Selasa, 24 April 2012

Mendongenglah Untuk Membangun Moral Anak-Anak

Bismillahirahmanirahim


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




Pernah mencoba memasuki dunia anak-anak? Paling tidak, mulai dengan anak anda. Jika saat ini anak anda yang katakanlah berumur antara 3 sampai 9 tahun sedang meluangkan waktunya sendirian di ruangan lain dimana tidak ada orang yang memperhatikan, coba tengok sesekali. Kadang anda akan mendapati sebuah adegan monolog yang diperankan anak anda bak seniman panggung teater. Ya. Imajinasi anak memang mengalir dengan sangat derasnya. Sampai-sampai mereka butuh meluangkan segenap waktu untuk mengapresiasikan imajinasi yang mereka interpretasi entah dari film yang mereka tonton, tokoh game yang mereka mainkan, atau mungkin tokoh sebuah cerita dari buku yang mereka baca. Namun apakah ini baik? Tidak selalu.



Kebanyakan anak saat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game konsol atau menonton televisi. Sudah jarang saya mendapati anak-anak menghabiskan waktu untuk membaca atau mendengarkan kaset dongeng yang biasa diputar di radio tahun 1980-an. Kalaupun membaca, kebanyakan malah membaca status jejaring sosial atau komentar dari teman-temannya. Sekarang kita tilik tontonan yang dengan setia mereka nantikan di televisi. Kalau bukan tokoh jagoan dengan senjata pedang, pistol, tenaga dalam atau pukulan yang mematikan, paling-paling kisah percintaan anak remaja. Ini yang bahaya.

Membuka kemungkinan imajinasi mereka terarah ke sesuatu yang mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Bagi yang suka melihat adegan kekerasan yang dilakukan tokoh jagoannya, malah berkecenderungan bersikap kasar pada pihak yang menurutnya lebih lemah atau sekedar membela diri bahkan dari omelan orangtua sekalipun. Sedangkan yang menonton kisah percintaan anak remaja jadi bersolek dan membicarakan cinta-cintaan jauh sebelum umurnya.

Disinilah manfaat membiasakan mendongeng pada anak yang kalau bisa sudah dilakukan sejak si anak masih bayi. Ini akan membantu menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Dan kebiasaan membaca akan memudahkan proses belajar si kecil ketika ia mulai menapak ke jenjang pendidikan. Ketika anak mulai beranjak 3 tahun, ia mulai bisa memahami peran dan cerita. Ini adalah kesempatan emas dalam menanamkan moral yang baik demi modal si anak ketika dewasa nanti. Kebanyakan cerita dalam dongeng sarat akan pesan moral yang baik. Dan ketika si anak tertarik pada tokoh dalam cerita (yang biasanya merupakan tokoh protagonis), ia akan meniru adegan dan sikap si tokoh didalam cerita. Tidak hanya itu, tingkah laku baik yang terangkum didalam tokoh juga akan ikut diboyong oleh anak.

Selain itu, menurut psikiater dari Harvard, Lawrence Kutner, Ph.D, dongeng berperan penting bagi anak agar dapat memasuki perjalanan hidupnya tanpa risiko. Anak dapat mengatasi masalahnya dengan mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh didalam cerita. Ini akan menjadi panduan problem solving bagi si anak ketika ia mulai belajar bersosialisasi dengan orang asing seperti teman baru di sekolah.

Membiasakan mendongeng untuk anak juga dapat membantu anak belajar mendengarkan dan menyimak. Ia akan lebih menghargai orang yang sedang berbicara padanya dan menghargai nilai-nilai dalam pembicaraan itu. Jangan lupa! Kegiatan mendongeng juga akan mendekatkan hubungan antara orangtua dan anak karena pengalaman yang mereka bagi saat bertualang didalam imajinasi cerita.

Ini jelas akan memudahkan orangtua dalam berkomunikasi dengan anak nantinya. Ini juga dapat menjadi sebuah alasan anak dapat menuruti orangtua mereka bukan karena takut, tetapi karena rasa kasih dan sayang yang begitu mendalam. Jadi para orangtua, ketika malam datang, tinggalkan kesibukan lain, dan mulailah mendongeng.

Semoga bermanfaat adanya.

Wassalam,
Salam sejahtera selalu,

Mas Heru


Dikutip dari : SUMBER

Disponsori oleh : PULSAGRAM

 

Tidak ada komentar: