Bismillahirrahmanirahim
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam tiap melakukan negosiasi ada 4 prinsip yang sering dilakukan para negosiator, yaitu :
- I Lose, You Lose
- I Lose, You Win
- I Win, You Lose
- I Win, You Win
I Lose, You Lose
Prinsip yang pertama ini adalah prinsip negosiasi yang paling tidak sehat dan biasanya didasari oleh keinginan untuk mengalahkan yang begitu besar sehingga segala upaya dilakukan termasuk mengorbankan diri sendiri demi agar tujuannya tercapai.
I Lose, You Win
Prinsip negosiasi yang kedua juga tidak kalah buruknya dengan yang pertama karena walaupun ada pihal yang menang namun kita berada dipihak yang kalah. Dalam suatu binis atau usaha bila kita menganut prinsip yang satu ini maka cepat aatu lambat maka usaha kita pasti akan mengalami kebangkrutan.
I Win, You Lose
Prinsip negosiasi yang ketiga ini masih sering kita temui saat ini yakni hanya mengejar keuntungan sesaat dengan menipu pihak lain. Untuk jangka pendek mungkin prinsip ini dapat berhasil namun tidak akan dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang. Biasanya hal seperti ini walaupun tidak selalu yakni ditandai dengan janji yang “to good to be true” atau hal yang kecil sekali kemungkinannya untuk menjadi kenyataan.
I Win, You Win
Prinsip negosiasi yang ke-empat inilah yang paling ideal untuk dijalankan yakni semua pihak mendapatkan keuntungan.Terlebih di abad informasi ini dimana orang dengan sangat mudah dan cepat dapat memperoleh segala macam informasi maka orang akan dengan mudah mendapatkan informasi apakah negosiasi yang dia hadapi akan menguntungkan atau tidak.
Sesuai dengan judul postingan kali ini, maka prinsip win-win solution ini lah yang akan saya sampaikan untuk teman-teman semua. Selamat membaca dan belajar.
=====oo000oo=====
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam tiap melakukan negosiasi ada 4 prinsip yang sering dilakukan para negosiator, yaitu :
- I Lose, You Lose
- I Lose, You Win
- I Win, You Lose
- I Win, You Win
I Lose, You Lose
Prinsip yang pertama ini adalah prinsip negosiasi yang paling tidak sehat dan biasanya didasari oleh keinginan untuk mengalahkan yang begitu besar sehingga segala upaya dilakukan termasuk mengorbankan diri sendiri demi agar tujuannya tercapai.
I Lose, You Win
Prinsip negosiasi yang kedua juga tidak kalah buruknya dengan yang pertama karena walaupun ada pihal yang menang namun kita berada dipihak yang kalah. Dalam suatu binis atau usaha bila kita menganut prinsip yang satu ini maka cepat aatu lambat maka usaha kita pasti akan mengalami kebangkrutan.
I Win, You Lose
Prinsip negosiasi yang ketiga ini masih sering kita temui saat ini yakni hanya mengejar keuntungan sesaat dengan menipu pihak lain. Untuk jangka pendek mungkin prinsip ini dapat berhasil namun tidak akan dapat bertahan untuk jangka waktu yang panjang. Biasanya hal seperti ini walaupun tidak selalu yakni ditandai dengan janji yang “to good to be true” atau hal yang kecil sekali kemungkinannya untuk menjadi kenyataan.
I Win, You Win
Prinsip negosiasi yang ke-empat inilah yang paling ideal untuk dijalankan yakni semua pihak mendapatkan keuntungan.Terlebih di abad informasi ini dimana orang dengan sangat mudah dan cepat dapat memperoleh segala macam informasi maka orang akan dengan mudah mendapatkan informasi apakah negosiasi yang dia hadapi akan menguntungkan atau tidak.
Sesuai dengan judul postingan kali ini, maka prinsip win-win solution ini lah yang akan saya sampaikan untuk teman-teman semua. Selamat membaca dan belajar.
=====oo000oo=====
Pernahkan
anda mendengar istilah Win-Win Solution? Atau pernah mengalami situasi
seperti itu? Istilah ini umum terjadi saat kita bernegosiasi atau saat
kita menghadapi situasi konflik. Win-win solution secara sederhana dapat
diartikan suatu situasi dimana para pihak (umumnya dua pihak)
memperoleh keuntungan dan atau kerugian yang relatif seimbang saat
memutuskan suatu permasalahan yang melibatkan kepentingan para pihak
tersebut.
Dalam
situasi bisnis, politik maupun sosial sering kita dihadapkan pada
benturan kepentingan dengan pihak lain. Situasi ini terkadang sulit
diselesaikan bahkan kemudian tidak jarang yang harus dilanjutkan dalam
jalur hukum. Berlarut-larutnya penyelesaian konflik dan tidak tuntasnya
negosiasi sering sekali berpangkal pada egoisme para pihak sendiri yang
hanya melihat kepentingan sendiri dan mengabaikan kepentingan pihak
lain.
Ketidakjujuran
dan ketidakterbukaan merupakan faktor lain yang turut menyuburkan
konflik dan menghambat proses negosiasi. Melihat permasalahan dari
perspektif yang tunggal atau dari satu sisi saja turut memperkeruh
penyelesaian suatu konflik. Keengganan melihat permasalahan secara
menyeluruh dengan turut mempertimbangkan perspektif phak lain membuat
penyelesaian konflik sulit tercapai.
Keinginan
untuk menang sendiri turut menyumbang kegagalan sebuah negosiasi. Tidak
memberikan kesempatan pihak lawan untuk memperoleh secara objektif dan
adil apa yang menjadi tuntutannya merupakan hambatan terhadap
penyelesaian suatu konflik.
Seorang
pakar dalam bidang manajemen, perilaku organisasi dan komunikasi –
Michael LeBoeuf, Ph.D – mengatakan jika orang hanya ingin mendapatkan
apa yang ia inginkan dengan tidak memperdulikan kepentingan apapun dari
pihak lain maka situasi ini biasanya akan menghasilkan perang,
perceraian, tuntutan hukum, sakit hati, hilangnya pelanggan dan
berakhirnya suatu hubungan bisnis. Ia menyebutkan perlunya pendekatan
win-win solution, yaitu bekerja dengan pihak lain untuk menemukan solusi
terbaik yang menguntungkan semua pihak.
Michael
LeBoeuf, Ph.D, menganjurkan beberapa cara untuk melakukan pendekatan
win-win solution dalam rangka menyelesaikan konflik secara konstruktif,
sebagai berikut :
- Anda harus fokus terhadap tujuan yang ingin anda capai. Anda harus yakin terhadap apa yang akan anda putuskan. Seperti menetapkan keuntungan yang ingin anda raih, mendapatkan harga yang murah dari pemasok atau meluaskan pangsa pasar.
- Anda harus bisa mengendalikan emosi dengan cara meredakan emosi dari masalah yang dihadapi. Cobalah berpikir anda sebagai pihak ketiga yang sedang mengamati dua pihak lain yang berkonflik. Jangan terseret emosi dan amatilah masalah tersebut dengan objektif.
- Anda harus memahamai betul tugas anda dan lakukan tugas tersebut. Cari tahu apa yang diinginkan pihak lain. Konflik terjadi karena orang memiliki kepentingan lain dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Letakkkan diri anda di posisi yang berbeda. Pahamilah posisi mereka dan coba rasakan jika anda menjadi mereka.
- Fokuslah pada masalahnya bukan pada orangnya. Jangan bertindak defensif atau menjadi emosional. Berkomunikasilah dengan cara yang hangat dan tidak mengvonis. Jangan tergesa-gesa menuju solusi, jangan menyela atau menantang, ciptakan posisi interaksi yang positif.
- Setelah memahami posisi masing-masing lalukan pertukaran pendapat dan gagasan. Jangan langsung mengevaluasi gagasan atau pendapat orang lain, catat saja dan renungkan. Secara bertahap buat solusi semakin mengerucut, ingat : lakukanlah secara bertahap, tidak melompat dan jangan tergesa-gesa.
- Pada saat sampai pada solusi yang memuaskan, sepakati dan terjemahkan kedalam tindakan. Jangan bersikap untuk berupaya mendapatkan semua yang kita inginkan. Berikan secara adil apa yang menjadi bagian pihak lain. Kita harus dapat mempertahankan jalinan hubungan yang harmonis dan ciptakan situasi agar semua pihak yang terlibat perundingan keluar dengan situasi yang nyaman. Jika ada hal-hal prinsip tentang kesepakatan maka hal tersebut perlu dituangkan secara tertulis dan ditandatangani para pihak.
Inti
pendekatakan win-win solution adalah adalah adanya sebuah solusi yang
memuaskan semua pihak, bukan kemenangan satu pihak, atau kemenangan
semu. Semua pihak harus mendapat keuntungan atau kerugian yang
proporsional sesuai dengan posisi objektif para pihak yang terlibat.
Menutup tulisan ini layak kutip sebuah pandangan dari pakar manajemen dan pengembangan kepribadian Robert E. Dittmer, yaitu :
“Keputusan
mufakat hampir selalu menghasilkan keputusan yang bermutu lebih bagus
serta penerimaan dan pelaksanaan kelompok dengan segera.”
=====oo000oo=====
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar