Sabtu, 17 Maret 2012

Hati-hati …!!! Sirosis Merusak Hati Hampir Tanpa Gejala



Bismilahirahmanirahim

Assalamualaikum Wr.Wb.
 

 
Amitabh Bachchan, salah satu aktor ternama India yang telah membintangi lebih dari 180 film, menyatakan sebagian hatinya rusak akibat terserang sirosis.Aktor Bollywood berusia 67 tahun itu mengatakan kondisi tersebut disebabkan transfusi darah akibat kecelakaan saat pengambilan gambar sebuah film pada tahun1982.

Apa sih yang dimaksud dengan Sirosis ?

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Didalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu  proses penyimpanan energi, pengaturan metabolisme kolesterol dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita.Sehingga dapat kita bayangkan akibat yang bisa timbul apabila terjadi kerusakan pada hati kita.
Sirosis adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Keadaan tersebut terjadi karena infeksi akut yang menyebabkan peradangan sel hati yang luas dan mengakibatkan kematian banyak sel. Sirosis hati adalah bentuk akhir kerusakan hati yang digantikannya jaringan yang rusak oleh jaringan fibrotik yang akan menyebabkan penurunan fungsi hati dan pada sirosis dini biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul,dan terasa nyeri bila ditekan. Ada juga terjadi benjolan keras pada bagian kanan bawah tulang iga, nyeri di sekitar tulang belikat kanan, tidak nyaman dibagian kanan atas abdomen.

Apa yang menyebabkan seseorang terkena sirosis ?

Sirosis merusak kemampuan hati untuk mengendalikan infeksi dan mengolah nutrisi, hormon serta obat. Adapun yang menjadi penyebab dari sirosis adalah :

1.     Virus Hepatitis B dan C.
2.     Penyakit metabolik atau gangguan system kekebalan tubuh.
3.     Perlemakan hati (fatty liver).
4.     Konsumsi obat-obatan dan jamu-jamuan yang mengganggu fungsi liver dalam waktu yang lama.
5.     Makan makanan yang mengandung bahan pengawet.
6.     Alkohol adalah penyebab sirosis hati paling banyak.

     Sirosis merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker
pada penderita usia 45 – 65 tahun. Di beberapa negara Asia dan Afrika,penyebab utama dari sirosis adalah hepatitis kronis. Di Indonesia, sirosis hati lebih sering dijumpai pada laki-laki daripada perempuan.

Apa gejalanya atau tanda-tanda seseorang terkena sirosis ?
    
Sirosis ringan tidak menimbulkan gejala sehingga penderitanya terlihat sehat selama bertahun-tahun. Ada sebagian penderita yang hanya mengalami :

1.     Merasa badan tidak sehat.
2.     Kurang semangat untuk bekerja.
3.     Rasa kembung.
4.     Mual.
5.     Mencret kadang sembelit.
6.     Tidak selera makan.
7.     Berat badan menurun.
8.     Otot-otot melemah dan cepat merasa lelah.
9.     Ikterus, kadang-kadang urine menjadi lebih tua warnanyaatau kecoklatan

Pada tahap ini sirosis kadang ditemukan pada waktu melakukan pemeriksaan kesehatan (general check-up) karena memang tidak ada keluhan sama sekali.Keluhan yang timbul tergantung pada luasnya kerusakan parenkim hati. Jika aliran empedu tersumbat selama bertahun-tahun bisa terjadi sakit kuning (jaundice),gatal-gatal dan timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama disekelilng kelopak mata. Kadang-kadang terjadi batuk darah atau muntah darah karena terjadi pendarahan dari vena varikosa di ujung bawah kerongkongan (varises esophageal).

Bila terjadi kegagalan fungsi hati akan timbul gejala seperti rasa lemah, berat badan turun, kembung, dan mual. Timbul bercak mirip laba-laba (spider nevi) pada kulit tubuh di bagian atas. Telapak tangan berwarna merah, perut membuncit akibat penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut (asites).Selain itu, dapat juga terjadi pembengkakan pada tungkai bawah sekitar tulang (edemapretibial), dan gangguan pembekuan darah yang bermanifestasi sebagai peradangan gusi, mimisan, atau gangguan siklus haid. Diagnosa sirosis hati yang pasti ditegaskan secara microskopis dengan melakukan biopsy hati. Dengan pemerikasaan jaringan hati dapat ditentukan tingkat keparahan peradangan hati dan mengetahui penyebabnya.

Pemerikasaan laboratorium pada sirosis hati menunjukkan kadar Haemoglobin ( Hb) yang rendah(anemia), jumlah sel darah putih menurun (leukopenia) dan trombositopenia.Kemudian kenaikan SGOT, SGPT dan gamma GT akibat kebocoran dari sel-sel yang rusak.Kadar albumin rendah bila kemampuan sel hati menurun, kadar kolinesterase (CHE)menurun kalau terjadi kerusakan sel hati dan masa protrombin memanjang jugaterjadi penurunan fungsi hati. Pada sirosis fase lanjut glukosa darah meningkat akibat ketidak mampuan sel hati membentuk glikogen. Sirosis dapat berkembangdengan cepat dan menyebabkan kanker hati (karsinoma hepatoselluler).Karena ketiadaan gejala yang khas pada tahap awal perkembangannya makakanker hati mengakibatkan kebanyakan terdeteksi/terdiagnosa pada stadium lanjut. Dr. Agus S. Waspodo, SpPD, KGEH dari RS Kanker Dharmais,mengatakan " Prognosis untuk penderita kanker hati seringkali terlambat karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu hingga kanker berkembang ke stadium lanjut."

Bagaimana mencegah agar tidak terkena sirosis ?

Sirosis dapat dihindari dengan tidak mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, makan makanan yang sehat, mengurangi asupan lemak,dan makanan yang digoreng, menjaga berat badan yang sehat, dan mengurangi resiko terserang Hepatitis B dan C. Dengan kata lain ubahlah pola hidup, pola berpikir, pola makan, pola istirahat dan gaya hidup menjadi pola yang aman dan sehat.

Apa yang terjadi apabila sirosismenyerang hati kita ?

Komplikasi Morbiditas dan mortalitas sirosis tinggi akibat komplikasinya. Kualitas hidup pasien sirosis diperbaiki dengan pencegahan dan penangan komplikasinya.Penurunan fungsi hati mempengaruhi tubuh dengan berbagai macam cara. Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis hati adalah :

1.      Edema dan Asites

Ketika hati berkurang kemampuannya untuk membuat protein albumin, air berakumulasi di kaki (edema) dan abdomen (asites).

2.      Memar dan berdarah

Ketika hati berkurang/berhenti memproduksi protein yang berfungsi untuk pembekuan darah, orang tersebut akan memar atau gampang berdarah. Palmar tangan akan berwarna merah yang disebut eritema palmaris.

3.      Jaundice

Adalah warna kekuningan dari kulit dan mata yang terjadi ketika hati tidak dapat mengabsorbsi bilirubin yang cukup.

4.      Gatal

Gatal dapat terjadi karena tersimpannya produk empedu di kulit.

5.      Batu Empedu

Jika sirosis menghalangi empedu mencapai kantung empedu, betu empedu dapat terjadi.

6.      Toksin di dalam darah atau otak

Liver yang rusak tidak dapat mengangkut toksin dari darah, membuat toksin terakumulasi didalam darah dan otak. Toksin dapat membuat fungsi mental berkurang dan menyebabkan perubahan personalitas, koma dan kematian. Tanda tertimbunnya toksin di otak dapat berupa cepat lupa, sulit berkonsentrasi, atau perubahan kebiasaan tidur. Ensefalopati hepatic merupakan kelainan neuropsikiatrik akibat disfungsi hati. Mula-mula ada gangguan tidur (insomnia dan hipersomnia),selanjutnya dapat timbul gangguan kesadaran yang berlanjut sampai koma.

7.      Sensitifitas terhadap obat

Sirosis memperlama kemampuan liver untuk filtrasi. Karena liver tidak menghilangkan obat dari darah sesuai dengan waktu kerjanya sehingga obat-obat tersebutbekerja lebih lama dari seharusnya, lebih sensitive obat tersebut, efek sampingnya tertimbun dalam tubuh.

8.      Hipertensi portal

Normalnya,darah dari usus dan limpa menuju hati melalui vena porta. Tetapi sirosismengurangi aliran darah normal di vena porta, dengan meningkatkan tekanan didalamnya. Keadaan ini disebut juga hipertensi porta.

9.  Varises

Ketika aliran darah pada vena porta melambat, darah dari usus dan limpa kembali lagi ke pembuluh darah lambung dan esophagus. Pembuluh darah ini dapat membesar karena sebenarnya tidak membawa kapasitas darah yang banyak. Pembesaran pembuluh darah disebut varises dan dapat menyebabkan memar. Jika memar dapat menimbulkan pendarahan yang serius di lambung atas atau esophagus yang memerlukan terapi medis segera. Karena angka kematiannya sangat tinggi, sebanyak duapertiganya akan meninggal dalam waktu satu tahun walaupun dilakukan tindakan untuk menanggulangi varises ini dengan berbagai cara.

10.  Resistensi insulin dan diabetes tipe 2

Sirosis dapat menyebabkan resistensi insulin yang membuat otot, lemak,dan sel hati tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Pankreas berusaha untuk membuat insulin lebih banyak, tapi tidak mampu memenuhi kebutuhan insulin tubuh dan diabetes tipe 2 berkembang berupa ditemukannya glukosa dalam aliran darah.

11.  Kanker hepar

Karsinoma hepatoselluler lebih sering disebabkan oleh sirosis.

12.  Masalah dalam berbagai macam organ lainnya.

     Sirosis dapat menyebabkan disfungsi system immune yang dapat menyebabkan infeksi, terutama cairan di abdomen (asites). Biasanya pasien tanpa gejala, namun dapat timbul demam dan nyeri di abdomen. Terjadi ganguan fungsi ginjal akut berupa oligouridan berakibat pada penurunan filtrasi glomerulus.

Dapatkah Sirosis disembuhkan ?

Pengobatan Etiologi sirosis mempengaruhi penanganan sirosis. Kerusakan hati karena sirosis tidak bisa kembali normal. Terapi yang dilakukanhanya ditujukan untuk mengurangi progresi penyakit, menghindarkan bahan-bahan yang bisa menambah kerusakan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi.Dr. Agus S.Waspodo, SpPD. KGEH dari RS Kanker Dharmais mengatakan, "Dalam situasi dimana penyakit tidak lagi dapat disembuhkan, maka pengobatan kanker difokuskan pada peningkatan usia hidup, menjaga serta meningkatkan kualitas hidup selama mungkin, dengan menjalankan terapi-terapi yang telah terbukti secara klinis." Terapi membantu pasien mentoleransi terapi sistemik dan meningkatkan control terhadap gejala.Meski tidak dapat menyembuhkan total, namun pendekatan ini dapat memperlambat, menghentikan, atau pada beberapa kasus tertentu menurunkan perkembangan kanker sehingga pasien dapat mengendalikan kanker mereka hingga jangaka panjang.

 Semoga catatan ini bermanfaat pada sidang pembaca semua dan menjadi inspirasi pada anda semua untuk merubah pola hidup yang lebih baik dan sehat. Berpola pikirlah selalu positif dan optimis, pola makan yang sehat (jangan sering terlambat makan, hindari makan makanan yang berlemak dan gorengan, makan dalam porsi yang cukup jangan berlebih), pola istirahat yang cukup, dan gaya hidup yang sehat (konsumsi obat, jamu dan alkohol yang terus menerus sebaiknya dihindari).


Semoga bermanfaat.


Wassalam,  
Salam sejahtera selalu,

Mas Heru


Disadur dari : SUMBER




Catatan ini disponsori oleh : PULSAGRAM


Tidak ada komentar: