Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia, lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.
1. Tidak Punya Visi
Setiap kaum wanita
merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini
diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Dalam
pembukaan surah An Nisa’:1 Allah swt. Berfirman:
“Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.
Dalam ayat ini Allah
dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah tangga adalah untuk
bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah
haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang Allah perintahkan benar ditaati. Namun
yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para suami yang
menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting. Dosa demi dosa
diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada Allah. Ingat bahwa
setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia pasti di akhirat.
Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur karena keberanian para suami
berbuat dosa. Padahal dalam masalah pernikahan Nabi saw. bersabda:
“Pernikahan
adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.”
2. Kasar
Dalam sebuah riwayat
dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini
menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki. Karena itu
Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita dipaksa untuk menjadi seperti
laki-laki tulung rusuk itu akan patah. Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini
nampak bahwa kaum wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan
diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara
khusus agar menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa’aasyiruuhunna
bil ma’ruuf (Dan sikapilah para
istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19. Perhatikan ayat ini menggambarkan
bahwa sikap seorang suami yang baik bukan yang bersikap kasar, melainkan yang
lembut dan melindungi istri.
Banyak para suami yang
menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan disakiti seenaknya.
Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan. Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu
memukul istri seenaknya. Ingat bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada
binatang saja kita harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah
menggambarkan seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa
lagi menyiksa seorang manusia yang merdeka.
3. Sombong
3. Sombong
Sombong adalah sifat
setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara
wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong,
karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits
Qurdsi:
“Kesombongan
adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.”
Wanita adalah mahluk
yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena
itu para istri yang baik tidak suka mempunyai suami sombong. Sayangnya dalam
keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya. Sehingga ia tidak
mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri sama sekali. Bahkan ia tidak
mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat bahwa sang anak lahir karena jasa
kesebaran para istri. Sabar dalam mengandung selama sembilan bulan dan sabar
dalam menyusui selama dua tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita
karena prilaku sombong seorang suami.
4. Tertutup
Nabi saw. adalah contoh
suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang tidak diketahui istrinya.
Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya. Bila hendak bepergian dengan salah
seorang istrinya, nabi melakukan undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan
dari yang lain. Bila nabi ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin
terlebih dahulu kepada yang lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam
menyikapi para istri. Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak
ada seorang dari para istri yang merasa dikesampingkan.
Kini banyak kejadian
para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah. Ia tidak mau berterus
terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu jawabannya ngambang. Entah ada
rapat, atau pertemuan bisnis dan lain sebagainya. Padahal tidak demikian
kejadiannya. Atau ia tidak mau berterus terang mengenai penghasilannya, atau
tidak mau menjelaskan untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini
sungguh sangat tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa
karena sikap suami yang begitu tertutup ini.
5. Plinplan
Setiap wanita sangat
mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian. Bukan suami yang plinplan.
Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam
mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan
tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu
qawwamuun alan nisaa’ (An
Nisa’:34).
6. Pembohong
Banyak kejadian para
istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak mau jujur atas
perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah.
Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci. Bahkan Nabi menganggap
kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak beriman. Dalam sebuah hadits
Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin (apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi
menjawab: Laa (tidak). Ini menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang
bertentangan dengan iman itu sendiri.
Sungguh tidak sedikit
rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami. Ingat bahwa para istri
tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia. Melainkan lenbih dari itu ia ingin
dihargai. Kebohongan telah menghancurkan harga diri seorang istri. Karena
banyak para istri yang siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para
sumai pembohong.
7. Cengeng
Para istri ingin suami
yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu Bakar Ash Shiddiq adalah contoh
suami yang selalu menangis. Tetapi ia menangis bukan karena cengeng melainkan
karena sentuhan ayat-ayat Al Qur’an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar
jauh dari sikap cengeng. Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat
sikapnya ketika menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar
dan tidak sedikitpun gentar.
Suami yang cengeng
cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan. Para istri suka suami
yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah dalam arti penuh semangat dan
tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
8. Pengecut
Dalam sebuah doa, Nabi
saw. minta perlindungan dari sikap pengecut (a’uudzubika minal jubn), mengapa?
Sebab sikap pengecut banyak menghalangi sumber-sumber kebaikan. Banyak para
istri yang tertahan keinginannya karena sikap pengecut suaminya. Banyak para
istri yang tersiksa karena suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi. Nabi saw. terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu
dibarisan paling depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah,
Nabi saw. adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.
Para istri sangat tidak
suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang pemberani. Sebab tantangan
hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi bukan nekad, melainkan berani dengan
penuh pertimbangan yang matang.
9. Pemalas
Di antara doa Nabi saw.
adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap malas: allahumma inni
a’uudzubika minal ‘ajizi wal kasal , kata kasal artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif.
Banyak sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami. Malas
sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit. Para istri sangat
tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab keberadaanya di rumah bukan
memecahkan masalah melainkan menambah permasalah. Seringkali sebuah rumah
tangga diwarnai kericuhan karena malasnya seorang suami.
10. Cuek Pada Anak
Mendidik anak tidak saja
tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu tanggung jawab seorang
suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita menemukan pesan seorang ayah
bernama Luqman, kepada anaknya. Ini menunjukkan bahwa seorang ayah harus
menentukan kompas jalan hidup sang anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah
sejati. Perhatiannya kepada sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa
beliau sangat sayang kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya,
karena sang cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.
Kini banyak kita saksikan
seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia beranggapan bahwa mengurus anak adalah
pekerjaan istri. Sikap seperti inilah yang sangat tidak disukai para wanita.
11. Menang Sendiri
Setiap manusia mempunyai
perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga seorang istri. Banyak para
istri tersiksa karena sikap suami yang selalu merasa benar sendiri. Karena itu
Umar bin Khaththab lebih bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah
contoh yang patut ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan
uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat
mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu lapang
dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri. Karena itu sebaik-baik
sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan penuh kebapakan. Sebab
ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan sikap kebapakan seorang suami.
Ada pepetah mengatakan: jadilah air ketika salah satunya menjadi api.
12. Jarang Komunikasi
Banyak para istri merasa
kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Sebaik-baik suami adalah
yang selalu mengontak sang istri. Entah denga cara mengirim sms atau
menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena
miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam
kebahagiaan rumah tangga.
Banyak para istri yang
merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh suaminya ketika di luar rumah.
Sehingga ia merasa disepelekan atau tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka
kepada para suami yang selalu mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa
kabarnya.
13. Tidak Rapi dan Tidak Harum
Para istri sangat suka
ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi adalah contoh suami yang selalu
rapi dan harum. Karena itu para istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi.
Ingat bahwa Allah Maha indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian
bagian dari keimanan. Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang
pasti akan berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami
tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak diurus
oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman adalah cermin
pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa seorang istri, ketika
melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya dan menyebarkan bahu yang
tidak enak. Allahu a’lam
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mochamad Choliq Heru Purnomo
Disadur dari : SUMBER
Disponsori oleh :
PULSAGRAM
- Solusi tepat alih belanja pulsa Anda. Daftar GRATIS dan bonus MELIMPAH.
PULSAGRAM
- Solusi tepat alih belanja pulsa Anda. Daftar GRATIS dan bonus MELIMPAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar