Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat jumpa lagi teman-teman. Apa kabar hari ini. Semoga
baik selalu ya. Sudah lama saya tidak berbagi note ke teman-teman.
Berikut saya koppaskan (dengan sedikit tambahan sana-sini) tulisan dari
mentor saya yang berhubungan dengan bisnis dalam perspektif industri
MLM/Direct Selling/ Network Marketing. Silahkan menikmati artikelnya
berikut ini :
"5 Kekuatan Konvergensi Bisnis" (dalam perspektif industri direct selling & network marketing)
Apa yang ada dalam benak teman-teman ketika akan bergabung dengan suatu bisnis dengan basis MLM/Direct Selling/Network Marketing ? Tentunya teman-teman akan berpikiran seperti apa sih profil dari perusahaan yang akan teman-teman jadikan mitra bisnis. Betul...???
Yah memang itu yang pertama harus kita ketahui pada awal ketika akan bergabung dalam suatu bisnis, semua bisnis tidak hanya network marketing saja. Selain itu masih ada lagi yang mesti kita ketahui secara pasti, apa saja itu ?.
Ada 5 hal penting yang musti teman-teman pahami, dan ini merupakan kekuatan dari bisnis tersebut. Ke-5 nya merupakan satu paket yang saling terkait dan tidak boleh ada yang hilang eksistensinya. Ke-5 kekuatan konvergensi tersebut adalah :
(1). Perusahaan
(2). Produk
(3). Program Kompensasi
(4). Sistem Pendukung
(5). Tren Pasar
(1). Perusahaan
Dalam membangun hubungan kemitraan bisnis jangka panjang, faktor terpenting dan paling utama untuk diperhatikan adalah tentang PERUSAHAAN, kecuali apabila kita memang tidak serius dalam memilih bisnis, bermental spekulan dan tidak ingin usia bisnis yang panjang.
Perusahaan network marketing (MLM) yang baik, dapat dikenali dengan ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
(a). Pemilik dan manajemen inti paham tentang dunia bisnis secara umum dan dunia network marketing secara khusus. Memiliki wawasan, pengalaman dan kompetensi teknis di lini bisnis network marketing yang bisa ditelusuri (proven track record).
(b). Memiliki legalitas yang memadai, termasuk segala perijinan usaha. Khusus untuk perusahaan network marketing minimal memiliki SIUP-L dan terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia / www.apli.or.id). Tanpa dukungan legalitas yang memadai, artinya faktor komitmen perusahaan untuk menjaga hak-hak mitra bisnisnya patut dipertanyakan, sebab jika suatu saat perusahaan berlaku curang dan zalim maka mitra bisnis tidak memiliki perlindungan hukum dan tidak bisa menempuh jalur hukum untuk menuntut hak-hak yang belum ditunaikan perusahaan.
(c). Manajemen perusahaan memiliki pemikiran terbuka dan mau mendengar masukan dan gagasan dari mitra bisnis. Perusahaan dengan sikap seperti ini memiliki budaya belajar untuk tumbuh menjadi lebih baik bersama mitra bisnisnya, karena mau bekerja bersama mitra bisnisnya untuk membangun komitmen pertumbuhan.
(d). Perusahaan telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan oleh para distributor dalam mengembangkan bisnisnya. Yang terpenting adalah perusahaan memiliki sumber-sumber finansial yang kuat untuk mendukung bisnis tetap berjalan untuk jangka waktu yang lama.
(2). Produk
Transaksi perpindahan produk dari gudang perusahaan ke tangan konsumen adalah arus penghasil omset, mekanisme perpindahan produk ini adalah tugas mitra bisnis sebagai distributor independen.
Perusahaan wajib menyediakan produk-produk untuk dipasarkan oleh mitra bisnis, sekaligus perusahaan wajib menjamin keberlangsungan suplai produk.
Produk ini mestilah berkualitas, berteknologi tinggi, diproduksi melalui manufaktur moderen dan didukung riset ilmiah.
Untuk menjaga keberlangsungan bisnis, maka harus terjadi 'repeat order' dari konsumen, karena itu produk yang disediakan perusahaan mestilah UNIK dan HABIS PAKAI. Sebisa mungkin produk ini unik dalam pengertian tidak ada atau jarang ada produk dengan spesifikasi serupa.
Sebaiknya perusahaan memproduksi sendiri produk-produk yang dipasarkan oleh mitra bisnisnya, minimal perusahaan bertindak sebagai pemegang lisensi tunggal dari produsen/manufaktur produk.
(3). Program Kompensasi
Model bisnis network marketing (MLM) hanyalah cara yang unik dalam skema distribusi produk dari gudang perusahaan ke tangan konsumen. Model bisnis ini memangkas jalur distribusi sehingga lebih efisien dalam hal biaya, disamping itu meminimalkan biaya iklan.
Budget hasil efisiensi jalur distribusi dan meminimalkan iklan ini dikonversi dalam bentuk 'point' yang terdapat dalam paket struktur harga tiap produk. 'Point' inilah yang menjadi dasar penghitungan komisi bagi mitra bisnis. Sistem untuk mengolah 'point' ini menjadi komisi disebut dengan Rancangan Kompensasi (atau Marketing Plan).
Dikenal berbagai model kompensasi sesuai dengan perkembangan industri network marketing, yaitu model Unilevel (tahun 1950an s.d 1979), lalu model Matrix yang merupakan pengembangan dari model Unilevel. Tahun 1980 dikenal model Stairstep Breakaway (yang merupakan model yang paling banyak dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan MLM), lalu tahun 1990 dikenal model Binary dan tahun 2000 dikenal sistem perpaduan berbagai model yang disebut model Hybrid.
Rancangan Kompensasi yang baik adalah yang mudah dipahami, tidak rumit dalam skema penghitungan komisi, tidak terlalu banyak syarat dan kondisi. Yang terpenting dalam rancangan kompensasi ini mencerminkan asas keadilan dan setiap orang memiliki peluang yang sama, tidak menciptakan skema piramid yang hanya menguntungkan distributor di peringkat atas (uplines).
(4). Sistem Pendukung
Support system atau sistem pendukung dipergunakan untuk menjalankan bisnis sesuai panduan dari para leader. Sistem pendukung yang baik mestilah mudah diduplikasi di jaringan bisnis, berlaku menyeluruh dan efektif dalam membina para distributor pemula.
Sistem pendukung yang baik mestilah bisa membentuk dan mengarahkan para distributor untuk memiliki mindset yang benar dan utuh tentang bisnis terutama membentuk paradigma sebagai 'networker' dan 'team builder'. Juga berorientasi pada proses membangun karakter (character building) yang positif dan memiliki etika moralitas dalam berbisnis.
Sistem pendukung semestinya bertujuan menjawab "what to do" dan "how to do" dalam bisnis yang diperkenalkan oleh perusahaan dan para distributor, memperkenalkan profil perusahaan (termasuk visi misi, komitmen bisnis dan expertise dari dewan manajemen), memberikan pengetahuan produk yang memadai (dengan nara sumber ahli berkompeten dan dukungan literatur yang sahih) dan melatih kemampuan teknis para distributor terutama dalam hal membangun organisasi bisnisnya.
Network marketing adalah "people relationship business", produk utama dari sistem ini sejatinya adalah 'people' yaitu menghasilkan team distributor dengan kualifikasi entrepreneur dan 'leader'.
Dengan makin berkembangnya teknologi dan kemudahan mengakses internet serta menjamurnya kemunculan social media dan komunitas dunia maya, dimana interaksi sosial bisa dilakukan melalui internet layaknya interaksi di dunia nyata, maka semestinya sistem pendukung yang baik juga siap memasuki pemasaran di dunia internet secara online.
(5). Tren Pasar
Kecenderungan pasar (market) sejak beberapa tahun terakhir ini mengarah ke 'wellness product' yaitu produk-produk nutrisi dan kesehatan yang memiliki efek memperbaiki fungsi tubuh, mendukung sirkulasi darah, detoksifikasi, manajemen berat badan (body weight management), anti aging dan membuat tampil lebih menarik. Tren 'wellness' ini mendukung gaya hidup sehat dan mengusung konsep 'back to nature' sehingga produk-produk berbasis herbal masih menjadi primadona bisnis abad ini. Bisnis yang mengusung konsep 'back to nature' dan memasarkan 'wellness products' dipercaya memiliki masa depan pertumbuhan bisnis yang cerah.
Demikianlah 5 Unsur yang perlu diketahui Pebisnis MLM yang merupakan satu kesatuan yg tidak terpisahkan jika ingin Mempunyai Bisnis yg bertahan lama. Bisnis MLM adalah bisnis bersistem sehingga bisa bertahan Puluhan Tahun bahkan Ratusan Tahun, maka 5 Unsur tsb sangat perlu menjadi pertimbangan dalam memilih Bisnis MLM.
Wassalam,
Salam sehat ber-Synergy
Mas Heru
Dikutip dari : SUMBER
"5 Kekuatan Konvergensi Bisnis" (dalam perspektif industri direct selling & network marketing)
Apa yang ada dalam benak teman-teman ketika akan bergabung dengan suatu bisnis dengan basis MLM/Direct Selling/Network Marketing ? Tentunya teman-teman akan berpikiran seperti apa sih profil dari perusahaan yang akan teman-teman jadikan mitra bisnis. Betul...???
Yah memang itu yang pertama harus kita ketahui pada awal ketika akan bergabung dalam suatu bisnis, semua bisnis tidak hanya network marketing saja. Selain itu masih ada lagi yang mesti kita ketahui secara pasti, apa saja itu ?.
Ada 5 hal penting yang musti teman-teman pahami, dan ini merupakan kekuatan dari bisnis tersebut. Ke-5 nya merupakan satu paket yang saling terkait dan tidak boleh ada yang hilang eksistensinya. Ke-5 kekuatan konvergensi tersebut adalah :
(1). Perusahaan
(2). Produk
(3). Program Kompensasi
(4). Sistem Pendukung
(5). Tren Pasar
(1). Perusahaan
Dalam membangun hubungan kemitraan bisnis jangka panjang, faktor terpenting dan paling utama untuk diperhatikan adalah tentang PERUSAHAAN, kecuali apabila kita memang tidak serius dalam memilih bisnis, bermental spekulan dan tidak ingin usia bisnis yang panjang.
Perusahaan network marketing (MLM) yang baik, dapat dikenali dengan ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
(a). Pemilik dan manajemen inti paham tentang dunia bisnis secara umum dan dunia network marketing secara khusus. Memiliki wawasan, pengalaman dan kompetensi teknis di lini bisnis network marketing yang bisa ditelusuri (proven track record).
(b). Memiliki legalitas yang memadai, termasuk segala perijinan usaha. Khusus untuk perusahaan network marketing minimal memiliki SIUP-L dan terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia / www.apli.or.id). Tanpa dukungan legalitas yang memadai, artinya faktor komitmen perusahaan untuk menjaga hak-hak mitra bisnisnya patut dipertanyakan, sebab jika suatu saat perusahaan berlaku curang dan zalim maka mitra bisnis tidak memiliki perlindungan hukum dan tidak bisa menempuh jalur hukum untuk menuntut hak-hak yang belum ditunaikan perusahaan.
(c). Manajemen perusahaan memiliki pemikiran terbuka dan mau mendengar masukan dan gagasan dari mitra bisnis. Perusahaan dengan sikap seperti ini memiliki budaya belajar untuk tumbuh menjadi lebih baik bersama mitra bisnisnya, karena mau bekerja bersama mitra bisnisnya untuk membangun komitmen pertumbuhan.
(d). Perusahaan telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan oleh para distributor dalam mengembangkan bisnisnya. Yang terpenting adalah perusahaan memiliki sumber-sumber finansial yang kuat untuk mendukung bisnis tetap berjalan untuk jangka waktu yang lama.
(2). Produk
Transaksi perpindahan produk dari gudang perusahaan ke tangan konsumen adalah arus penghasil omset, mekanisme perpindahan produk ini adalah tugas mitra bisnis sebagai distributor independen.
Perusahaan wajib menyediakan produk-produk untuk dipasarkan oleh mitra bisnis, sekaligus perusahaan wajib menjamin keberlangsungan suplai produk.
Produk ini mestilah berkualitas, berteknologi tinggi, diproduksi melalui manufaktur moderen dan didukung riset ilmiah.
Untuk menjaga keberlangsungan bisnis, maka harus terjadi 'repeat order' dari konsumen, karena itu produk yang disediakan perusahaan mestilah UNIK dan HABIS PAKAI. Sebisa mungkin produk ini unik dalam pengertian tidak ada atau jarang ada produk dengan spesifikasi serupa.
Sebaiknya perusahaan memproduksi sendiri produk-produk yang dipasarkan oleh mitra bisnisnya, minimal perusahaan bertindak sebagai pemegang lisensi tunggal dari produsen/manufaktur produk.
(3). Program Kompensasi
Model bisnis network marketing (MLM) hanyalah cara yang unik dalam skema distribusi produk dari gudang perusahaan ke tangan konsumen. Model bisnis ini memangkas jalur distribusi sehingga lebih efisien dalam hal biaya, disamping itu meminimalkan biaya iklan.
Budget hasil efisiensi jalur distribusi dan meminimalkan iklan ini dikonversi dalam bentuk 'point' yang terdapat dalam paket struktur harga tiap produk. 'Point' inilah yang menjadi dasar penghitungan komisi bagi mitra bisnis. Sistem untuk mengolah 'point' ini menjadi komisi disebut dengan Rancangan Kompensasi (atau Marketing Plan).
Dikenal berbagai model kompensasi sesuai dengan perkembangan industri network marketing, yaitu model Unilevel (tahun 1950an s.d 1979), lalu model Matrix yang merupakan pengembangan dari model Unilevel. Tahun 1980 dikenal model Stairstep Breakaway (yang merupakan model yang paling banyak dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan MLM), lalu tahun 1990 dikenal model Binary dan tahun 2000 dikenal sistem perpaduan berbagai model yang disebut model Hybrid.
Rancangan Kompensasi yang baik adalah yang mudah dipahami, tidak rumit dalam skema penghitungan komisi, tidak terlalu banyak syarat dan kondisi. Yang terpenting dalam rancangan kompensasi ini mencerminkan asas keadilan dan setiap orang memiliki peluang yang sama, tidak menciptakan skema piramid yang hanya menguntungkan distributor di peringkat atas (uplines).
(4). Sistem Pendukung
Support system atau sistem pendukung dipergunakan untuk menjalankan bisnis sesuai panduan dari para leader. Sistem pendukung yang baik mestilah mudah diduplikasi di jaringan bisnis, berlaku menyeluruh dan efektif dalam membina para distributor pemula.
Sistem pendukung yang baik mestilah bisa membentuk dan mengarahkan para distributor untuk memiliki mindset yang benar dan utuh tentang bisnis terutama membentuk paradigma sebagai 'networker' dan 'team builder'. Juga berorientasi pada proses membangun karakter (character building) yang positif dan memiliki etika moralitas dalam berbisnis.
Sistem pendukung semestinya bertujuan menjawab "what to do" dan "how to do" dalam bisnis yang diperkenalkan oleh perusahaan dan para distributor, memperkenalkan profil perusahaan (termasuk visi misi, komitmen bisnis dan expertise dari dewan manajemen), memberikan pengetahuan produk yang memadai (dengan nara sumber ahli berkompeten dan dukungan literatur yang sahih) dan melatih kemampuan teknis para distributor terutama dalam hal membangun organisasi bisnisnya.
Network marketing adalah "people relationship business", produk utama dari sistem ini sejatinya adalah 'people' yaitu menghasilkan team distributor dengan kualifikasi entrepreneur dan 'leader'.
Dengan makin berkembangnya teknologi dan kemudahan mengakses internet serta menjamurnya kemunculan social media dan komunitas dunia maya, dimana interaksi sosial bisa dilakukan melalui internet layaknya interaksi di dunia nyata, maka semestinya sistem pendukung yang baik juga siap memasuki pemasaran di dunia internet secara online.
(5). Tren Pasar
Kecenderungan pasar (market) sejak beberapa tahun terakhir ini mengarah ke 'wellness product' yaitu produk-produk nutrisi dan kesehatan yang memiliki efek memperbaiki fungsi tubuh, mendukung sirkulasi darah, detoksifikasi, manajemen berat badan (body weight management), anti aging dan membuat tampil lebih menarik. Tren 'wellness' ini mendukung gaya hidup sehat dan mengusung konsep 'back to nature' sehingga produk-produk berbasis herbal masih menjadi primadona bisnis abad ini. Bisnis yang mengusung konsep 'back to nature' dan memasarkan 'wellness products' dipercaya memiliki masa depan pertumbuhan bisnis yang cerah.
Demikianlah 5 Unsur yang perlu diketahui Pebisnis MLM yang merupakan satu kesatuan yg tidak terpisahkan jika ingin Mempunyai Bisnis yg bertahan lama. Bisnis MLM adalah bisnis bersistem sehingga bisa bertahan Puluhan Tahun bahkan Ratusan Tahun, maka 5 Unsur tsb sangat perlu menjadi pertimbangan dalam memilih Bisnis MLM.
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sehat ber-Synergy
Mas Heru
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh : SYNERGY WORLDWIDE
PS. :
Special Thanks to Mr. John Arianto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar