Bismillahirahmanirahim
Assalamu'aliakum Warahmatullahi Wabarakatuh
Orang boleh memandang sebelah
mata atau mengecap cincau sebagai minuman kelas 2. Padahal, kandungan klorofil
minuman itu paling tinggi: 1.708,8 mg per kg. Klorofil pembersih racun dan
lemak tubuh, biang kerok beragam penyakit maut.
Cincau Premna oblongifolia kaya
klorofil? Begitulah hasil riset Prof Dr Clara M Kusharto MSc dan tim dari
Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Riset pada akhir 2008 itu
membuktikan klorofil cincau paling tinggi di antara 3 daun lain: katuk (1.509
mg), murbei (844,2 gram), dan pegagan (831,35 mg).
Klorofil merupakan molekul
pembentuk pigmen hijau pada tumbuhan, alga, dan bakteri. Molekul itu menangkap
cahaya dan melepaskan elektron untuk membentuk gula serta oksigen dalam proses
fotosintesis. Ketika kita mengkonsumsi sayuran hijau, klorofil pun ikut serta.
Di dalam tubuh, klorofil dengan mudah masuk ke aliran darah. Sebab, struktur
molekul klorofil-seperti ditemukan Richard Martin Willsatter, ahli kimia
Jerman, pada 1915-sama persis dengan hemoglobin.
Bedanya inti atom molekul
pada klorofil berupa magnesium; pada hemoglobin, besi. Struktur molekul
klorofil itu berkhasiat sebagai antioksidan karena memiliki elektron bebas dari
atom nitrogen. Klorofil berbaik hati menyumbangkan elektron bebas kepada
radikal bebas. Pada prinsipnya radikal bebas adalah molekul yang kekurangan
elektron. Karena sudah memperoleh elektron pemberian klorofil, maka radikal
bebas tak mengambil dari sel tubuh manusia.
Jika radikal bebas mengambil
elektron dari sel manusia menyebabkan perubahan struktur DNA. Dampaknya muncul
sel-sel mutan yang akhirnya memicu kanker. Jenis kanker yang muncul tergantung
dari jenis sel yang diambil oleh radikal bebas. Jika yang diambil sel hati,
muncullah kanker hati.
Antibiotik
Secara alami tubuh manusia
menghasilkan antioksidan seperti glutathione. Celakanya, jumlah radikal bebas
dari polusi udara, asap rokok, dan makanan berbahan kimia sintetis masuk ke
dalam tubuh berlebihan. Dampaknya antioksidan alami tak cukup menetralisir.
Itulah sebabnya kita perlu konsumsi vitamin C atau senyawa antioksidan seperti
klorofil.
Klorofil tak hanya mumpuni
melumpuhkan radikal bebas, tetapi juga piawai sebagai antibiotik. Menurut
Leenawati Limantara MSc PhD-pakar klorofil dari Universitas Ma Chung,
Malang-ekor molekul klorofil bersifat hidrofobik alias takut air sehingga rajin
mengangkat zat pencemar dari dinding sel. Pencemar itu bisa berupa bakteri,
virus, parasit, atau senyawa hidrokarbon asal pestisida, pewarna makanan, dan
obat-obatan. ‘Agar fungsi klorofil lebih maksimal, konsumsi air yang cukup akan
melancarkan pembuangan kotoran yang sudah diikat oleh klorofil,’ kata dr Roy
Indrasoemantri, dokter di Jakarta.
Kepiawaiannya sebagai
antibiotik tak hanya di dalam tubuh, klorofil pun manjur sebagai desinfektan
untuk mengobati infeksi luka luar. Dalam The
American Journal of Surgery 1940, Benjamin Cruskin M D
merekomendasikan klorofil untuk mencegah dan menyembuhkan beragam infeksi dan
luka.
Sederet peran klorofil itulah
yang membuat tubuh manusia selalu membutuhkan kehadirannya. Konsumsi sayuran
berwarna hijau seperti bayam, sawi, brokoli, kangkung, asparagus, atau buncis
merupakan cara gampang memperoleh klorofil. ‘Dari sayuran, selain klorofil dan
vitamin, serat pun dapat melancarkan pencernaan dan detoksifikasi,’ kata dr Ken
A Tengadi MARS, AIFM, konsultan kesehatan di Jakarta.
Namun, kesibukan seringkali
membuat banyak orang tak sempat mengkonsumsi sayuran. Data Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2004 menyebutkan 60,4% penduduk Indonesia
kurang konsumsi buah dan sayur.
Instan
Minimnya konsumsi buah dan
sayuran kaya klorofil ‘dimanfaatkan’ oleh para produsen untuk menyediakan
klorofil instan. Konsumen tinggal mencampurkan cairan klorofil dengan segelas
air lalu menelannya. Cara itu selain praktis juga efisien karena molekul
klorofil tak rusak akibat pemanasan. ‘Klorofil pada sayuran yang diolah dengan
cara pemanasan akan rusak fungsinya, sulit terserap tubuh, bahkan sebagian
hilang,’ kata Clara.
Kelebihan lain, suplemen
klorofil biasanya sudah dimodifikasi sehingga lebih tahan asam. ‘Molekul
klorofil alami tak tahan asam. Pada tingkat keasaman 5, warna berubah cokelat.
Padahal, pH atau keasaman lambung kita hanya 2 sehingga perlu klorofil
modifikasi,’ kata Drs Nurdin Rahman MSi, anggota tim periset ekstrak klorofil
Institut Pertanian Bogor. Nurdin memodifikasi klorofil daun cincau hijau. Ia
mengganti inti atom magnesium dengan tembaga. Hasilnya klorofil dengan kadar
tembaga 250 mg/kg stabil pada pH 2. Tembaga dipilih lantaran lebih stabil dan
tidak beracun bagi tubuh pada kadar kurang dari 10 mg per kg bobot tubuh.
Modifikasi sama juga dilakukan Leenawaty untuk membuat produk klorofil stabil.
Klorofil instan itu dirintis
oleh Charles F Schnabel, ahli kimia pertanian dari Amerika Serikat, pada 1930.
Ia memberikan rumput gandum Triticum
aestivum pada ayam sekarat. Hasilnya ayam sehat kembali bahkan
bertelor lebih banyak dari ayam normal. Penelitian terus dikembangkan sampai
akhirnya pada 1940 hadir bentuk instan tanaman yang mengandung 70% klorofil itu
dalam kemasan kaleng sebagai suplemen kesehatan.
Sekarang klorofil salah satu
suplemen kesehatan yang banyak diperdagangkan. Di Indonesia terdapat beragam
produk yang mengandung klorofil. Beberapa di antaranya Chloromint dan
Chlorocure produksi PT Nutrend International, K-liquid Chlorophyll (K-Link),
dan Synergy Liquid Chlorophyll (Synergy Worldwide).
Dua perusahaan yang disebut
terakhir memanfaatkan alfalfa Medicago
sativa sebagai sumber klorofil. Alfalfa kaya klorofil, kalsium,
protein, vitamin A, vitamin B, vitamin D, dan vitamin K. ‘Fungsi utama alfalfa
adalah sumber klorofil untuk pembersih racun, penyeimbang nutrisi, dan
pemulihan pada orang sakit,’ kata Fatma Dwi Amartani SSi, manajer produk
K-Link. Synergy liquid
chlorophyll merupakan isolat klorofil murni dari alfalfa yang telah
dimodifikasi menjadi chlorophylin sehingga lebih stabiil. ‘Mint sebagai perasa sekaligus
mengurangi gangguan asam lambung,’ kata dr Roy.
Nutrend mengkombinasikan
klorofil dengan rimpang kunyit dalam Chlorocure serta klorofil dan mint
(Chloromint). ‘Penambahan mint sebagai perasa, antibiotik dan melancarkan
pernapasan. Sedangkan kunyit untuk mencegah dan mengobati infeksi,’ kata Ir Dwi
Astuti, manajer pemasaran PT Nutrend International.
‘Namun, dengan minum klorofil
instan bukan berarti tak perlu makan sayuran. Sebab, dari sayuran kita memenuhi
kebutuhan serat untuk memperlancar pencernaan dan detoksifikasi,’ kata dr Ken.
Biarkan klorofil dalam sayuran dan klorofil instan bahu-membahu membersihkan
tubuh dari racun dan radikal bebas.
Semoga bermanfaat adanya.
Untuk menambah wacana ada baiknya baca juga postingan berikut ini :
- Pencemaran Udara
- Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Wassalam,
Salam sehat ber-Synergy
Mas Heru
Dikutip dari : SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar