Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa,“ Sehat itu mahal, tapi jatuh sakit
jauh, jauh, jauh lebih mahal ”. Ungkapan
diatas ini akan dimengerti bagi kita atau keluarga terdekat kita yang pernah
mengalami kondisi sakit yang begitu menyita pikiran, waktu, financial kita, bahkan
mengganggu aktivitas orang lain. Maka sudah selayaknya kita mengkaji kajian
ilmiah yang didasarkan pada kisah nyata berikut ini, dan diharapkan
membuat kita sadar dan tahu tindakan preventif yang baik dan benar.
=====ooo000=====
Phil
Damon bangun setiap pagi
dengan napas yang segar. Dia tidak menggunakan deodorant. Dia tidak mengganti
kaus kaki atau pakaian dalamnya setiap hari.
Tubuhnya
tidak berbau. Padahal, dia cuma mandi dua kali seminggu. (Istrinya membenarkan
klaim-klaim ini). Dia mendapatkan semua itu dari detoksifikasi.
Phil
lahir pada tahun 1937 di Chicago. Ayahnya yang overweight, pemabuk, perokok,
dan sangat menyukai makanan berlemak, meninggal pada usia 45 tahun akibat
komplikasi tekanan darah tinggi dan sebuah serangan jantung.
Ibunya
meninggal pada usia 50 tahun akibat kanker usus. Menurut Phil, “mereka adalah
contoh-contoh dari kematian akibat panduan pola makan yang keliru.”
Tapi
pada bagian pertama dari kehidupannya, dia mengikuti jejak langkah dari kedua
orang tuanya, hanya saja, dia tidak merokok.
Saat
Phil berusia 30 tahun, dia overweight dan menderita allergi yang sangat parah;
kemudian, ditahun 1969, dia di diagnosa menderita melanoma, dan hanya diberi
waktu satu tahun untuk hidup.
Dia
berhasil selamat dari kanker. Tapi kemudian harus berjuang menghadapi kasus
hemorrhoid yang sangat menyengsarakan.
Karena
enggan untuk menjalani suatu hemorrhoidectomy, dia mengikuti anjuran dari
seorang proctologist untuk menjauhkan white flour dan alkohol dari dietnya.
Dalam
dua bulan, penyakitnya menghilang. Jika dengan
diet saja bisa sembuh dari hemorrhoids,
Phil merasa penasaran, apalagi yang masih mungkin?
Di
tahun 1970-an, Phil mengajar di Hawaii, yang penuh dengan para pencari
kesehatan holistic dan kesadaran spiritual. Dia bereksperimen dengan berbagai
jenis tradisi agama dan praktek-praktek kesehatan.
Pada
akhirnya, dia menemukan sebuah cara untuk menggabungkan antara kehidupan yang
holistic dengan kesadaran diri spiritual, juga detoksifikasi fisik — proses
metabolic dimana zat-zat beracun atau toxic yang berbahaya dikurangi oleh
tubuh.
Detox, katanya, membuat dia bisa
“kembali ke suatu kondisi yang mendekati kemurnian alami” dimana tubuh bisa
melatih kecerdasan bawaannya dan berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu selaras
dengan alam.
Toxification—dimana
racun-racun berakumulasi di dalam tubuh kita—adalah suatu proses pasif dan
aktif.
Di
satu sisi, kita semua menjadi subjek dari berbagai jenis toxic (racun-racun
buatan manusia) dan toxin (zat-zat berbahaya yang di temukan di alam) dimana
tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya, misalnya emisi cerobong
asap, pestisida, air yang terkontaminasi.
Tapi
di sisi lain, apa yang kita beli di toko makanan atau apa yang kita makan di
restoran itu adalah pilihan kita sendri, begitu juga dengan produk-produk yang
kita gunakan.
Cara-cara
detox yang dilakukan Phil itu melibatkan memakan makanan-makanan segar, tidak
mengandung lemak, dan seringkali, dalam keadaan mentah. Menurut Phil:
“Semakin berlemak,
semakin banyak pemrosesan, dan semakin banyak bahan buatan di dalam diet kita,
semakin banyak zat-zat yang menumpuk di dalam tubuh. Organ-organ menjadi stress
oleh usaha-usaha mereka untuk membuang molekul-molekul racun. Semakin tidak
terkonsentrasi diet kita, semakin efesien proses eliminasi ini—dari darah ke
usus, kentung kemih, paru-paru, dan kulit—sehingga tidak menumpuk di dalam
cell-cell.”
Saat
Phil, yang saat ini hidup di Bellingham, Washington, pertama kali memulai, dia
mengatakan. . .
“Aku mengurangi makanan
secara perlahan. Aku masih makan beberapa jenis daging, tapi bukan hot dog,
daging babi, dan daging-daging berlemak—hanya burger tanpa lemak dengan
whole-wheat buns, selada, tomat, dan bawang. Aku mengubah dari nasi putih
menjadi nasi coklat, dan dari white flour menjadi whole-wheat flour.”
Tidak
lama kemudian, sprout (kecambah) juga menjadi suatu bagian utama dari
dietnya—dia memakannya sebanyak empat ons sebelum tidur.
Memasukkan
hal-hal yang tepat ke dalam tubuhnya adalah bagian dari perjuangan. Selama
bertahun-tahun, Phil juga mencoba berbagai jenis puasa detox, yang sebagian
besar di dasari dengan hanya mengkonsumsi jus, juga “berpuasa selama belasan
minggu, 20 minggu atau lebih, dan beberapa diantaranya selama berbulan-bulan”
untuk men-detox pencernaannya.
Dengan
melakukan enemas dan terkadang colonic, dia juga mengklaim telah mendetoksifikasi
ususnya, bahkan belajar untuk berdiri di atas bahu dengan satu quart air di
dalam ususnya “untuk memfasilitasi pembersihan.”
Fakta Mengenai Detox
Bahkan
saat anda sedang membaca tulisan ini, semua jenis zat yang sebenarnya tidak
punya hak untuk berada di dalam tubuh anda, sedang menerobos masuk—dan dalam
jumlah yang cukup, bisa mengarah pada penyakit.
Membersihkan
benda-benda asing ini adalah prinsip yang melatar belakangi detoksifikasi.
Zat-zat toxic tersebut antara lain zat-zat kimia sintetis, logam, sisa-sisa
dari makanan organik dan atau makanan yang tidak sehat.
Dan
meski ada begitu banyak cara untuk mendetoksifikasi seperti begitu banyaknya
toxic dan toxin, tapi semuanya mengharuskan suatu pembatasan atau penghentian
terhadap hal-hal yang sudah biasa kita konsumsi.
Detoksifikasi
itu bukan cuma dilakukan oleh manusia. Sebagian besar hewan juga melakukannya.
Anda mungkin sering melihat seekor anjing yang mengunyah rumput kemudian
muntah. Anjing ini sedang melakukan detox.
Insting
(dan usus) anjing itu memberi tahunya bahwa rumput tersebut akan membuatnya
melemparkan kotoran berlebih yang telah mengganggunya.
Kita
juga tidak jauh berbeda dengan anjing dalam aspek ini. Dorongan keinginan untuk
muntah setelah mencerna makanan beracun, anyir atau mengandung alcohol yang
berlebihan itu adalah metode detox yang kasar tapi sangat penting.
Dalam
situasi tersebut, system detox internal kita merasa kewalahan, jadi kita perlu
sebisa mungkin untuk segera membuang zat-zat yang berbahaya, secepat mungkin.
Bahkan
sebelum racun-racun buatan manusia, misalnya pestisida, mulai muncul, kita
masih harus melakukan detoksifikasi. Misalnya, anda mungkin menjadi mual saat
merasakan sesuatu yang sangat pahit atau asam.
Respon
tersebut—semacam detox pencegahan—mungkin diturunkan pada saat nenek moyang
kita masih melakukan perburuan, dimana mereka harus lebih waspada terhadap
tanaman dan hewan yang beracun, yang memberi sinyal pada mereka agar menjauh
dengan cara mengeluarkan bau busuk dan rasa yang tidak enak.
Harap
diingat bahwa tubuh anda itu sebenarnya selalu berada dalam kondisi
detoksifikasi. Liver
anda, organ internal terbesar, memiliki banyak fungsi, termasuk memproses darah
anda, mengubah zat-zat berracun misalnya alkohol, obat-obatan, dan pollutant
yang berasal dari lingkungan, menjadi zat-zat yang larut dalam air sehingga
bisa dibuang melalui urine atau tinja.
Liver
menyortir benda-benda jahat ini agar keluar dari saluran darah dengan kecepatan
lebih dari satu quart darah per menit.
Sementara
itu, sistem-sistem peredaran darah dan lymphatic, mengirimkan zat-zat beracun
ini dari semua bagian tubuh ke ginjal dan liver anda, dimana zat-zat
tersebut nantinya entah akan di saring dan diproses menjadi tinja atau disimpan
sebagai suatu molekul benign di dalam sebuah cell lemak.
Bahkan
tanpa ancaman racun sekalipun, kita masih tetap perlu mendetoksifikasi
racun-racun yang dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Zat-zat ini termasuk
hormon-hormon, yaitu zat-zat kimia yang mengontrol fungsi-fungsi tubuh.
Banyak
hal yang bisa memicu produksi hormon, mulai dari timbulnya menstruasi, serangan
bakteri sampai pada ancaman eksternal yang mendadak. Rangsangan
yang terakhir tersebut, memicu suatu respon untuk melawan atau melarikan diri,
dimana suatu lonjakan hormon memicu sejumlah perubahan psikologis yang mengarah
pada kewaspadaan fisik: Detak jantung anda meningkat, pupil anda membesar, dan
anda mulai berpikir secara lebih intens dan jelas.
Setelah
ancaman berlalu, hormon-hormon ini dibersihkan dari cell-cell anda lalu dibuang
melalui saluran darah oleh ginjal dan liver. Sebab jika tidak, maka anda akan
terus berada dalam suatu kondisi stress permanen yang bisa mengarah pada
hypertensi. Ini
hanyalah salah satu contoh dari cara tubuh untuk memproduksi sesuatu yang hanya
bermanfaat untuk sementara. Kita memerlukan suatu metode untuk membersihkannya,
suatu cara untuk menyetel ulang.
Untungnya,
organ-organ kita bisa melakukannya secara otomatis. Tapi jika tubuh kita bisa
mendetoksifikasi secara natual dan otomatis, lalu kenapa beberapa tahun
terakhir ini, ada begitu banyak program khusus yang mengklaim bisa
mengoptimalkan, memaksimalkan, atau merangsang proses detoksifikasi?
Apakah
dunia kita sudah menjadi semakin beracun?
Betul.
Banyak zat kimia yang saat ini umum digunakan itu sebelumnya tidak pernah ada.
Semuanya telah dihubungkan dengan berbagai gangguan kesehatan, dan semuanya
umumnya ditemukan pada tubuh-tubuh dari orang dewasa di negara-negara
berkembang.
Racun-racun
tersebut bukan cuma merusak sistem-sistem kita. Ilmu pengetahuan semakin lama
semakin banyak menemukan jenis-jenis racun baru, yang menjadi penyebab kenapa
para peneliti dibidang biomonitoring mencoba untuk mempelajari beban-beban yang
diterima tubuh dari kontaminasi lingkungan dengan cara mengukur darah, urine,
dan jaringan seseorang.
Misalnya,
sebuah studi yang dilakukan oleh Mount Sinai School of Medicine di New York
City menemukan rata-rata 99 zat kimia yang berbeda di dalam tubuh dari para
subjek penelitian, yang hampir semuanya entah akan meracuni otak, menjadi carcinogenic
(penyebab kanker) atau teratogenic (menyebabkan cacat bawaan).
Meski
level-level dari racun-racun ini cenderung sangat kecil, tapi efek kumulatif
dan atau jangka panjangnya membuat para peneliti merasa khawatir. Karena
itulah, baru-baru terjadi peningkatan ketertarikan dengan berbagai bentuk dari
detoksifikasi. Meski begitu banyak penelitian yang menunjukkan bahaya dari
suatu lingkungan yang beracun terhadap manusia dan hewan, tapi hanya sedikit
penelitian jangka panjang mengenai manfaat dari detoksifikasi.
Bahkan,
tidak ada orang yang benar-benar tahu seberapa efektif program detox itu
bekerja. Jadi, berhati-hatilah pada program yang menawarkan anda suatu garansi.
Namun,
tingkat penyakit, termasuk kanker dan penyakit liver, yang berhubungan dengan ekspos
pada racun itu terus meningkat. Jika anda mengurangi level-level kimia sintetik
pada tubuh anda, maka besar kemungkinan bahwa kesehatan anda akan meningkat.
Bagian Rahasia
Jika
anda ingin mengambil langkah-langkah ekstra untuk menyingkirkan racun dari
tubuh, maka pilihannya sangat banyak. Cara yang paling umum itu mungkin adalah
yang lebih murah, yaitu berpuasa.
Ada
begitu banyak cara berpuasa, dimana hampir semuanya, mengharuskan anda untuk
menghindari daging, makanan yang diolah, dan semua yang diubah secara kimiawi,
atau dibuat dengan bahan-bahan tambahan, termasuk juga caefein, alkohol, dan
nikotin.
Pastikan
anda untuk membaca semua hal mengenai suatu metode puasa sebelum memulainya.
Sebab anda perlu memastikan bahwa apa yang anda lakukan itu menyehatkan dan
tepat. Mungkin ada baiknya juga untuk lebih dulu berkonsultasi dengan dokter
anda.
Salah
satu cara detox yang populer meresepkan suatu diet yang semuanya terdiri dari
jus, untuk membantu meminimalkan racun-racun yang menumpuk kotoran dan lemak di
dalam usus.
Sayangnya,
jika anda tidak mengkonsumsi makanan solid, maka anda akan perlu untuk memicu
pergerakan isi perut dengan menggunakan suatu laxative (pencahar). Teh
tertentu, air garam, dan enemas, adalah beberapa cara yang bagus untuk memicu
pergerakan isi perut dan mengairi usus.
Bahkan
banyak program detox cairan yang sangat membatasi konsumsi. Yang paling
terkenal adalah Master Cleanse, yang mengharuskan anda hanya boleh mencerna jus
lemon, maple syrup, cayenne pepper, dan air, selama periode tertentu.
Minuman
lemon ini dimaksudkan untuk menyediakan semua gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
anda agar bisa berfungsi, tapi banyak para ahli yang tidak setuju, karena
merasa takut bahwa kekurangan protein, vitamin dan mineral itu mungkin bisa
berbahaya.
Gaya
detox umum lainnya—yang seringkali dipadukan dengan beberapa jenis
puasa—difokuskan untuk membersihkan tubuh melalui panas.
Sauna-sauna
dan Bikram yoga (yoga yang dilakukan di ruangan hangat) telah lama dianggap
sebagai suatu teknik untuk memicu pelepasan racun-racun dengan cara merangsang
keringat dan memacu aliran darah.
Saat ini, para peneliti di University of Toronto, sedang
mempelajari sauna far-infrared, yang tampaknya meniru berbagai jenis dari
radiasi matahari. Dr. Sat Dharam Kaur, seorang naturopath yang berpraktek di
Trillium Healing Arts Center, Ontario, mengklaim bahwa 100 jam yang dihabiskan
di sauna far-infrared itu bisa membuang 80 persen dari racun yang berada di
dalam tubuh seorang dewasa.
Begitu juga dengan mineral pembersih atau homeopathic baths, itu
sering digunakan untuk membuang racun melalui kulit.
=====ooo000ooo=====
Semoga bermanfaat adanya
Wassalam,
Salam Sejahtera selalu,
Mochamad Choliq Heru Purnomo ( Mas Heru ).
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh : SYNERGY WORLDWIDE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar