Jumat, 02 Maret 2012

5 Kesalahan yang Menguntungkan

Bismilahirrohmanirohim

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.






Tentunya kita pernah mendengar papatah yang mengatakan bahwa "Tak ada gading yang tak retak".  Ini menunjukkan ketidaksempurnaan kita dibalik kesempurnaan yang kita miliki. Pasti ada kekurangan dan kesalahan yang kita rasakan dan kita perbuat dalam menjalani hidup ini. Lantas bagaimana kita menyikapinya. Apakah kita harus toleran dengan kesalahan-kesalahan yang kita perbuat ?. Dan membiarkan kesalahan tersebut terus terjadi. Atau kita ambil hikmah dibalik kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya dikemudian hari.

Memang benar bahwa berbuat salah adalah manusiawi. Tapi adalah tidak pada tempatnya kalau kita melakukan excuse terus menerus terhadap kesalahan yang kita perbuat. Jadi akan lebih bermakna kalau kita mau mempelajari kesalahan tersebut dan mencoba merubah kesalahan yang bersifat merugikan menjadi suatu kesalahan yang menguntungkan untuk kita. Berikut ini contoh bagaimana kita merubah kesalahan menjadi hal yang menguntungkan. Selamat membaca....

=====oo000oo=====

Ketika salah satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka. Namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama, hingga tidak melihat pintu kebahagiaan lain yang telah terbuka. Seharusnya kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan karena tidak pernah gagal, tetapi mampu bangkit kembali setiap kali kita jatuh. Orang yang berhasil, akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.

Beberapa kesalahan justru dapat mengantarkan kita mencapai ‘benar’ pada tingkat yang lebih tinggi, bila kita mampu melihat kesempatan dengan pikiran dan mendengar dengan hati.  Inilah 5 kesalahan yang kita ‘butuhkan’ :

1. Kesalahan yang membuat kita jadi lebih bijak

Banyak dari kita yang berlarut-larut dalam kesalahan fatal. Bahkan bila sudah melakukan secara berulang, tidak sedikit yang merasa ‘terlanjur kotor’ sehingga enggan atau malu untuk memperbaiki diri dan bertobat.
Namun tidak sedikit pula dari mereka yang masih mempunyai keinginan untuk itu. Terkadang justru orang-orang yang ‘sembuh’ setelah bertobat dari kesalahan, menjadi contoh tauladan bagi komunitasnya, bahkan dapat dikatakan bijak melebihi mereka yang belum pernah berbuat kesalahan yang sama. Umumnya karena mereka menjadi contoh nyata dari pertobatannya, istilahnya, bukan hanya teori tapi sudah pada tahap praktek. Public figure yang bisa menjadi contoh pada kasus ini adalah Ustadh Jeffry dan Johny Indo.

2. Kesalahan yang menampakkan kualitas atau nilai baik kita

Kualitas bagus kita yang selama ini tidak terlihat orang lain, bisa tampak cemerlang saat kita memperbaiki kesalahan yang kita sebabkan. How come? Bagaimana bisa?
Contohnya, apabila kita ‘disorot’ oleh pimpinan kita karena suatu kesalahan. Sebelum kesalahan itu terjadi, Pimpinan hanya melihat kita sebagai orang ‘rata-rata’ yang mungkin tidak dikenalnya. Namun karena kesalahan itu kita menjadi ‘di luar rata-rata’ karena diperhatikan.
Di sinilah kita harus membuktikan bahwa kita mampu memperbaiki, bahkan membuktikan kualitas-kualitas yang selama ini tidak diperhatikan orang, sehingga Boss, atau orang yang berada pada level Atas, akan mengenal kita dari kualitas bagusnya.

3. Kesalahan yang memperkenalkan Kita kepada lebih banyak orang

Salah satu faktor keberhasilan adalah networking, terutama dari mereka yang mengenal kita, bukan dari yang hanya kita kenal. Mereka yang kita kenal, tetapi tidak mengenal kita dan kualitas-kualitas kita, tidak akan mampu membantu banyak.
Nah, apabila kita berada dalam situasi yang kita anggap salah, di mana mengharuskan kita bertemu dengan banyak pihak, maka sebenarnya hal ini menguntungkan kita.
Saya sendiri pernah mengalami. Suatu kali saya harus mewakili Direktur yang tidak dapat menghadiri acara Ultah salah satu media Nasional. Yang terbayang, saya hadir ke acara di mana saya tidak mengenal satu orang pun.
Ternyata, saya sangat beruntung menghadiri acara itu. Justru karena datang sorangan itulah membuat saya ‘terpaksa’ berkenalan dengan para tamu undangan yang tak lain adalah para Pejabat Negara, Rektor, Public Relation, dan kalangan Media. That’s my dream world! Dan hingga saat ini masih kontak dengan mereka.
Maka kesalahan yang membuat kita dikenal oleh lebih banyak orang, dan kita dikenalnya bersama kualitas kita adalah kesalahan yang menguntungkan.

4. Kesalahan yang membuat kita diberikan lebih banyak tanggung jawab

Entah sebagai hukuman atau sebagai permintaan bertanggungjawab atas kesalahan, orang justru memberikan lebih banyak tanggung jawab kepada dia yang melakukan kesalahan.
Pada umumnya, kita akan mengeluh begitu mendapat tambahan tanggung jawab. Namun bila kita menerimanya dengan ikhlas, sebenarnya tambahan tanggung jawab itu merupakan pintu gerbang untuk menjadi lebih pandai dan mahir.
Saat melakukan memang berat, namun bila tanggung jawab itu telah selesai, pada saat itulah kita menyadari bahwa pengetahuan kita telah bertambah.
Tanggung jawab bukanlah beban yang harus dihindari, tetapi izin untuk membangun hasil yang baik dan besar bagi orang banyak.

5. Kesalahan yang menghasilkan

Menghasilkan di sini adalah kita mendapatkan penghasilan dari kesalahan kita. Caranya? Manfaatkan kesalahan atau kesialan-kesialan kita menjadi bahan baku dalam berkarya. Bila kita memiliki talenta menulis, maka kisah hidup kita yang penuh kesialan bisa dijadikan inspirasi  dalam menulis, atau dibuat skenario untuk difilmkan? Such a good idea, I think.
Bisa pula kita manfaatkan kesalahan dan pengalaman pahit kita untuk memotivasi orang lain. Lihatlah, sekarang banyak motivator yang sukses karena keberhasilannya bangkit dari masa lalu.

So, what do you think?  Tuhan memberi cobaan sebatas kemampuan kita, bukan? Dan pasti ada hikmah dari segala cobaan itu. Tinggal bagaimana kita pandai-pandai mengambil makna dan hikmahnya.

=====oo000oo=====


Semoga bermanfaat.



Wassalam,
Salam Sejahtera Selalu,

Mas Heru


 Disadur dari : Sumber 

Catatan ini disponsori oleh : PULSAGRAM 

Tidak ada komentar: