-manfaat yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bukan kepada proses produksi yang berhubungan dengan produk atau jasa. Fokus utama pelanggan adalah manfaat apa yang saya peroleh dari pembelian sebuah merek. Proses panjang yang terlibat dalam merek tidak berarti apapun bagi seorang konsumen, kecuali jika mengkomunikasikan manfaat yang dapat diterima secara jelas oleh konsumen dan dianggap penting. Di sini keunikan (uniqueness) memegang peranan yang utama. Dalam konsep merek yang klasik suatu merek mewakili sebuah produk sekaligus mewakili satu janji kepada konsumen atau satu manfaat yang diberikan kepada pelanggan. Dalam konsep ini merek memiliki berbagai keterbatasan, karena konsekuensinya untuk melayani berbagai kebutuhan pelanggan atau pelanggan dengan tipe yang berbeda dibutuhkan sejumlah merek. Tetapi pada saat ini kebutuhan yang beragam ini dapat dipenuhi melalui perluasan merek (brand extension).

Dalam mengembangkan merek yang powerful penting untuk dipahami karakter merek yang dapat dipilah menjadi tiga kelompok besar, yaitu merek fungsional, merek citra, dan merek eksperensial. Merek fungsional terutama berkaitan dengan manfaat fungsional (functional benefit) sehingga sangat terkait dengan asosiasi-asosiasi yang dikaitkan dengan atribut-atribut fungsional. Rinso dan Pepsodent merupakan contoh dari kategori ini. Pada merek fungsional ini sangat mengutamakan kinerja produk dan nilai ekonomisnya. Penentu pergeserannya terletak pada 3P yaitu, product, place, dan price. Sehingga kualitas produk, harga yang kompetitif, dan ketersediaannya di dalam saluran distribusi sangat menentukan. Pola pengambilan keputusan konsumen terhadap merek jenis ini relatif rendah, tanpa pertimbangan yang mendalam dan jika merek tersebut tidak tersedia konsumen lebih mudah mengalihkan kepada merek substitusi. Sehingga ciri khas pengelolaan merek jenis ini adalah selalu memelihara superioritas.

Merek citra (image brands) terutama untuk memberikan manfaat ekspresi diri (self expression benefit), seperti Mount Blanc, Mercedes Benz. Sebagai merek yang bertujuan untuk meningkatkan citra pemakainya, merek ini haruslah mempunyai kekuatan untuk membangkitkan keinginan. Faktor komunikasi memegang peranan utama dalam mengelola merek jenis ini. Sebagai merek yang memberi manfaat ekspresi diri, menjadikan konsumen dalam proses pengambilan keputusan memiliki keterlibatan yang tinggi (high envolvement). Kemewahan, keagungan (heritage), keindahan merupakan ciri khas yang ditampilkan dalam pengelolaan merek ini.



Merek eksperensial (experiential brands) terutama untuk memberikan manfaat emosional. Disney, Singapore Airlines termasuk didalamnya. Kekuatannya tergantung kemampuannya untuk memberikan pengalaman yang unik kepada pelanggan, sehingga pelanggan merasa terkesan dan merasakan perbedaannya dengan kompetitor. Faktor yang menentukan adalah 2P yaitu, place dan people. Place adalah tempat atau sarana untuk memberikan pengalaman yang dapat dirasakan oleh pelanggan (wahana-Disneyland, pesawat-Singapore Airlines) dan people adalah bagaimana segenap karyawan memberikan layanan (service delivery) kepada pelanggan. Pola pengambilan keputusan terhadap pemilihan merek ini mempunyai keterlibatan yang tinggi. Kunci untuk mengelola merek ini adalah konsistensi dan kepuasan.

Mengembangkan merek yang kuat, ternyata bersentuhan dengan semua aspek organisasi, karena definisi merek itu sendiri telah mengalami pergeseran. Dari sekedar nama atau tanda yang mewakili produk, maknanya meluas menjadi cerminan kondisi internal dan eksternal organisasi. Penting pula dilakukan pendekatan pemasaran berdasarkan merek (brand-based marketing), yang intinya adalah upaya-upaya pemasaran terpadu untuk mengelola keterkaitan merek dengan segenap stakeholders untuk menjaga konsistensi strategi dalam komunikasi dalam rangka meningkatkan ekuitas merek. ( 1 )


Brand adalah sebuah nama, istilah, desain, symbol atau ciri-ciri yang menunjukkan identitas atau image dari suatu produk atau jasa. Dengan adanya suatu brand maka akan menunjukkan image, nama dan kualitas produk, cara produsen menjalankan bisnis, dan bagaimana produsen meyakinkan konsumennya. Dengan adanya suatu brand akan memudahkan orang-orang mengenali suatu produk. Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pemilik brand dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Tanpa dilakukannya kegiatan komunikasi kepada konsumen yang disusun dan direncanakan dengan baik, maka sebuah merek tidak akan dikenal dan tidak mempunyai arti apa-apa bagi konsumen atau target konsumennya.

Branding mempunyai peranan yang penting dalam sebuah pemasaran produk. Dengan adanya branding, produsen menunjukkan produknya mempunyai kualitas yang terpercaya. Branding sangat diperlukan oleh produsen karena dengan branding produsen sedang membuat target konsumen menjadi familiar dengan produk yang ditawarkan. Dan hal itu akan menumbuhkan kepercayaan bagi siapa saja yang menjadi target branding. Misalkan saja seseorang tidak akan percaya begitu saja dengan seseorang yang baru dilihatnya. Tapi seiring bertambah seringnya intensitas bertemu maka seseorang akan dengan berani mendekati dan mungkin akan lebih jauh lagi untuk saling mengenal. Demikianlah branding itu bekerja. Jika target konsumen melihat, membaca atau mendengarkan secara terus menerus merek suatu produk yang sama di televisi, internet, majalah, billboard, koran, iklan di facebook dan sebagainya maka target  lama-lama akan mempercayai suatu produk itu. Sebagai contoh tanda contreng di sebuah sepatu, akan dengan cepat dikenali sebagai merk Nike. Keberhasilan branding bisa dijadikan sebagai suatu ukuran akan keberhasilan sebuah produk di pasaran. Arus ekonomi sekarang secara tersirat mengharuskan kegiatan branding dalam mempengaruhi konsumen jika tidak mau terpuruk. (2 )




Dan fungsi Brand sendiri adalah sebagai berikut :

  • Bagi konsumen : 
    • Identifikasi mutu produk, baik berupa barang maupun jasa. Kualitas produk berupa barang nyata/tampak dari kondisi barang tersebut, baik dari kualitasnya sampai pada kemasan barang. Sedangkan produk yang berupa jasa, kualitas pelayanan adalah pelayanan kepada tamu.
    • Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya nama/merek maka akan memudahkan pembeli menemukan produk yang dicari/diminati. Hal ini tentunya lebih efisien dan efektif.
    • Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang mungkin memberikan keuntungan bagi mereka.
    • Untuk membantu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan okonsumen/resiko konsumen, baik resiko dalam hal kesehatan, resiko kesalahan fungsi produk, kesalahan harga, ataupun resiko ketidaklayakan produk/jasa tersebut dikonsumsi.

  •  Bagi produsen, penjual :
    • Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri masalah yang timbul.
    • Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga tidak ada produk lain yang meniru.
    • Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar
    • Membantu penjual dalam menarik pelanggan/konsumen yang setia dan yang menguntungkan.
    • Membantu membangun citra perusahaan/produsen (jika merek tersebut menimbulkan persepsi positif di masyarakat)
    • Mengidentifikasikan produk dalam perdagangan
    • Mengidentifikasikan keunggulan produk yang dimiliki, yang membedakan produk tersebut dengan produk lain, terutama produk saingan. ( 3 )
Bukan main ya hanya dari sebuah pertanyaan saja ternyata berimplikasi luas dan bisa menjadi sebuah artikel yang sangat panjang....akan semakin panjang kalau tidak saya hentikan sekarang juga. Untuk kedua sahabat ku mas John Arianto dan mas Seto Adi Suntoro terimakasih untuk inspirasinya. Untuk semua sahabat ku yang telah mau membaca artikel yang panjang ini saya ucapkan terimakasih. Semoga tidak kecapaian ya membacanya dan bisa mengambil pembelajaran dari artikel ini. Terimakasih......

Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,


M C Heru Purnomo

Owner of Duta Synergy
Owner of Duta Dexon