Senin, 23 April 2012

9 Kiat Memasarkan Diri

Bismillahirahmanirahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Tadinya, tulisan ini akan saya beri judul ‘menjual diri’, namun akhirnya, saya memilih kata ‘memasarkan’ saja. Bagi banyak orang, akan terdengar lebih santun. Judul aslinya adalah marketing yourself, karya Hermawan Kartajaya. Memasarkan diri. Apakah harus? Tidak, jika anda memang tidak menginginkannya. Tulisan ini khusus untuk mereka yang ingin sukses memasarkan dirinya, berhasil meraih simpati atas pasarnya dan kemudian “dibeli” oleh pasarnya.

Pasar? Masih ingat definisinya kan? Pasar adalah pembeli (calon pembeli) anda. Ilmu pemasaran pun dapat anda adopsi untuk memasarkan diri anda. Tetapi, siapakah pasar anda?

Bila anda sedang mencari pekerjaan, maka pasar anda adalah perusahaan yang akan anda lamar. Jika anda sedang/sudah bekerja, maka pasar anda adalah boss anda, kawan anda selevel, atau mungkin bahkan anak buah anda. Mereka adalah variabel yang dapat mempengaruhi maju mundurnya karir yang sedang anda bangun.

Apa saja kiat/kunci nya agar anda berhasil memasarkan diri anda? Masih kata Hermawan, setidaknya ada 9 (sembilan).

1. segmentation

Anda harus melihat pasar secara kreatif. Definisikan/tentukan pasar anda. Bukankah diluar sana begitu banyak perusahaan yang sedang menanti anda. Jangan melamar sembarangan/sekenanya. Kenalilah diri anda dan kemana anda kira-kira akan masuk.

Di hadapan anda juga ada jalur karir. Sudahkah anda tentukan kemana anda akan menuju? Kenali apa/siapa yang dapat mempengaruhi jalan karir anda. Dengan kawan selevel, amatilah mereka. Apa beda anda dengan mereka? Sehingga anda pikir, nantinya anda akan menjadi orang yang “terpilih” oleh pasar anda .

Jika anda belum menemukan diferensiasi/pembeda, upayakan untuk menciptakannya. Pasti ada! Apa yang tidak mampu anda lakukan, mungkin orang lain mampu. Apa yang orang lain tak memiliki/tak mampu mengerjakan, sangat mungkin anda memilikinya dan mampu anda kerjakan.

Jangan lupa bahwa memilih pasar secara kreatif berarti anda harus memiliki/menyiapkan sumber dayanya.

2. Targetting

Tindakan memilih sasaran disebut targetting. Apa target karir/posisi yang anda inginkan? Fokuslah kesana. Namun ‘fokus’ saja belum cukup, karena “pasar” itu memiliki keinginan. Yang dimaksud keinginan adalah kualifikasi.

Ada syarat untuk meraih sesuatu. Persiapkan diri anda dengan sumber daya yang disyaratkan oleh pasar anda. Untuk posisi tertentu, misalnya, pelajarilah kualifikasinya. Sudahkah anda menyiapkan semuanya? Jika sudah, tentukan target anda. Pilihlah jalur mana yang akan anda raih.

Atau dapat saja dibalik. Berangkat dari sumber daya (potensi) yang sudah ada dalam diri anda. Diferensiasi apa yang sudah anda miliki? Apa yang membuat anda berbeda dengan orang lain? Ketika sumber daya anda sendiri dapat anda kenali dengan baik, akan lebih mudah untuk memilih target market anda.

Mula-mula kenali potensi dan kekuatan diri. Kemudian pastikan bahwa pasar yang anda tuju mempunyai keungkinan yang besar untuk menerima anda. Lalu bidiklah pasar anda. Gunakan waktu, energi dan pikiran anda untuk target utama anda. Alokasikan waktu, energi dan pikiran untuk target utama. Baru sisanya, untuk target ke dua. Untuk yang bukan target, tak perlu anda alokasikan waktu, energi dan pikiran anda.

3. Positioning

Positioning bermakna lead your customer credibly. Anda harus membuat customer percaya bahwa anda ada dalam positioning itu. Positioning mencerminkan apa yang mampu anda berikan kepada pasar anda. Jika anda sudah masuk dalam perusahaan, positioning adalah tindakan bagaimana memposisikan anda supaya beda dengan yang lain.

Mungkin anda sama-sama salesman, sama-sama akuntan, sama-sama operator, sama-sama supervisor, sama-sama manajer,sama-sama area manajer, namun buatlah diri anda berbeda dengan manajer/area manajer yang lain. Dengan demikian, persaingan itu akan menjadi lebih sehat.

Lihat kemampuan dan potensi diri. Buatlah semua orang percaya bahwa anda memang unik. Buktikan keunikan tersebut hingga pasar percaya. Tunjanglah dengan bukti/track record (rekam jejak/pengalaman) selama ini.

4. Differentiation

Diferensiasi bermakna anda mampu mengintegrasikan antara content (isi) dan context (konteks) anda.

Konten adalah isi anda, sedang konteks adalah ‘pembungkus’. Kemampuan anda dalam bidang tertentu, pendidikan, pengalaman dan bakat adalah isi anda. Isi/konten adalah what to offer, sedangkan konteks adalah how to offer.

Ada orang yang content_nya bagus, namun context_nya berantakan. Padahal yang terlihat pertama kali adalah konteks/pembungkusnya.

Nah sebenarnya anda boleh memilih anda akan beda di konten atau pun konteks. Namun saya sarankan, integrasikan keduanya. Baik konten maupun konteks. Pastikan bahwa keduanya terintegrasi dengan baik.

5. Marketing Mix

Marketing mix terdiri dari 4P. Product, price, promotion dan place. Gabungan dari product price disebut offer (apa yang kita tawarkan kepada orang/pasar). Anda harus menawarkan service yang anda miliki. Anda juga harus memasang harga anda.

Selain itu, anda harus dapat diakses melalui promotion dan place. Kalau tidak mudah diakses, tidak ada gunanya offering yang anda miliki.

Dalam merancang 4P, anda harus kembali pada konsep diferensiasi. Anda mau different dalam hal/ bidang apa? Buat agar anda mudah diterima oleh target pasar anda.

Anda dapat membedakan TPI dengan Metro TV bukan? Anda juga dapat membedakan Melly dan Dewiq, yang sama-sama pencipta lagu, KD dan Iis Dahlia (yang sama-sama penyanyi), Rhoma Irama dan Jaja Miharja (yang sama-sama penyanyi dangdut).

6. Selling

Menjual diri menyangkut long term relationship. Bangunlah hubungan dan jagalah hubungan dengan pelanggan/pasar anda. Jangan melakukan ‘hard selling’ (kasar dan terang-terangan) tetapi lakukanlah soft selling. Namun perlu diingat bahwa soft selling tak berarti pasif dan hanya menunggu. Lakukan dengan elegan. Memang tidak mudah karena marketing or selling is about art. Menjual adalah seni.

Ada feature selling, benefit selling, dan solution selling. Feature selling artinya anda menjual service. Benefit selling artinya anda menawarkan benefit/manfaat apa yang akan didapat oleh pelanggan/pasar anda jika mereka menerima/membeli anda. Sedangkan solution selling adalah anda menawarkan solusi atas masalah pelanggan anda. 

Dalam hal solution selling, seolah-olah anda mengatakan seperti ini kepada pelanggan anda “ anda punya masalah?, pilihlah saya, saya akan menyelesaikan masalah anda, sebab saya menjual solusi!”

7. Brand

Jangan anggap nama anda adalah hanya sekedar nama. Nama harus diketahui oleh orang banyak dan orang harus mengerti asosiasi apa yang melekat pada nama anda. Anda kenal Mario Teguh, Bill Gate, Titik Puspa, Inul, Tina Talisa, Karni Ilyas, abu Rizal Bakri, dll ? Asosiasi apa yang melekat pada mereka? Begitu saya sebut nama tersebut, apa yang anda ingat dari mereka? Siapa mereka? Itulah “brand”. Bangunlah brand anda dan jagalah dia.

8. Service

Pelajarilah ilmu-ilmu ‘melayani’ (service), supaya brand anda bagus. Supaya bagus, anda harus melayani dengan baik. Anda bukan saja harus belajar mengenali atau mengontrol mood anda, tetapi anda juga harus mengenali mood orang lain. Agar service anda mantap, anggap service sebagai tugas kita. Layani orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Dengan melakukan service yang tulus, brand anda akan memiliki value/nilai. Brand yang anda bangun akan menjadi semakin bernilai.

9. Process

Perbaiki terus kualitas. Itulah proses membangun brand. Dalam proses, ada istilah QCD (quality, cost, delivery). Perbaiki ketiganya. Upayakan untuk memberikan kualitas dengan biaya yang hemat. Jika anda memberikan service berkualitas dengan energi yang berlebih-lebihan, itu artinya anda tidak efisien. Ingat bahwa sumber daya anda terbatas. Service delivery anda haruslah tepat waktu.

Dalam pekerjaan sehari-hari, proses adalah bagaimana anda menangani keluhan dan permintaan pelanggan dan proses untuk menciptakan service baru yang kreatif dan inovativ.

Bagaimana? Sudah terfikir untuk hal yang satu ini? Memasarkan Diri, mungkin layak anda pertimbangkan!

Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,

Mas Heru.


Dikutip dari : SUMBER

Disponsori oleh : PULSAGRAM

 

Tidak ada komentar: