Jumat, 12 Juli 2013

SPIRULINA, Tak Kenal Maka Tak Sayang

Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




Spirulina sebagai pangan kesehatan sudah lama digunakan oleh masyarakat negara-negara maju, baik itu di bidang pertanian dan peternakan maupun sebagai makanan kesehatan, karena kaya berbagai nutrisi dan terbukti dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, sekalipun spirulina bukan termasuk kategori obat. 

Bertolak dari hal tersebut, tulisan ini dibuat agar masyarakat lebih mengetahui dan lebih mengerti apa itu spirulina, sejarah penggunaan siprulina, kandungan nutrizi spirulina, khasiat sprilulina dan mengapa bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sekaligus memperkenalkan dan mempopulerkan spirulina sebagai pangan alami kesehatan. 

1. Sejarah Penggunaan Spirulina. 
 
Sejak berabad-abad silam, hubungan antara manusia dan ganggang mikro telah tercatat pada beberapa kejadian. Salah satu yang cukup menarik adalah adalah penggunaan gangang biru selama ribuan tahun oleh penduduk Vietnam. Konon, seorang biksu bernama Khong Ming Khong menemukan padi yang ditanami dengan paku air azolla akan memberikan hasil panen jauh lebih baik. Beratus-ratus tahun silam, para petani di India, Filipina dan Afrika, telah menggunakan campuran ganggang biru hijau Ababaena azollae dengan paku air Azolla pinnata di lahan persawahan yang tidak diberi pupuk TSP atau urea. Hasilnya panen padi meningkat drastis. Akhirnya para peneliti dari Cyanotech, USA mulai mengembangkan ganggang biru penambat nitrogen dan menggunakannya di lahan persawahan, perkebunan tebu dan gandum, dan hasilnya menunjukkan 15% penggunaan pupuk anorganik dapat ditekan dan peningkatan hasil panen naik hingga 10-15 kali. 

Dari sisi lain, sejak 500 tahun silam, ganggang biru renik berpilin spirulina telah dimanfaatkan oleh penduduk sekitar Danau Texcoco dalam bentuk lempengan biskuit berwarna hijau kebiruan yang oleh penduduk setempat dibeli di sekitar Mexico City dengan nama tecuitlatl. Di awal tahun 1940-an, beberapa jurnal ilmiah mulai mempublikasikan pangan alami tecuitlatl itu. 



Selanjutnya sekitar tahun 1963-an Dangeard seorang peneliti dari French Oil Institute, tertarik pada laporan tentang dihe yang dimakan oleh penduduk distrik Kanembu sekitar Danau Chad, Afrika. Setelah diteliti, ternyata dihe tersebut adalah cake keras yang dibuat dari ganggang biru spirulina dan telah dikeringkan di bawah sinar matahari. Dihe atau cake spirulina dihidangkan dengan cara diseduh terlebih dahulu dengan air panas secukupnya, kemudian dicampur dengan saus tomat dan bumbu lada, kemudian di atasnya ditaburi biji jawawut, kacang-kacangan, dan irisan ikan atau daging. 

Dihe tersebut merupakan pangan utama bagi 70% penduduk Kanembu. Bahkan mitos yang sangat tentang dihe mempercayai bahwa ibu hamil yang memakan dihe, akan melahirkan bayi yang sehat, selamat, terhindar dari tukang sihir atau roh jahat yang berkeliaran. 

Demikian juga penduduk distrik Karla, India telah mengunakan dihe sebagai sumber pangan alami non konvensional yang bergizi tinggi, berkhasiat menyembuhkan penyakit, menambah vitalitas serta kebugaran tubuh. Karena itu, dihe selalu mereka gunakan dalam adonan cepati (makanan khas India), roti dan sup. Bahkan penduduk Karla telah berhasil membudi-dayakan ganggang berpilin spirulina di sekitar pekarangan mereka untuk dimanfaatkan sendiri. keterampilan ini diawriskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Setelah dihe diamati secara cermat oleh pakar fikologi, ternyata dihe itu adalah kumpulan trikhoma dari mikroalga spirulina platensis

Akhirnya, tidak kurang dari sembilan jenis ganggang yang hidup di air tawar telah digunakan secara turun temurun sebagai pangan alami di lebih dari 15 negara di dunia sebagai pangan non-konvensional bergizi tinggi

2. Kandungan Gizi Spirulina. 
 
Kesehatan manusia dapat terpelihara dengan baik apabila asupan nutrisi (protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin dan mineral) terpenuhi dengan baik dan memiliki kualitas dan kuantitas yang tepat, ketat dan berkesinambungan

Kandungan nutrisi yang ada pada spirulina terutama proteinnya, jauh melebihi nilai nutrisi yang terkandung pada bahan pangan lain seperti daging, telur, kedelai dan sayuran. Secara garis besar kandungan nutrisi yang ada pada spirulina berupa protein 60-70%, karbohidrat 15-25%, lemak 6-8%, mineral 7-13%, serat 8-10%, dan kadar air 3%. 

A. Kandungan Protein 

Protein sangat dibutuhkan sekali bagi pertumbuhan manusia karena berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Kandungan protein spirulina jauh lebih besar dibandingkan dengan berbagai sumber protein yang dikandung oleh jenis bahan pangan lainnya. Berikut adalah tabel kandungan protein spirulina dibandingkan dengan bahan pangan lainnya.
Jenis Makanan Kandungan Protein
Spirulina 60-70 %
Daging dan Ikan 15-25 %
Ayam 24 %
Kacang Kedelai 35 %
Susu Bubuk 35 %
Kacang-kacangan 25 %
Telur 12 %
Biji-bijian 14-18 %
Susu pada umumnya 3 %

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kandungan protein spirulina yang mencapai 60-70%, 2 kali lebih besar daripada kandungan protein yang dimiliki kacang kedelai dan susu bubuk yang hanya 35%, sementara untuk bahan pangan yang lain nilainya jauh lebih kecil. 

B. Kandungan Asam Amino 

Asam amino digunakan untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Asam amino dapat menambah kadar oksigen dalam tubuh agar tubuh dapat bekerja lebih baik, energik, dan membuat daya tahan tubuh lebih kuat menghadapi penyakit. Kebutuhan asam amino pada setiap orang berbeda, tergantung jenis kelamin, umur, aktivitas dan berat badan. Berikut adalah tabel kandungan asam amino spirulina dibandingkan dengan standar USFDA dan telur. 

Asam-Asam Amino Standar USFDA Spirulina Telur
Isoleucine 270 mg 350 mg 420 mg
Leucine 306 mg 540 mg 560 mg
Lysine 270 mg 290 mg 410 mg
Methionine 144 mg 140 mg 200 mg
Phenilalanine 180 mg 280 mg 370 mg
Threonine 180 mg 320 mg 320 mg
Tryptophane 90 mg 90 mg 100 mg
Valine 270 mg 400 mg 480 mg
sumber: Wilson dkk (1959; Henrickson (1989) dan Voshak (1997) 
 
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai kandungan asam amino yang ada pada spirulina hampir sama dengan standar yang ditetapkan oleh United State Food and Drug Administration USFDA. Artinya, kandungan asam amino pada spirulina mendekati sempurna. Kandungan methionine spirulina yang lebih rendah dari standar (144 mg) sangat baik karena methionine diduga dapat merangsang terjadinya kanker. 

C. Kandungan Asam Lemak 

Asam lemak berfungsi sebagai makanan cadangan bagi tubuh dan zat pembakar untuk menciptakan sumber energi. Asam lemak spirulina tersusun atas berbagai bahan seperti myristic, palmitic, palmitolic, heptadecanoic, stearic, oleic, linoleic, dan gamma lenoleic. Berikut tabel kandungan asam lemak spirulina. 

Jenis Asam Lemak Kandungan/10g Prosentase (%)
Myristic (C14:0) 1 mg 0,2
Palmitic (C16:0) 244 mg 45,0
Palmitolic (C16:1) 33 mg 6,0
Heptadecanoic (C17:0) 2 mg 0,3
Stearic (C18:0) 8 mg 1,3
Oleic (C18:1) 12 mg 2,2
Linoleic (C18:2) 97 mg 17,8
Gamma Lenolenic (C18:3) 135 mg 24,7
Lainnya (C20) 14 mg 2,5
Total 546 mg 100,0
sumber: Henrickson (1989) 
 
Dari tabel di atas, terlihat kandungan asam lemak tertinggi adalah palmitic acid sebesar 45% yang berfungsi sebagai asam lemak jenuh. Sedangkan, kandungan asam lemak esensial (EFA) rantai panjang tak jenuh (PUFA) sebesar 24,7% berupa Gamma Linolenic Acid (GLA) kemudian Linoleic Acid (LA) sebesar 17,8%. Tingginya kandungan LA sangat menguntungkan karena GLA dapat dibuat dari LA dengan bantuan enzim delta 6-desturase. Selanjutnya, GLA diubah menjadi PGE-1 yang sangat berguna bagi tubuh. Kekurangan PGE-1 dapat berpengaruh terhadap pangaturan tekanan darah, sintesis kolesterol, inflamasi dan pembelahan sel. 

D. Kandungan Pigmen 

Pigmen berfungsi sebagai detoksifikasi (pembersih racun), pengikat partikel-partikel bebas, antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri usus, meningkatkan hemoglobin (Hb), darah, dan meningkatkan zat putih darah (limfosit). 

Kandungan pigmen atau zat warna yang ada pada spirulina adalah klorofil a (berwarna hijau) sebesar 0,8-1,5%, karotenoid (oranye) sebesar 0.65%, beta-karotin (oranye-merah) sebesar 28%, phycocyanin (biru) sebesar 20%, dan xanthofil sebesar 0,69%. Berikut tabel kandungan zat pigmen spirulina/10g. 

Jenis Pigmen Kandungan/10g Prosentase (%)
Phycocyanin (biru) 1.500 - 2.000 mg 15 - 20
Klorofil a (hijau) 115 mg 1,15
Karotenoid (oranye) 37 mg 0,37

E. Kandungan Karotenoid 

Fungsi karotenoid terutama beta-karotin adalah untuk miminimalkan resiko terjadinya penyakit kanker. Berikut ini adalah bahan-bahan penyusun karotenoid spirulina (mg/10g) biomasa. 

Jenis Pigmen Prosentase (%)
Beta-Karotin 15
Echinenone 11 - 13
Beta-Cryptoxanthin 6 - 8
Zeaxanthin 25
Diatoxanthin 5
Canthaxanthin 5
Myxoxanthophyll 13 - 17
Ocillaxanthin 3 - 5
Hydroxyechinenone 7 - 11
Total unidentified 3 - 4
sumber: Miki (1985) dan Vonshak (1997)

F. Kandungan Vitamin 

Spirulina adalah pangan alami yang kaya provitamin A dalam bentuk beta karotin sebesar 23.000 IU per 10g biomasa. Berarti kandungan beta karotinnya 4 kali lebih tinggi dari pada setengah mangkuk wortel atau 4-5 kali lebih tinggi daripada mikroalga Chlorella dan 20 kali lebih tinggi dari buah semangka.
Kandungan provitamin A pada spirulina 4,8 kali lebih tinggi daripada standar yang ditetapkan oleh Badan Pengendali Obat dan Makanan Amerika (USRDA) sebesar 5000 IU. hal ini tidak akan berpengaruh negatif terhadap tubuh kita karena akan diubah menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan. 

Kandungan vitamin lainnya, seperti vitamin B1 dan B2 nilainya lebih tinggi daripada biji-bijian, buah-buahan, dan berbagai sayuran. Kandungan vitamin B lainnya seperti B3, B6, dan vitamin E 3-7% lebih besar daripada kebutuhan yang dianjurkan USRDA. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan kandungan vitamin yang dimiliki oleh spirulina. 

Jenis / Macam Vitamin Kandungan/10g USRDA % USRDA
Vintamin A (Beta-Karotin) 23.000 IU 5.000 IU 480
Vintamin B1 (Thiamin) 0,31 mg 1,5 mg 21
Vintamin B2 (Rioflavin) 0,35 mg 1,7 mg 21
Vintamin B3 (Niacin) 1,46 mg 20 mg 7
Vintamin B6 (Pyridoxine) 80 mcg 2 mg 4
Vintamin B12 (Cobalamine) 32 mcg 6 mcg 533
Vintamin C 0,5 mg 60 mg 0,8
Vintamin D 1 IU 400 IU -
Vintamin E (Omega - Tocoferol) 1 IU 30 IU 3
Folacine 1 mcg 400 mcg -
Panthotenic Acid 10 mcg 10 mg 1
Bipotin 0,5 mcg - -
Inositol 6,4 mg - -
sumber: Henrickson (1989)

Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini disajikan tabel yang memperlihatkan besarnya kandungan provitamin A spirulina dibandingkan dengan kandungan provitamin A dari berbagai macam buah dan sayuran.

Macam/Jenis Sayur & Buah Takaran IU Provit A
Spirulina 10 g 23.000
Pepaya 1/2 (sedang) 8.867
Ubi Jalar 1/2 mangkok masak 8.500
Wortel 1/2 mangkok masak 7.250
Bit Hijauan 1/2 mangkok masak 6.042
Kangkung 1/2 mangkok masak 6.000
Chlorella 10 g 5.550
Brocoli 1/2 mangkok masak 3.229
Semangka 1 cangkir 1.173
Buah Persik 1 buah 1.043
Aprikot 1, medium 892
sumber: Anonym (1986), Henrickson (1989) dan Anonym (1986)

Dari tabel tersebut di atas tampak bahwa kandungan provitamin A yang dikandung oleh spirulina jauh lebih besar dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. 

G. Kandungan Mineral Organik 

Mineral organik yang terdapat dalam spirulina dengan mudah dapat dicerna oleh tubuh manusia. kandungan mineral organik pada spirulina sangat bervariasi, tergantung pada sifat fisika dan kimia dari medium tumbuhnya, jenis, dan daerah asal spirulina. Berikut dijelaskan besarnya kandungan mineral organik spirulina/10g biomasa. 

Jenis Mineral Kandungan Standar
USRDA
% USRDA
Sp-H Sp-V Sp-H Sp-V
Calsium (Ca) 100 mg 70 mg 1.000 mg 10 7
Chromium(Cr) 28 mcg 28 mcg 200 mcg 16 16
Copper (Cu) 120 mcg 120 mcg 2 mg 6 6
Zat Besi (Fe) 15 mg 15 mg 18 mg 83 83
Magnesium (Mg) 40 mg 40 mg 400 mg 10 10
Mangan (Mn) 500 mcg 500 mcg 3 mg 17 17
Fosfor (P) 90 mg 80 mg 1.000 mg 9 8
Kalium (K) 160 mg 140 mg 6 g 3 2
Natrium (Na) 60 mg 90 mg 2-5 g 1 2
Zinc (Zn) 300 mcg 300 mcg 15 mg 2 2
Sp-H = Spirulina menurut Henrickson | Sp-V = Spirulina menurut Vonshak
sumber: Henrickson (1989) dan Vonshak (1997) 

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa spirulina memiliki kandungan zat besi organik tertinggi. Kandungan zat besi (Fe) organik pada spirulina (Sp-H dan Sp-V) adalah 15mg/10g biomasa atau sebesar 83% dari standar USRDA. Fungsi zat besi sangat penting untuk kesehatan "sel darah merah" dan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Setelah Fe, kandungan tertinggi berikutnya adalah mineral mangan (Mn) sebesar 17% menurut standar USRDA, kemudian chromium sebesar 16%, magnesium sebesar 10%, kalsium 7-10% dan fosfor 8-9%. sementara itu, kandungan kalium, natrium, dan zinc 1-3% lebih besar daripada standar USRDA. Rendahnya kandungan natrium (Na) yang hanya 1-2% dari standar USRDA sangat bagus bagi yang bediet garam.
kandungan kalisum spirulina 7-10% dari standar USRDA. Berarti kualitas gizi kalsium melebihi susu jika diminum secara teratur. Fungsi kalsium sangat penting bagi tulang dan otot. Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan osteoporosis terutama pada ibu-ibu. Demikian juga kandungan magnesium 10% dari standar USRDA sangat bagus untuk pengaturan tekanan darah

Di bawah ini dijelaskan perbandingan zat besi (Fe) spirulina dengan kandungan zat besi (Fe) dari aneka sumber pangan lainnya. 

Macam/Jenis Pangan Takaran Kandungan (mg)
Spirulina 10g (1 sendok makan) 15
Chlorella 10g (1 sendok makan) 13
Hati ayam 3 ons 7,2
Kepiting 1/2 cangkir 6
Hati sapi 1/2 cangkir 5,3
Kacang kedelai 1/2 cangkir 4,4
Kangkung 1/2 cangkir 3,2
Serluin 3 ons 2,9
Kentang 1 buah 2,5
Remis 3 ons 2,1
Jambu monyet - 2,1
Brokoli - 2,1
Buncis - 2,1
Daging kalkun - 2,0
sumber: Anonym (1986), Henrickson (1989) dan Vonshak (1997) 

dari tabel di atas tampak bahwa kandungan zat besi yang tertinggi dimiliki oleh spirulina dan mikroalga Chlorella dengan nilai berturut-turut 15 dan 13 mg atau masing-masing sebesar 83% dan 72% dari standar USRDA. sedangkan sumber pangan lainnya seperti hati ayam, kepiting, hati sapi, kacang kedelai, kangkung, serloin, kentang, remis, jambu monyet, brokoli, buncis, dan daging kalkun sebesar 2-7m2 mg atau hanya 11-40% dari standar USRDA. 

3. Khasiat Spirulina. 
 
Khasiat spirulina bagi manusia antara lain bisa menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko terkena kanker, membangun kesehatan bakteri usus, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pada hewan, spirulina berkhasiat untuk mencerahkan warna ikan hias dan meningkatkan pertumbuhan ikan konsumsi. 

 

A. Khasiat Bagi Manusia 

Dari berbagai riset yang dilakukan, spirulina dapat dipakai untuk menanggulangi masalah mal-nutrisi, kolesterol, mengurangi resiko terserang penyakit kanker dan jantung, membangun sistem kekebalan tubuh dan bakteri usus, mengurangi resiko keracunan ginjal, menambah daya serap usus terhadap mineral, mengurangi dan mengontrol berat badan, serta mengurangi masalah pre-menstruasi.
Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat ditanggulangi dengan spirulina berdasarkan riset yang telah dilakukan. 

a. Masalah Malnutrisi (Kurang Gizi)

Masalah gizi yang sangat menonjol di negara dunia ketiga adalah menyangkut kualitas dan kuantitas sumber gizi yang dikonsumsi. Kebanyakan masyarakat di negara dunia ketiga mengonsumsi pangan yang rendah gizi sehingga sangat banyak kita jumpai adanya kasus-kasus malnutrisi terutama pada anak-anak. 


Sebagai pangan kesehatan nonkonvensional, spirulina sangat efektif menanggulangi masalah malnutrisi. Asam laktat spirulina bisa dengan mudah diserap usus dibandingkan dengan asam laktat yang dikandung susu. "Hanya dengan mengonsumsi 3,6 gram spirulina atau kira-kira 2/3 sendok makan, maka 100% asam-asam amino esensial yang dibutuhan setiap hari oleh orang dewasa sudah bisa terpenuhi". 

Di Meksiko para peneliti telah menguji penggunaan spirulina pada anak-anak di bawah umur 10 tahun dengan cara mencampur 4-6g spirulina per-hari ke dalam sup mereka selama 1-1,5 bulan. Setelah diuji terbukti anak-anak tersebut mempunyai tingkat gizi yang tinggi dan tahan terhadap berbagai penyakit. 

Di Cina, tepatnya di Rumah Sakit Ninjing, spirulina diberikan pada 30 anak yang mengalami malnutrisi. Setelah beberapa hari mengonsumsi spirulina sebanyak 1-2g/hari terbukti 27 dari 30 anak tersebut terbebas dari masalah malnutrisi. 

Di Belarus, Losseva pada tahun 2000 dilakukan uji coba pemanfaatan spirulina untuk 35 anak-anak dan 20 orang dewasa yang terkena berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan gizi, seperti kekurangan asupan protein, rendah kalori, polihipovitaminosis, asam lemak esensial rendah, serta kekurangan mineral zinc (Zn). Dari hasil yang didapat terbukti bahwa spirulina memang sangat berkhasiat untuk menanggulangi masalah kesehatan yanag berkaitan dengan kurangnya asupan gizi. 

b. Mengurangi Kadar Kolesterol Darah

Sudah 20 tahun lebih terakhir ini, masyarakat industri seperti di Amerika, Prancis, Jerman dan Jepang mulai sadar pada resiko tingginya kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat memicu tumbuhnya penyakit berbahaya seperti penyakit jantung dan darah tinggi. Karena itu mereka mulai mencari dan mengidentifikasi berbagai sumber pangan yang berasal dari alam dengan kadar kolesterol rendah tetapi bergizi tinggi. 


Salah satu sumber daya alam yang mulai digunakan untuk sumber pangan mereka adalah spirulina. Di Jepang, spirulina telah diberikan pada para pekerja yang memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi ringan, dan hiperlipidemia. Setelah 4,2 gram serbuk spirulina diberikan, ternyata dalam waktu 4 minggu telah terjadi penurunan kadar kolesterol dalam darah mencapai 4,5% dari 244 menjadi 233. Selain itu, kadar trigliserida turun sedikit dan LDL kolesterol yang bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah turun 6,1%. Dengan demikian tim ahli dari Departemen Kesehatan dan Penyakit Dalam Universitas Tokai, Jepang menyimpulkan bahwa spirulina dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan sangat baik bagi penderita jantung, darah tinggi, dan arteroseklerosis (pengerasan pembuluh darah). Selama terapi tidak ada efek samping yang dialami para pekerja tersebut. 

Pada uji di Jerman Barat juga terbukti bahwa spirulina sangat efektif menurunkan kadar kolesterol. Karena itu, para fikologis menganjurkan agar lebih banyak makan ikan laut daripada daging karena ikan tersebut mendapatkan asam gamma lenoleat (GLA), asam ekosa pentanoat (EPA), dan asam dekosa heksanoat (DHA) dari ganggang yang merela makan, misalnya spirulina. Kandungan GLA, EPA dan DHA pada ikan salmon berkisar 8,9-12,4% dan pada ikan tuna 7,8-12%. 

c. Menyembuhkan Penyakit Kanker

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung. Pengaruh lingkungan, gaya hidup, dan kualitas makanan merupakan faktor pemicu munculnnya penyakit kanker. Di Amerika, penyakit ini banyak menyebabkan kematian dini. Karena itu sdh lebih dari 30 tahun Lembaga Kanker Amerika telah melakukan berbagai riset dengan menggunakan sayuran untuk menemukan obat kanker. Dari hasil riset tersebut diketahui bahwa sayuran yang kaya "beta-karotin" ternyata dapat menurunkan risiko terkena semua jenis kanker. 


Spirulina merupakan mikrolaga yang sangat kaya beta-karotin. Kandungan beta-karotin spirulina mencapai 23.000 IU per 10g. Berarti 4 kali lebih tinggi dari 1/2 mangkok wortel dan kentang atau 4-5 kali lebih tinggi daripada mikroalga Chlorella dan 20 kali lebih tinggi daripada semangka. Sumber lain dari beta-karotin adalah pepaya, kankung, lobak, kubis, blewah, aprikot, buah persik, sawo dan mangga.
Dari studi klinis yang dilakukan para pakar algae menemukan bahwa 10g spirulina per-hari sama dengan mngonsumsi beta-karotin 14mg dan dapat digunakan untuk mengurangi risiko terkena beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker paru, tenggorok, perut, usus, saluran pernapasan dan kanker rahim. 

d. Membangun Kesehatan Bakteri Usus

Kesehatan bakteri usus (lactobacillus) akan bermanfaat bagi kesehatan manusia karena dapat memperbaiki sistem penyerapan gizi, melindungi terhadap infeksi, dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Sekitar dua dasawarsa lalu, spirulina sudah diketahui mampu merangsang kecepatan pertumbuhan bakteri usus. Di Jepang telah dilakukan serangkaian uji klinis pada tikus percobaan dengan memberikan 5% spirulina pada pakannya selama 100 hari. Setelah diperiksa diperoleh hasil, ada penambahan lactobacillus sebesar 32% pada tikus-tikus tersebut. 


e. Keracunan Pada Ginjal

Ginjal mempunyai peran sangat penting dalam membersihkan bahan-bahan beracun yang masuk ke dalam tubuh, seperti logam berat dan kandungan zat berbahaya dari beberapa obat-obatan tertentu. Sangat berbahaya jika ginjal mengalami keracunan karena akan merusak semua sistem kekebalan tubuh.

Hasil uji klinis terhadap tikus percobaan di Jepang membuktikan bahwa spirulina dapat mengurangi keracunan ginjal terhadap logam berat mercury (Hg) serta beberapa obat-obatan antibiotika dan preparat sulfat. Penelitian para pakar diarahkan pada dua indikator yaitu nitrogen darah dalam bentuk urea dan serum kreatin. Apabila tikus percobaan diberi makan 30% spirulina, nitrogen darah dan serum kreatin menurun drastis. 

Bahkan setelah tikus-tikus percobaan diinjeksi dengan dosis mercury (Hg) tinggi, nitrogen darah bertambah sebesar 310%. Selanjutnya tikus diberi pakan yang mengandung spirulina. Dalam beberapa jam terjadi penurunan nitrogen darah sebesar 209% dan terjadi penurunan serum kreatin dari 198% menjadi 157%. Efek yang sama juga terjadi ketika tikus diinjeksi dengan obat-obatan para aminophenol, gentamicine, dan cisdichloro diaminoplatinium. Kemampuan absorbsi terhadap logam berat diduga diakibatkan oleh pigmen biru phycocianine yang hanya dimiliki oleh spirulina. 

f. Pengontrol Fungsi Tubuh

GLA ( Gamma linolenat Acid ) adalah suatu prekursor untuk mengontrol fungsi tubuh. Hormon ini berfungsi mengontrol berbagai fungsi esensial tubuh. Dari seluruh asam lemak yang terdapat pada spirulina, sebanyak 5% asam lemak yang ada ternyata mengandung 20% GLA. 


GLA yang dihasilkan oleh spirulina dapbaat berfungsi untuk merangsang hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah master hormon yang berfungsi mengatur berbagai fungsi tubuh manusia yaitu mengatur kolesterol dalam serum darah, libido, penggumpalan trombosit, meningkatkan kecerdasan dan perkembangan otak serta sistem saraf, meningkatkan kualitas air susu dan kesehatan ibu hamil, dan menangkal penyakit degeneratif. 

Prostaglandin dapat dibentuk dari asam linoleat(LA) yang pada tahap pertama diubah menjadi asam gamma linoleat (GLA) dengan pertolongan enzim delta 6-desaturase untuk selanjutnya diubah menjadi PGE-1. Apabila kita terlalu banyak makan lemak jenuh dan minum alkohol sudah pasti menghambat kerja enzim delta 6-desaturase sehingga dapat mempengaruhi terbentuknya PGE-1. 

Studi klinis menggunakan GLA spirulina diperoleh hasil yang baik terhadap kontrol tubuh untuk menanggulangi penyakit jantung, kegemukan, schizoprenia, stres pramenstruasi, defisiensi zinc (Zn), alkoholik, depresi mania, gejala penuaan, dan penyakit radang persendian. 

g. Mengurangi Berat Badan

Berat badan pada manusia sangat erat kaitannya dengan gaya hidup dan pola makan. Berat badan normal adalah berat badan yang seimbang dengan tinggi badan. Bagi orang yang mengalami kegemukan (obesitas), bisa dilakukan beberapa terapi untuk mengembalikan berat badan. Terapi yang dilakukan biasanya adalah terapi fisik yang sifatnya berkesinambungan dan dibarengi diet ketat. Ternyata hasil terapi ini tidak banyak berpengaruh terhadap turunnya berat badan. 


Di Eropa telah diuji penggunaan spirulina terhadap mereka yang mengalami obesitas. Hasil uji menggunakan 15 sukarelawan untuk mengetahui efek penggunaan spirulina 3 kali perhari dengan dosis 250 mg sekali minum selama 4 minggu. Ternyata hasilnya terbukti bisa mengurangi nafsu makan sehingga menurunkan berat badan sekitar 1,4 kg. Bahkan penurunan berat badan sekaligus diikuti dengan penurunan kadar kolesterol dalam darah. 

h. Mengurangi Pre-Menstrual Syndrome (PMS)

Setiap bulan, jutaan wanita di dunia mengalami berbagai efek dari siklus menstruasi (haid), mulai dari rasa nyeri biasa sampai rasa sakit yang tak tertahankan. Semua efek yang ditimbulkan saat haid ternyata disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu. 


Ada 3 hal yang menyebabkan masalah PMS yaitu kurang asupan nutrisi, kurang berolahraga, dan stres. Hal tersebut dapat dihindari dengan cara meningkatkan kualitas makanan, mencukupi kurangnya asupan pangan tertentu, berolahraga secara teratur, dan mencari sumber-sumber diet yang dapat mengurangi stres sehingga wanita dapat merasa lebih baik setiap datang bulan. 

Beberapa klinik biasanya menyarankan untuk mengonsumsi pangan yang banyak mengandung vitamin B komplek, Mg, Zn, Beta-karotin, GLA, mineral, dan vitamin lainnya. semua kandungan gizi tersebut bisa diperoleh dengan cukup mengosumsi spirulina saja. 

i. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Pigmen hijau kebiruan pada spirulina yang berfungsi sebagai zat warna protein biru alami merupakan bahan bioaktif pigmen, yaitu phycocyanin yang terbukti bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan pigmen phycocyanin pada spirulina adalah 1500% mg/10 g biomasa. 


Studi klinis di Jepang telah dilakukan dengan menggunakan 2 kelompok kelinci percobaan yang diinjeksi sel kanker hati. Kelompok tikus pertama diberikan pigmen phycocyanin, sementara kelompok yang kedua tidak (sebagai kontrol). Setelah 5 minggu, 90% tikus percobaan yang diberi phycocyanin tetap hidup. Sedangkan yang tidak diberi phycocyanin hanya 25% yang hidup. Setelah 8 minggu tikus yang diberi phycocyanin sebanyak 25% hidup. Sedangkan yang tidak diberi phycocyanin mati semua. 

Disimpulkan bahwa kandungan phycocyanin pada spirulina dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh kelinci percobaan terhadap kanker hati. Pada percobaan lain diketahui juga phycocyanin mampu meningkatkan aktivitas sel darah putih lomfosit. 

Penggunaan phycocyanin juga bisa meningkatkan fungsi sistem limpa yang berfungsi untuk menjaga kesehatan organ tubuh dan melindungi tubuh terhadap serangan kanker, borok, perdarahan, dan penyakit lainnya. Dengan asupan phycocyanin sebanyak 0,25-2,5 g/hari, terbukti dapat meningkatkan fungsi sistem limpa dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit degeneratif. Asupan phycocyanin sebanyak itu bisa diperoleh dengan mengonsumsi spirulina sebanyak 10 g/hari. 

B. Khasiat Bagi Hewan 

Selain berkhasiat untuk mengobati dan menanggulangi masalah kesehatan yang dialami manusia ternyata spirulina juga berkhasiat untuk meningkatkan kualitas daging dan telur pada ayam; mempercepat pertumbuhan udang windu; bahkan mampu mencerahkan warna ikan hias seperti lou han, koi, dan discus. 


Jenis Hewan Uji Manfaat
Larva Udang Windu Meningkatkan Growth rate (GR), Survival Rate (SR) dan warna
Ayam Petelur Warna kuning telur menjadi pekat grade 11-12
Ayam Pedaging Karkas sun flower, daging empuk dan gurih, organ dalam hati dan ampela berwarna merah darah sapi
Ikan Hias Discus
(Marlboro Red)
Mencerahkan warna
Platy Mencerahkan warna
Ikan Koi Mencerahkan warna
Oscar Mencerahkan warna
Lou Han Meningkatkan GR, SR anakan, memekatkan rajah, mencerahkan warna, menstimulasi nongnong, mempercepat pematangan gonad
Ikan Mujair, Nila gif Meningkatkan GR, SR anakan
Bandeng Membuat daging lebih gurih
Daphnia, Moina Meningkatkan GR, SR anakan dan menaikkan nafsu makan
sumber: Kabinawa (2001)



Pengakuan Beberapa Badan Dunia tentang SPIRULINA

Konferensi Pangan PBB : “Spirulina adalah makanan paling ideal untuk manusia”. 
Food and Agricultural Organization (FAO) : “Spirulina adalah makanan terbaik untuk hari esok”. 
Food & Drug Administration (FDA) USA : “Spirulina produk makanan sehat bebas efek samping”. 
International Food Exposition (IFE) Germany: “Spirulina makanan sehat alami terbaik”. 
World Health Organization (WHO) : “Spirulina sebagai produk sehat abad-21″. 
- Office of the National Research Commission (USA) : “Spirulina adalah produk alami dengan tingkat kemurnian tinnggi, tidak ada efek samping walaupun dikonsumsi terus menerus, tidak mempunyai efek toksisitas kalau dikonsumsi berlebihan (overdosis)dan mampu meningkatkan kesehatan, kebugaran dan ketahanan tubuh (imunitas)”.

SPIRULINA diproduksi oleh Synergy Worldwide, anak perusahaan raksasa herbal Nature Sunshine Product’s yang memiliki rating “Top 5 BLUE CHIP Company” di NASDAQ (setara Microsoft). Bersertifikat FDA, GMP, TGA, POM RI & Halal. “Merupakan perusahaan yang pertama kali mengkapsulkan herbal“. Dinobatkan “Pabrik Nutrisi Terbaik di Amerika” (2002) dengan kualitas & tingkat keamanan maksimum di semua produknya. Memiliki 300 jenis tes uji sebelum produk dipasarkan.



Produk -produk Synergy / NSP di Indonesia telah terdaftar pada Departemen Kesehatan RI dan memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), serta memperoleh sertifikat Halal dari IFANCA (The Islamic Food and Nutrition Council of America) yang disahkan oleh LP POM MUI.

4. Penutup. 
 
Ada begitu banyak informasi baik itu jenis, asal, bentuk dan penyuplai spirulina yang beredar di Indonesia. Teruslah tingkatkan pengetahuan agar bisa menemukan yang terbaik, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mengkonsumsi spirulina dalam kehidupan sehari-hari. Ada begitu banyak kesaksian mengenai khasiat spirulina, apapun itu, yang paling penting kita mengerti proses dan sebab mengapa hal itu bisa terjadi sehingga kita mengetahui dengan jelas mana yang benar dan mana yang tidak.


Demikian, info mengenai seputar spirulina semoga bermanfaat adanya... 

Wassalam,
Salam sehat selalu,


M C Heru Purnomo
Owner Of Duta Synergy,
Co-Founder of Organic Duta.

Artikel dari : SUMBER

Tidak ada komentar: