Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tadinya,
tulisan ini akan saya beri judul ‘menjual diri’, namun akhirnya, saya
memilih kata ‘memasarkan’ saja. Bagi banyak orang, akan terdengar lebih
santun. Judul aslinya adalah marketing yourself, karya Hermawan
Kartajaya. Memasarkan diri. Apakah harus? Tidak, jika anda memang tidak
menginginkannya. Tulisan ini khusus untuk mereka yang ingin sukses memasarkan
dirinya, berhasil meraih simpati atas pasarnya dan kemudian “dibeli” oleh
pasarnya.
Pasar? Masih ingat
definisinya kan? Pasar adalah pembeli (calon pembeli) anda. Ilmu
pemasaran pun dapat anda adopsi untuk memasarkan diri anda.
Tetapi, siapakah pasar anda?
Bila
anda sedang mencari pekerjaan, maka pasar anda adalah perusahaan yang akan anda
lamar. Jika anda sedang/sudah bekerja, maka pasar anda adalah boss anda, kawan
anda selevel, atau mungkin bahkan anak buah anda. Mereka adalah variabel yang
dapat mempengaruhi maju mundurnya karir yang sedang anda bangun.
Apa
saja kiat/kunci nya agar anda berhasil memasarkan diri anda?
Masih kata Hermawan, setidaknya ada 9 (sembilan).
1. segmentation
Anda
harus melihat pasar secara kreatif. Definisikan/tentukan pasar
anda. Bukankah diluar sana begitu banyak perusahaan yang sedang menanti anda.
Jangan melamar sembarangan/sekenanya. Kenalilah diri anda dan kemana anda
kira-kira akan masuk.
Di
hadapan anda juga ada jalur karir. Sudahkah anda tentukan kemana anda akan
menuju? Kenali apa/siapa yang dapat mempengaruhi jalan karir anda. Dengan kawan
selevel, amatilah mereka. Apa beda anda dengan mereka? Sehingga anda pikir,
nantinya anda akan menjadi orang yang “terpilih” oleh pasar anda .
Jika
anda belum menemukan diferensiasi/pembeda, upayakan untuk menciptakannya. Pasti
ada! Apa yang tidak mampu anda lakukan, mungkin orang lain mampu. Apa yang
orang lain tak memiliki/tak mampu mengerjakan, sangat mungkin anda memilikinya
dan mampu anda kerjakan.
Jangan
lupa bahwa memilih pasar secara kreatif berarti anda harus memiliki/menyiapkan
sumber dayanya.
2. Targetting
Tindakan
memilih sasaran disebut targetting. Apa target
karir/posisi yang anda inginkan? Fokuslah kesana. Namun ‘fokus’ saja belum
cukup, karena “pasar” itu memiliki keinginan. Yang dimaksud keinginan
adalah kualifikasi.
Ada
syarat untuk meraih sesuatu. Persiapkan diri anda dengan sumber daya yang
disyaratkan oleh pasar anda. Untuk posisi tertentu, misalnya, pelajarilah
kualifikasinya. Sudahkah anda menyiapkan semuanya? Jika sudah, tentukan
target anda. Pilihlah jalur mana yang akan anda raih.
Atau
dapat saja dibalik.
Berangkat dari sumber daya (potensi) yang sudah ada dalam diri anda.
Diferensiasi apa yang sudah anda miliki? Apa yang membuat anda berbeda dengan
orang lain? Ketika sumber daya anda sendiri dapat anda kenali dengan baik,
akan lebih mudah untuk memilih target market anda.
Mula-mula
kenali potensi dan kekuatan diri. Kemudian pastikan bahwa pasar yang
anda tuju mempunyai keungkinan yang besar untuk menerima anda. Lalu bidiklah
pasar anda. Gunakan waktu, energi dan pikiran anda untuk target utama anda.
Alokasikan waktu, energi dan pikiran untuk target utama. Baru sisanya, untuk
target ke dua. Untuk yang bukan target, tak perlu anda alokasikan waktu,
energi dan pikiran anda.
3. Positioning
Positioning bermakna lead your customer
credibly. Anda harus membuat customer percaya bahwa anda ada
dalam positioning itu. Positioning mencerminkan apa yang mampu
anda berikan kepada pasar anda. Jika anda sudah masuk dalam perusahaan,
positioning adalah tindakan bagaimana memposisikan anda supaya beda dengan yang
lain.
Mungkin
anda sama-sama salesman, sama-sama akuntan, sama-sama operator, sama-sama
supervisor, sama-sama manajer,sama-sama area manajer, namun buatlah diri anda
berbeda dengan manajer/area manajer yang lain. Dengan demikian, persaingan itu
akan menjadi lebih sehat.
Lihat
kemampuan dan potensi diri. Buatlah semua orang percaya bahwa anda memang unik. Buktikan keunikan
tersebut hingga pasar percaya. Tunjanglah dengan bukti/track record (rekam
jejak/pengalaman) selama ini.
4. Differentiation
Diferensiasi
bermakna
anda mampu mengintegrasikan antara content (isi) dan context
(konteks) anda.
Konten
adalah
isi anda, sedang konteks adalah ‘pembungkus’. Kemampuan anda dalam
bidang tertentu, pendidikan, pengalaman dan bakat adalah isi anda. Isi/konten
adalah what to offer, sedangkan konteks adalah how to
offer.
Ada
orang yang content_nya bagus, namun context_nya
berantakan. Padahal yang terlihat pertama kali adalah konteks/pembungkusnya.
Nah
sebenarnya anda boleh memilih anda akan beda di konten atau pun konteks.
Namun saya sarankan, integrasikan keduanya. Baik konten maupun konteks. Pastikan
bahwa keduanya terintegrasi dengan baik.
5. Marketing Mix
Marketing mix terdiri dari 4P. Product,
price, promotion dan place. Gabungan dari product price disebut
offer (apa yang kita tawarkan kepada orang/pasar). Anda harus
menawarkan service yang anda miliki. Anda juga harus memasang harga
anda.
Selain
itu, anda harus dapat diakses melalui promotion dan place. Kalau tidak
mudah diakses, tidak ada gunanya offering yang anda miliki.
Dalam
merancang 4P,
anda harus kembali pada konsep diferensiasi. Anda mau different dalam
hal/ bidang apa? Buat agar anda mudah diterima oleh target pasar anda.
Anda
dapat membedakan TPI dengan Metro TV bukan? Anda juga dapat membedakan Melly
dan Dewiq, yang sama-sama pencipta lagu, KD dan Iis Dahlia (yang sama-sama
penyanyi), Rhoma Irama dan Jaja Miharja (yang sama-sama penyanyi dangdut).
6. Selling
Menjual
diri menyangkut long term relationship. Bangunlah hubungan dan
jagalah hubungan dengan pelanggan/pasar anda. Jangan melakukan ‘hard
selling’ (kasar dan terang-terangan) tetapi lakukanlah soft selling.
Namun perlu diingat bahwa soft selling tak berarti pasif dan
hanya menunggu. Lakukan dengan elegan. Memang tidak mudah karena marketing
or selling is about art. Menjual adalah seni.
Ada
feature selling, benefit selling, dan solution selling.
Feature selling artinya anda menjual service. Benefit
selling artinya anda menawarkan benefit/manfaat apa yang akan didapat
oleh pelanggan/pasar anda jika mereka menerima/membeli anda. Sedangkan solution
selling adalah anda menawarkan solusi atas masalah pelanggan
anda.
Dalam
hal solution selling, seolah-olah anda mengatakan seperti ini kepada pelanggan
anda “ anda punya masalah?, pilihlah saya, saya akan menyelesaikan masalah
anda, sebab saya menjual solusi!”
7. Brand
Jangan
anggap nama anda adalah hanya sekedar nama. Nama harus diketahui oleh orang
banyak dan orang harus mengerti asosiasi apa yang melekat pada nama anda. Anda
kenal Mario Teguh, Bill Gate, Titik Puspa, Inul, Tina Talisa, Karni Ilyas, abu
Rizal Bakri, dll ? Asosiasi apa yang melekat pada mereka? Begitu saya sebut
nama tersebut, apa yang anda ingat dari mereka? Siapa mereka? Itulah “brand”.
Bangunlah brand anda dan jagalah dia.
8. Service
Pelajarilah
ilmu-ilmu ‘melayani’ (service), supaya brand anda bagus. Supaya
bagus, anda harus melayani dengan baik. Anda bukan saja harus belajar
mengenali atau mengontrol mood anda, tetapi anda juga harus mengenali
mood orang lain. Agar service anda mantap, anggap service
sebagai tugas kita. Layani orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Dengan
melakukan service yang tulus, brand anda akan memiliki
value/nilai. Brand yang anda bangun akan menjadi semakin
bernilai.
9. Process
Perbaiki
terus kualitas. Itulah proses membangun brand. Dalam proses, ada
istilah QCD (quality, cost, delivery). Perbaiki
ketiganya. Upayakan untuk memberikan kualitas dengan biaya yang hemat. Jika
anda memberikan service berkualitas dengan energi yang berlebih-lebihan, itu
artinya anda tidak efisien. Ingat bahwa sumber daya anda terbatas. Service
delivery anda haruslah tepat waktu.
Dalam
pekerjaan sehari-hari, proses adalah bagaimana anda menangani keluhan dan
permintaan pelanggan dan proses untuk menciptakan service baru
yang kreatif dan inovativ.
Bagaimana?
Sudah terfikir untuk hal yang satu ini? Memasarkan Diri, mungkin layak
anda pertimbangkan!
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mas Heru.
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh : PULSAGRAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar