Senin, 14 Mei 2012

Serdadu dari Balik Daun

Bismillahirahmanirahim

Assalamu'aliakum Warahmatullahi Wabarakatuh


Orang boleh memandang sebelah mata atau mengecap cincau sebagai minuman kelas 2. Padahal, kandungan klorofil minuman itu paling tinggi: 1.708,8 mg per kg. Klorofil pembersih racun dan lemak tubuh, biang kerok beragam penyakit maut. 

Cincau Premna oblongifolia kaya klorofil? Begitulah hasil riset Prof Dr Clara M Kusharto MSc dan tim dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Riset pada akhir 2008 itu membuktikan klorofil cincau paling tinggi di antara 3 daun lain: katuk (1.509 mg), murbei (844,2 gram), dan pegagan (831,35 mg).

Klorofil merupakan molekul pembentuk pigmen hijau pada tumbuhan, alga, dan bakteri. Molekul itu menangkap cahaya dan melepaskan elektron untuk membentuk gula serta oksigen dalam proses fotosintesis. Ketika kita mengkonsumsi sayuran hijau, klorofil pun ikut serta. Di dalam tubuh, klorofil dengan mudah masuk ke aliran darah. Sebab, struktur molekul klorofil-seperti ditemukan Richard Martin Willsatter, ahli kimia Jerman, pada 1915-sama persis dengan hemoglobin. 

Bedanya inti atom molekul pada klorofil berupa magnesium; pada hemoglobin, besi. Struktur molekul klorofil itu berkhasiat sebagai antioksidan karena memiliki elektron bebas dari atom nitrogen. Klorofil berbaik hati menyumbangkan elektron bebas kepada radikal bebas. Pada prinsipnya radikal bebas adalah molekul yang kekurangan elektron. Karena sudah memperoleh elektron pemberian klorofil, maka radikal bebas tak mengambil dari sel tubuh manusia.

Jika radikal bebas mengambil elektron dari sel manusia menyebabkan perubahan struktur DNA. Dampaknya muncul sel-sel mutan yang akhirnya memicu kanker. Jenis kanker yang muncul tergantung dari jenis sel yang diambil oleh radikal bebas. Jika yang diambil sel hati, muncullah kanker hati. 

Antibiotik


Secara alami tubuh manusia menghasilkan antioksidan seperti glutathione. Celakanya, jumlah radikal bebas dari polusi udara, asap rokok, dan makanan berbahan kimia sintetis masuk ke dalam tubuh berlebihan. Dampaknya antioksidan alami tak cukup menetralisir. Itulah sebabnya kita perlu konsumsi vitamin C atau senyawa antioksidan seperti klorofil. 

Klorofil tak hanya mumpuni melumpuhkan radikal bebas, tetapi juga piawai sebagai antibiotik. Menurut Leenawati Limantara MSc PhD-pakar klorofil dari Universitas Ma Chung, Malang-ekor molekul klorofil bersifat hidrofobik alias takut air sehingga rajin mengangkat zat pencemar dari dinding sel. Pencemar itu bisa berupa bakteri, virus, parasit, atau senyawa hidrokarbon asal pestisida, pewarna makanan, dan obat-obatan. ‘Agar fungsi klorofil lebih maksimal, konsumsi air yang cukup akan melancarkan pembuangan kotoran yang sudah diikat oleh klorofil,’ kata dr Roy Indrasoemantri, dokter di Jakarta. 

Kepiawaiannya sebagai antibiotik tak hanya di dalam tubuh, klorofil pun manjur sebagai desinfektan untuk mengobati infeksi luka luar. Dalam The American Journal of Surgery 1940, Benjamin Cruskin M D merekomendasikan klorofil untuk mencegah dan menyembuhkan beragam infeksi dan luka. 

Sederet peran klorofil itulah yang membuat tubuh manusia selalu membutuhkan kehadirannya. Konsumsi sayuran berwarna hijau seperti bayam, sawi, brokoli, kangkung, asparagus, atau buncis merupakan cara gampang memperoleh klorofil. ‘Dari sayuran, selain klorofil dan vitamin, serat pun dapat melancarkan pencernaan dan detoksifikasi,’ kata dr Ken A Tengadi MARS, AIFM, konsultan kesehatan di Jakarta. 

Namun, kesibukan seringkali membuat banyak orang tak sempat mengkonsumsi sayuran. Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2004 menyebutkan 60,4% penduduk Indonesia kurang konsumsi buah dan sayur.

Instan


Minimnya konsumsi buah dan sayuran kaya klorofil ‘dimanfaatkan’ oleh para produsen untuk menyediakan klorofil instan. Konsumen tinggal mencampurkan cairan klorofil dengan segelas air lalu menelannya. Cara itu selain praktis juga efisien karena molekul klorofil tak rusak akibat pemanasan. ‘Klorofil pada sayuran yang diolah dengan cara pemanasan akan rusak fungsinya, sulit terserap tubuh, bahkan sebagian hilang,’ kata Clara.

Kelebihan lain, suplemen klorofil biasanya sudah dimodifikasi sehingga lebih tahan asam. ‘Molekul klorofil alami tak tahan asam. Pada tingkat keasaman 5, warna berubah cokelat. Padahal, pH atau keasaman lambung kita hanya 2 sehingga perlu klorofil modifikasi,’ kata Drs Nurdin Rahman MSi, anggota tim periset ekstrak klorofil Institut Pertanian Bogor. Nurdin memodifikasi klorofil daun cincau hijau. Ia mengganti inti atom magnesium dengan tembaga. Hasilnya klorofil dengan kadar tembaga 250 mg/kg stabil pada pH 2. Tembaga dipilih lantaran lebih stabil dan tidak beracun bagi tubuh pada kadar kurang dari 10 mg per kg bobot tubuh. Modifikasi sama juga dilakukan Leenawaty untuk membuat produk klorofil stabil. 

Klorofil instan itu dirintis oleh Charles F Schnabel, ahli kimia pertanian dari Amerika Serikat, pada 1930. Ia memberikan rumput gandum Triticum aestivum pada ayam sekarat. Hasilnya ayam sehat kembali bahkan bertelor lebih banyak dari ayam normal. Penelitian terus dikembangkan sampai akhirnya pada 1940 hadir bentuk instan tanaman yang mengandung 70% klorofil itu dalam kemasan kaleng sebagai suplemen kesehatan. 

Sekarang klorofil salah satu suplemen kesehatan yang banyak diperdagangkan. Di Indonesia terdapat beragam produk yang mengandung klorofil. Beberapa di antaranya Chloromint dan Chlorocure produksi PT Nutrend International, K-liquid Chlorophyll (K-Link), dan Synergy Liquid Chlorophyll (Synergy Worldwide). 

Dua perusahaan yang disebut terakhir memanfaatkan alfalfa Medicago sativa sebagai sumber klorofil. Alfalfa kaya klorofil, kalsium, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin D, dan vitamin K. ‘Fungsi utama alfalfa adalah sumber klorofil untuk pembersih racun, penyeimbang nutrisi, dan pemulihan pada orang sakit,’ kata Fatma Dwi Amartani SSi, manajer produk K-Link. Synergy liquid chlorophyll merupakan isolat klorofil murni dari alfalfa yang telah dimodifikasi menjadi chlorophylin sehingga lebih stabiil. ‘Mint sebagai perasa sekaligus mengurangi gangguan asam lambung,’ kata dr Roy.


Nutrend mengkombinasikan klorofil dengan rimpang kunyit dalam Chlorocure serta klorofil dan mint (Chloromint). ‘Penambahan mint sebagai perasa, antibiotik dan melancarkan pernapasan. Sedangkan kunyit untuk mencegah dan mengobati infeksi,’ kata Ir Dwi Astuti, manajer pemasaran PT Nutrend International. 

‘Namun, dengan minum klorofil instan bukan berarti tak perlu makan sayuran. Sebab, dari sayuran kita memenuhi kebutuhan serat untuk memperlancar pencernaan dan detoksifikasi,’ kata dr Ken. Biarkan klorofil dalam sayuran dan klorofil instan bahu-membahu membersihkan tubuh dari racun dan radikal bebas.

Semoga bermanfaat adanya.

Untuk menambah wacana ada baiknya baca juga postingan berikut ini : 


 -  Pencemaran Udara

-   Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan 


Wassalam,
Salam sehat ber-Synergy

Mas Heru

Dikutip dari : SUMBER

Disponsori oleh : SYNERGY WORLD WIDE


Tidak ada komentar: