Rabu, 07 Maret 2012

PERSONAL BRANDING



Bismillahirrohmanirohim

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Pada suatu hari, di dalam sebuah obrolan dengan admin suatu group di Facebook (Group BISNIS) ada saran beliau yang sangat menggelitik keingintahuan saya tentang suatu hal. Beliau menyarankan saya selain memperkenalkan brand yang saya promosikan, sebaiknya juga mulai untuk membangun PERSONAL BRANDING. Saat itu hanya saya iyakan saja. Tapi dalam hati saya bertanya-tanya apa sih PERSONAL BRANDING ?

Perburuan pun saya mulai dengan Googling. Karena memang media inilah yang saya punya untuk menambah ilmu. Dari baca sana-sini, browsing buka ini itu, akhirnya saya temukan satu yang membahas masalah personal branding ini. Dimata saya bahasannya cukup mengena. Yuk kita belajar bersama tentang PERSONAL BRANDING ini. Kita mulai ya....

=====oo000oo=====


Brand adalah sebuah nama, istilah, simbol ataupun hal lain yang dapat menjadi sebuah identitas. Brand dapat membedakan kita dengan orang lain yang memiliki keahlian serupa.
Dalam bukunya “ The Brand Called You” (2005) Peter Montoya menyatakan bahwa Branding adalah mempengaruhi. Branding adalah proses menciptakan sebuah identitas yang dikaitkan dengan persepsi, emosi, dan perasaan tertentu terhadap identitas tersebut.

Sementara, Personal Brand adalah merek kita. Sebuah personal brand adalah kekuatan kita. Semakin kuat nilai dari brand yang dimiliki, semakin besar pula kekuatan kita.

Saya coba menjelaskan bagaimana kita dapat membangun personal brand.

1. Personal Brand is about perception and hope !


Personal Branding bisa diartikan persepsi atau emosi yang dimiliki seseorang mengenai kita. Personal branding dapat juga diartikan harapan yang tercipta dalam pikiran audien sasaran. So, cari keunggulan atau kualitas yang sudah diakui, paling tidak oleh komunitasmu atau nilai-nilai yang menurut orang lain dimiliki olehmu. Mulailah dari pengakuan yang kecil itu.
Atau, kenapa tidak kita ciptakan sendiri persepsi itu? Menciptakan personal brand berarti pula mempengaruhi cara orang lain memandang diri kita. So, bangun persepsi positif tentang dirimu.

2. Find your strength and passion !

Personal branding mampu memperlihatkan keistimewaan dan keunggulan kita dalam bidang tertentu. Personal branding adalah cerminan dari kemampuanmu, keunggulanmu, serta reputasimu. So, carilah apa yang menjadi bakat, minat, atau keahlianmu. Bisa dimulai dari mengingat penghargaan-penghargaan yang pernah kamu dapat mungkin? atau bidang yang sedang kamu tekuni?

3. Be Unique, be different, be skilled ?

Percayalah bahwa setiap orang itu unik. Keunikan itu menjadi modal dasar membangun personal brand yang kuat. Kembangkan keunikan itu secara tepat, maka kita akan terlihat otentik, berbeda dengan yang lain dan menjadi menarik.

Apa yang membedakan Tukul dengan pelawak lainnya? Mereka sama-sama bisa mengocok perut, tetapi justru karakter Tukul yang tampak ‘ndeso’ itulah yang menjadi kekuatannya. Padahal kalau kita mengenal sosoknya, kita akan kagum dengan kecerdasannya sebagai entertaint loh! Atau ‘jeng Kelin’ yang berhasil dihidupkan oleh Nictagina dengan karakter jengkelinnya?
Atau bila kita masih kesulitan menemukan keunikan kita, tidak ada jalan yang lebih ampuh dalam mempromosikan personal brandingmu , selain dengan menunjukkan dirimu adalah seorang ahli di bidangmu. Misalnya, dengan menulis artikel yang menunjukkan pengetahuan yang luas dalam bidang yang kamu tekuni.

4. Be honest and build the positive one !

Tidak harus punya bakat dan keahlian. Karakter kita bisa menjadi tool kita. Bangun brand yang membuat kita dikenal sebagai orang yang terbuka, ramah, dan suka membantu, misalnya. Kita tidak ingin dikenal dengan karakter yang buruk, bukan?
Contohnya, Mother Theresa yang dikenal sebagai penolong orang miskin dan berkepribadian layaknya orang suci.
Tentu saja ini harus dilakukan dengan tulus dan jujur, karena bila kita memaksakan diri untuk me-make up kepribadian kita, cepat atau lambat orang juga akan mengetahuinya.

Personal branding adalah bagaimana kita bahagia dengan diri kita. Fokus pada bahagia dalam membantu orang lain dan yakinlah kamu akan membangun personal brand yang positif. Jujurlah pada diri kita dan komunitas kita, be consistent!

5. Grab your chance and challenge !

Satu yang penting dalam membangun personal brand adalah berani mengambil berbagai peluang dan tantangan. Ada tantangan tentu harus berani ambil resikonya. Resiko? Di awal membangun personal brand akan dibutuhkan banyak waktu untuk berkonsentrasi pada bidang yang kita minati atau karakter yang kita bangun. Sebagian harus mengorbankan profesi awalnya dan 100% terjun ke bidang yang diminatinya, jika brand yang diinginkan berkaitan dengan suatu keahlian tertentu.

6. Promote yourself !

Punya personal brand yang jempol saja tidaklah cukup. Kamu harus membuat orang lain tahu bahwa kamulah pemiliknya. Sayangnya, masih banyak dari kita yang malu mempromosikan diri kita. Masih ragu dengan kemampuan kita. Misalnya, kita punya kemampuan menulis, karena kita tidak yakin dengan kemampuan kita sendiri, akhirnya tulisan itu tidak kita promosikan, tidak terbaca oleh orang lain, atau hanya untuk konsumsi pribadi. Coba seandainya kita promosikan tulisan ini dan ternyata ada editor, penerbit, atau pencari bakat (emangnya artis?hehe) yang membaca tulisanmu, mungkin saja bisa mengubah nasibmu, who knows?

7. Don’t Wait !

Mulailah membangun personal brandmu sekarang juga. Jangan ditunda lagi. Tentu saja membangun personal brand bukan hal mudah. Tidak pula instan. Dibutuhkan kerja keras, pembelajaran, dan hasrat untuk menjalaninya. Yang pasti butuh ketelatenan yang luar biasa. Semakin dini membangun personal brand semakin bagus, bukan?

8. Share It !

Suatu personal brand diciptakan untuk dibagi, bukan untuk ditimbun.Ini adalah asset yang akan semakin berkembang bila makin banyak digunakan, terutama untuk menolong komunitasmu. Semakin banyak digunakan untuk membantu, maka akan semakin kuat brand itu dan semakin dikenal.

9. Be patient !

Tidak ada keberhasilan instant! Di antara banyaknya kompetisi bakat yang bisa membuat orang jadi beken dengan instantnya, sepertinya kita perlu tanamkan pengertian bahwa tidak ada keberhasilan instant. Semua butuh ketekunan, ketelatenan, dan kerja keras. Pemenang kompetisi bakat di TV pun akan cepat tenggelam bila tidak pandai-pandai mempertahankan reputasi dan meningkatkan bakatnya.

Personal brandingpun butuh waktu, dari saat membangun hingga akhirnya dikenal khalayak, kecuali kita punya satu faktor, luck! Seorang Iwan Fals saja butuh waktu panjang dan hidup yang tidak mudah hingga memiliki banyak penggemar seperti sekarang.

10. Be CEO of yourself !

You are the CEO of your self. How come? Karena kita pribadilah yang mampu mengembangkan dan mempertahankan personal branding itu. Segala reputasi, citra dari personal brand ini bergantung dari diri kita. Kendali ada pada kita. Kita adalah pelaku, creator, pengembang, public relation, dan marketing officer bagi personal brand kita.

So, build your personal brand, then let them say..hey..I know You!

=====oo00oo=====

Dari bahasan tersebut diatas maka dapat ditarik suatu gambaran bahwa yang dimaksud dengan PERSONAL BRANDING adalah suatu proses menciptakan sebuah identitas pribadi yang dikaitkan dengan persepsi, emosi, dan perasaan tertentu terhadap identitas tersebut.

Media jejaring sosial seperti Facebook bisa dipakai untuk menciptakan PERSONAL BRANDING kita. Ada 10 cara yang bisa teman-teman pakai sebagai acuan untuk membangun PERSONAL BRANDINGnya. Silahkan teman-teman mencobanya. Semoga berhasil ya...


Semoga bermanfaat.


Wassalam,
Salam sejahtera selalu,

Mas Heru 


Disadur dari : Sumber. 

Catatan ini disponsori oleh : PULSAGRAM.

Tidak ada komentar: