Bismillahirahmairahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tak terasa bulan Ramadhan sudah semakin dekat ya. Dan Insya Allah nanti pada tanggal 9 atau 10 Juli 2013 kita akan masuk ke bulan Ramadhan yang kita tunggu-tunggu. Kembali kita akan memasuki bulan suci penuh berkah dengan menjalankan puasa satu bulan penuh.
Khususnya lambung. Saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Saat berpuasa, lambung dan sistem pencernaan lain akan istirahat lebih kurang 12-14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang bertumpuk dan berlebihan. Jadi, tak heran bagi penderita sakit lambung (maag) yang bersifat fungsional karena pengaturan pola makan dan faktor stres, puasa sangat bisa dirasakan manfaatnya.
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan. Caranya, tidak makan berlebihan pada saat berbuka, sehabis buka dan pada saat sahur. Tak perlu khawatir tubuh akan lemas karena kurang asupan. Jika menu yang dipilih benar, maka cukup memberikan tenaga untuk 12 jam. Puasa sendiri akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati, lemak, dan otot akan digunakan.
Bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah dapat turun jika selama berbuka hingga sahur dan taat dalam memilih menu makanan dan tidak lupa minum obat anti hipertensi pada waktu sahur. Kesempatan makan makanan yang asin dan berlemak pada siang hari juga tidak ada selama berpuasa.
Puasa juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh (imun). Pada saat berpuasa, beberapa organ tubuh dapat beristirahat, sehingga metabolisme tubuh juga berkurang. Hasil sampingan metabolisme tubuh adalah sampah yang harus dibuang. Dengan berkurangnya sampah di tubuh, berarti mengurangi radikal bebas yang merugikan. Tentu ini akan meningkatkan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Berpuasa pun bisa mencegah penyakit yang disebabkan pola makan, seperti kolesterol. Dengan catatan, selama berpuasa, konsumsi makanan gorengan dan bersantan jadi berkurang. Hal ini tentu akan mengurangi kadar lemak darah, kolesterol, dan trigliserida.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk), dengan berpuasa, gula darah lebih terkendali. Namun, tidak semua penderita diabetes mellitus aman menjalankan puasa. Yang aman hanyalah penderita diabetes dengan kadar gula darah kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin, dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1x suntikan per hari.
Artikel : SUMBER
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tak terasa bulan Ramadhan sudah semakin dekat ya. Dan Insya Allah nanti pada tanggal 9 atau 10 Juli 2013 kita akan masuk ke bulan Ramadhan yang kita tunggu-tunggu. Kembali kita akan memasuki bulan suci penuh berkah dengan menjalankan puasa satu bulan penuh.
Gula
secara alamiah dapat ditemukan di dalam susu, produk susu (laktosa) dan
buah-buahan (fruktosa). Sementara itu, pemanis dibagi menjadi beberapa
jenis: - See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf
- See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf
Mari kita persiapkan diri untuk menyambut bulan penuh berkah ini sahabat semua. Beberapa penelitian membuktikan efek
positif puasa terhadap beberapa penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup seperti
hipertensi, kolesterol, maag, diabetes, dan kegemukan. Hasilnya memang
puasa memberikan pengaruh yang positif, antara lain :
Pemanis Buatan
Gula Alkohol
Pemanis Alami
Acesulfame
Erythritol
Nektar
Aspartame
Isomalt
Gula kurma
Neotame
Xylitol
Sari buah konsentrat
Saccharin
Lactitol
Madu
Sucralose
Maltitol
Sirup mapel
Mannitol
Mengistirahatkan Saluran Cerna
Khususnya lambung. Saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Saat berpuasa, lambung dan sistem pencernaan lain akan istirahat lebih kurang 12-14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang bertumpuk dan berlebihan. Jadi, tak heran bagi penderita sakit lambung (maag) yang bersifat fungsional karena pengaturan pola makan dan faktor stres, puasa sangat bisa dirasakan manfaatnya.
Bisa Menurunkan Berat Badan
Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan. Caranya, tidak makan berlebihan pada saat berbuka, sehabis buka dan pada saat sahur. Tak perlu khawatir tubuh akan lemas karena kurang asupan. Jika menu yang dipilih benar, maka cukup memberikan tenaga untuk 12 jam. Puasa sendiri akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati, lemak, dan otot akan digunakan.
Mencegah Hipertensi
Bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah dapat turun jika selama berbuka hingga sahur dan taat dalam memilih menu makanan dan tidak lupa minum obat anti hipertensi pada waktu sahur. Kesempatan makan makanan yang asin dan berlemak pada siang hari juga tidak ada selama berpuasa.
Meningkatkan Imunitas
Puasa juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh (imun). Pada saat berpuasa, beberapa organ tubuh dapat beristirahat, sehingga metabolisme tubuh juga berkurang. Hasil sampingan metabolisme tubuh adalah sampah yang harus dibuang. Dengan berkurangnya sampah di tubuh, berarti mengurangi radikal bebas yang merugikan. Tentu ini akan meningkatkan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Menekan Kadar Kolesterol
Berpuasa pun bisa mencegah penyakit yang disebabkan pola makan, seperti kolesterol. Dengan catatan, selama berpuasa, konsumsi makanan gorengan dan bersantan jadi berkurang. Hal ini tentu akan mengurangi kadar lemak darah, kolesterol, dan trigliserida.
Mengendalikan Gula Darah
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk), dengan berpuasa, gula darah lebih terkendali. Namun, tidak semua penderita diabetes mellitus aman menjalankan puasa. Yang aman hanyalah penderita diabetes dengan kadar gula darah kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin, dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1x suntikan per hari.
Semoga bermanfaat adanya,
Wassalam,
Salam sehat selalu,
Owner of Duta Synergy
Oleh: dr. Nadia Octavia
KlikDokter.com - Gula
secara alamiah dapat ditemukan di dalam susu, produk susu (laktosa) dan
buah-buahan (fruktosa). Sementara itu, pemanis dibagi menjadi beberapa
jenis:
Pemanis Buatan
|
Gula Alkohol
|
Pemanis Alami
|
Acesulfame
|
Erythritol
|
Nektar
|
Aspartame
|
Isomalt
|
Gula kurma
|
Neotame
|
Xylitol
|
Sari buah konsentrat
|
Saccharin
|
Lactitol
|
Madu
|
Sucralose
|
Maltitol
|
Sirup mapel
|
Mannitol
|
Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang pemanis:
- Gula adalah sumber karbohidrat alami. Gula mengandung kalori dan dapat meningkatkan kadar gula darah; dapat ditemukan pada: gula merah, gula pasir, gula tebu, fruktosa (pada buah - buahan), dan madu.
- Pemanis yang kalorinya dikurangi adalah gula alkohol. Jenis pemanis ini memiliki kadar kalori setengah dari kadar gula dan dapat meningkatkan kadar gula darah, meskipun tidak setinggi karbohidrat lain.
- Pemanis rendah kalori adalah pemanis buatan. Pemanis ini tidak memiliki kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah Anda.
Banyak produk pemanis yang dijual di pasaran dan mencantumkan label-label tertentu, seperti:
- No sugar. Produk tersebut tidak mengandung gula alami dan hanya mengandung gula alkohol atau pemanis buatan
- No added sugar . Sumber utamanya adalah fruktosa dan biasanya ditambahkan gula alkohol atau pemanis buatan
- Sugar free. Sama seperti label "no sugar", produk tersebut tidak mengandung gula alamiah dan mengandung gula alkohol atau pemanis buatan
- Dietetic. Biasanya mengandung gula alkohol (pemanis yang kalorinya dikurangi)
- All natural. Mengandung pemanis alami dan tidak mengandung pemanis buatan.
Pemanis juga memiliki beberapa efek samping seperti: karies gigi,
nyeri kepala, dan efek laksatif jika dikonsumsi dalam jumlah banyak
(gula alkohol seperti: sorbitol, mannitol, dan xylitol). Pemanis buatan
seperti saccharin juga sebaiknya dihindari oleh wanita hamil dan ibu
menyusui.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan batasan konsumsi gula dalam sehari.
-
Wanita: kurang dari 100 kalori/hari (sekitar 6 sdm gula)
-
Pria: kurang dari 150 kalori/hari (sekitar 9 sdm gula)
Ketika Anda akan berhadapan dan hendak
memilih produk pengganti gula, jadilah konsumen yang cermat. Carilah
informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk tersebut. Hanya jika suatu
produk diberikan label "sugar free", tidak berarti produk tersebut tidak
mengandung kalori.
Satu hal yang patut diingat adalah,
semua makanan atau produk makanan yang diproses, yang mengandung pemanis
buatan, nilai gizinya tentu jauh lebih rendah jika dibandingkan makanan
utuh seperti buah dan sayur mayur.[](NO)
3
1
Google +0
0
0
Follow Us and Become a Fan
Baca Juga
- See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf- Trik Hindari Gula Darah Rendah
- Stres Tingkatkan Gula Darah
- Teh Hitam Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah
Gula
secara alamiah dapat ditemukan di dalam susu, produk susu (laktosa) dan
buah-buahan (fruktosa). Sementara itu, pemanis dibagi menjadi beberapa
jenis: - See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf
Gula
secara alamiah dapat ditemukan di dalam susu, produk susu (laktosa) dan
buah-buahan (fruktosa). Sementara itu, pemanis dibagi menjadi beberapa
jenis: - See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf
Gula
secara alamiah dapat ditemukan di dalam susu, produk susu (laktosa) dan
buah-buahan (fruktosa). Sementara itu, pemanis dibagi menjadi beberapa
jenis:
Pemanis Buatan
|
Gula Alkohol
|
Pemanis Alami
|
Acesulfame
|
Erythritol
|
Nektar
|
Aspartame
|
Isomalt
|
Gula kurma
|
Neotame
|
Xylitol
|
Sari buah konsentrat
|
Saccharin
|
Lactitol
|
Madu
|
Sucralose
|
Maltitol
|
Sirup mapel
|
Mannitol
|
Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang pemanis:
- Gula adalah sumber karbohidrat alami. Gula mengandung kalori dan dapat meningkatkan kadar gula darah; dapat ditemukan pada: gula merah, gula pasir, gula tebu, fruktosa (pada buah - buahan), dan madu.
- Pemanis yang kalorinya dikurangi adalah gula alkohol. Jenis pemanis ini memiliki kadar kalori setengah dari kadar gula dan dapat meningkatkan kadar gula darah, meskipun tidak setinggi karbohidrat lain.
- Pemanis rendah kalori adalah pemanis buatan. Pemanis ini tidak memiliki kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah Anda.
Banyak produk pemanis yang dijual di pasaran dan mencantumkan label-label tertentu, seperti:
- No sugar. Produk tersebut tidak mengandung gula alami dan hanya mengandung gula alkohol atau pemanis buatan
- No added sugar . Sumber utamanya adalah fruktosa dan biasanya ditambahkan gula alkohol atau pemanis buatan
- Sugar free. Sama seperti label "no sugar", produk tersebut tidak mengandung gula alamiah dan mengandung gula alkohol atau pemanis buatan
- Dietetic. Biasanya mengandung gula alkohol (pemanis yang kalorinya dikurangi)
- All natural. Mengandung pemanis alami dan tidak mengandung pemanis buatan.
Pemanis juga memiliki beberapa efek samping seperti: karies gigi,
nyeri kepala, dan efek laksatif jika dikonsumsi dalam jumlah banyak
(gula alkohol seperti: sorbitol, mannitol, dan xylitol). Pemanis buatan
seperti saccharin juga sebaiknya dihindari oleh wanita hamil dan ibu
menyusui.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan batasan konsumsi gula dalam sehari.
-
Wanita: kurang dari 100 kalori/hari (sekitar 6 sdm gula)
-
Pria: kurang dari 150 kalori/hari (sekitar 9 sdm gula)
Ketika Anda akan berhadapan dan hendak
memilih produk pengganti gula, jadilah konsumen yang cermat. Carilah
informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk tersebut. Hanya jika suatu
produk diberikan label "sugar free", tidak berarti produk tersebut tidak
mengandung kalori.
Satu hal yang patut diingat adalah,
semua makanan atau produk makanan yang diproses, yang mengandung pemanis
buatan, nilai gizinya tentu jauh lebih rendah jika dibandingkan makanan
utuh seperti buah dan sayur mayur
- See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf
Gula
secara alamiah dapat ditemukan di dalam susu, produk susu (laktosa) dan
buah-buahan (fruktosa). Sementara itu, pemanis dibagi menjadi beberapa
jenis:
Pemanis Buatan
|
Gula Alkohol
|
Pemanis Alami
|
Acesulfame
|
Erythritol
|
Nektar
|
Aspartame
|
Isomalt
|
Gula kurma
|
Neotame
|
Xylitol
|
Sari buah konsentrat
|
Saccharin
|
Lactitol
|
Madu
|
Sucralose
|
Maltitol
|
Sirup mapel
|
Mannitol
|
Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang pemanis:
- Gula adalah sumber karbohidrat alami. Gula mengandung kalori dan dapat meningkatkan kadar gula darah; dapat ditemukan pada: gula merah, gula pasir, gula tebu, fruktosa (pada buah - buahan), dan madu.
- Pemanis yang kalorinya dikurangi adalah gula alkohol. Jenis pemanis ini memiliki kadar kalori setengah dari kadar gula dan dapat meningkatkan kadar gula darah, meskipun tidak setinggi karbohidrat lain.
- Pemanis rendah kalori adalah pemanis buatan. Pemanis ini tidak memiliki kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah Anda.
Banyak produk pemanis yang dijual di pasaran dan mencantumkan label-label tertentu, seperti:
- No sugar. Produk tersebut tidak mengandung gula alami dan hanya mengandung gula alkohol atau pemanis buatan
- No added sugar . Sumber utamanya adalah fruktosa dan biasanya ditambahkan gula alkohol atau pemanis buatan
- Sugar free. Sama seperti label "no sugar", produk tersebut tidak mengandung gula alamiah dan mengandung gula alkohol atau pemanis buatan
- Dietetic. Biasanya mengandung gula alkohol (pemanis yang kalorinya dikurangi)
- All natural. Mengandung pemanis alami dan tidak mengandung pemanis buatan.
Pemanis juga memiliki beberapa efek samping seperti: karies gigi,
nyeri kepala, dan efek laksatif jika dikonsumsi dalam jumlah banyak
(gula alkohol seperti: sorbitol, mannitol, dan xylitol). Pemanis buatan
seperti saccharin juga sebaiknya dihindari oleh wanita hamil dan ibu
menyusui.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan batasan konsumsi gula dalam sehari.
-
Wanita: kurang dari 100 kalori/hari (sekitar 6 sdm gula)
-
Pria: kurang dari 150 kalori/hari (sekitar 9 sdm gula)
Ketika Anda akan berhadapan dan hendak
memilih produk pengganti gula, jadilah konsumen yang cermat. Carilah
informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk tersebut. Hanya jika suatu
produk diberikan label "sugar free", tidak berarti produk tersebut tidak
mengandung kalori.
Satu hal yang patut diingat adalah,
semua makanan atau produk makanan yang diproses, yang mengandung pemanis
buatan, nilai gizinya tentu jauh lebih rendah jika dibandingkan makanan
utuh seperti buah dan sayur mayur
- See more at:
http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/04/18/15031564/mencegah-diabetes-dengan-mengenali-gula#sthash.nxK7ww9g.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar