Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hipoglikemia
adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl.
Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara
70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki
beberapa type, jadi silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada),
kadar gula darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi
(Hiperglikemia) dan pada penderita hipoglikemia, kadar gula darahnya
berada pada tingkat terlalu rendah.
Hal ini sangat membahayakan
bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang membutuhkan glukosa
dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang
cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa,
atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan.
Kadar gula
darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula
darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf,
merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal
ini akan selanjutnya merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya
dalam darah tetap terjaga. Jika kadar gula turun, maka akan terjadi
gangguan fungsi otak.
PENYEBAB
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas
2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan
kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
3. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
4. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.
Secara umum, hipoglikemia dapat dikategorikan atas yang berhubungan
dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus
hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan
obat.
Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat dapat dibagi lagi menjadi:
1. Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa
2. Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya karbohidrat.
HIPOGLIKEMIA PENDERITA DIABETES
Hipoglikemia paling sering terjadi disebabkan oleh insulin atau obat
lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk
menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari
makanan yang dimakan maka obat ini bisa bereaksi menurunkan kadar gula
darah terlalu banyak.
Penderita diabetes berat menahun sangat peka
terhadap hipoglikemia berat. Hal ini terjadi karena sel-sel pankreasnya
tidak membentuk glukagon secara normal dan kelanjar adrenalnya tidak
menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal tersebut
merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang
rendah.
HIPOGLIKEMIA KARENA PENGGUNAAN OBAT OBATAN LAINNYA
Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara
diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.
HIPOGLIKEMIA YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN OBAT OBATAN
Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama
bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan
stupor.
Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan hipoglikemia.
Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia, hanya jika terdapat
penyakit lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar
adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat
di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat
mempertahankan kadar gula darah yang cukup.
Pada orang-orang
yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan
hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim
hati yang memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara
jam-jam makannya.
HIPOGLIKEMIA REAKTIF
Seseorang yang
telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara
jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia
reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga
merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang
tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat. Hipoglikemia
alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani
pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.
Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak
karena memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau
asam amino leusin. Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa
dari hati; leusin merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh
pankreas. Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat
setelah memakan makanan yang mengandung zat-zat tersebut.
Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi
alkohol yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik). Pembentukan
insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa
terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma).
Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai
insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.
Penyebab lainnya adalah
penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang
insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena
pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.
Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.
Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung,
kanker, kekurangan gizi, kelainan fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan
infeksi yang berat.
Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
MEKANISME HIPOGLIKEMIA
Mekanisme respon hipoglikemia, pada awalnya, tubuh secara otomatis
memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepaskan
epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.
Epinefrin akan merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga
menyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat,
kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa
lapar).
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya
glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit
kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan
penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa
menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
Gejala yang
menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara
perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada
orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.
Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada
pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah
habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi.
Pada
mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi
lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.
Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50
mg/dL. Maka dari itu diagnosis hipoglikemia baru bisa ditegakkan
berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.
Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana.
Jika
dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah
untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. Untuk mengetahui
adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam
darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).
Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.
GEJALA HIPOGLIKEMIA
Gejala hipoglikemia memang tidak mudah dikenali karena hampir sama
dengan gejala penyakit lain, seperti diabetes dan kekurangan darah
(anemia).
Gejala-gejala hipoglikemia antara lain gelisah,
gemetar, banyak berkeringat, lapar, pucat, sering menguap karena merasa
ngantuk, lemas, sakit kepala, jantung berdeba-debar, rasa kesemutan pada
lidah, jari-jari tangan dan bibir, penglihatan kabur atau ganda serta
tidak dapat berkonsentrasi.
Hipoglikemia dapat menyebabkan
penderita mendadak pingsan dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan suntikan serta infus glukosa. Jika dibiarkan terlalu lama,
penderita akan kejang-kejang dan kesadaran menurun. Apabila terlambat
mendapatkan pertolongan dapat mengakibatkan kematian.
Hipoglikemia berbahaya dibandingkan kelebihan kadar gula darah
(hiperglikemia) karena kadar gula darah yang terlalu rendah selama lebih
dari enam jam dapat menyebabkan kerusakan tak terpulihkan
(irreversible) pada jaringan otak dan saraf. Tidak jarang hal ini
menyebabkan kemunduran kemampuan otak.
PRINSIP PENGOBATAN
Prinsip dari pengobatan hipoglikemia adalah menaikan kembali kadar gula
darah yang rendah itu sehingga mencapai kadar normalnya. Makanya gejala
hipoglikemia ini dapat menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun
minum jus buah, air gula atau segelas susu.
Namun untuk
seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita
diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat
timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita
diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan
makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti
atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta
tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka
diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.
Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat
sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang
dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah
besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon
tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah
dalam waktu 5-15 menit.
Jika hipoglikemia yang terjadi itu
akibat adanya tumor penghasil insulin, maka cara penyembuhannya adalah
harus diangkat melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, biasanya
diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya
diazoksid). Untuk seseorang yang sering mengalami hipoglikemia, tapi
bukan penderita diabetes, dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan
sering makan dalam porsi kecil.
KESADARAN MENGONTROL GULA DARAH
Hipoglikemia memang kurang disadari oleh masyarakat luas yang lebih
mengenal penyakit diabetes sebagai akibat tingginya kadar gula darah
(hiperglikemia). Padahal, hipoglikemia menjadi akibat yang paling sering
terjadi jika penderita diabetes tidak memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai diet rendah gula yang benar, kadar gula darah yang dibutuhkan
oleh tubuh haruslah seimbang tidak terlalu tinggi atau rendah. Cara yang
paling mudah untuk mengetahui kadar gula darah dalam tubuh dengan cara
mengecek kadar gula secara rutin.
Untuk menjaga agar kadar
gula selalu normal, perhatikan pola makan, olah raga ringan secara
teratur untuk membantu pembakaran glukosa menjadi energi dan merangsang
produksi insulin, hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya dan
disiplin minum obat sesuai anjuran dokter.
Bagi yang jelas
terkena hipoglikemia dapat menaikkan kembali kadar gula darahnya dengan
mengonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa), jus buah,
air gula, atau segelas susu. Atau bisa juga mengkonsumsi madu. Madu ini mengandung fruktosa dan glukosa alami yang mudah diubah
menjadi energi oleh tubuh. Kandungan fruktosanya bisa menjadi sumber
energi dan aman bagi penderita diabetes sehingga tetap dapat diet tanpa
terkena resiko hipoglikemia.
Untuk mengoptimalkan menjaga kadar gula darah agar tetap dalam posisi normal bisa dibantu dengan mengkonsumsi Synergy Liquid Chlorophyll dari Synergy Worldwide. Cukup rutin mengkonsumsi Synergy Liquid Chlorophyll ini 2 (pagi dan malam hari) x 2 sdm akan menjaga stabilitas kadar gula darah Anda. Karena Synergy Liquid Chlorophyll menyeimbangkan sistem hormonal, pH tubuh, tekanan darah, dan kadar gula darah.
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sehat selalu,
Owner of Duta Synergy
Co-Founder of Organic Duta
Artikel diambil dari : SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar