Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan mencermati adanya berbagai
kondisi masa lalu dan masa kini serta tantangan masa depan, diperlukan
pokok-pokok etika kehidupan berbangsa yang mengacu kepada cita-cita
persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan kejayaan,
serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan
nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Pokok-pokok
etika dalam kehidupan berbangsa adalah mengedepankan kejujuran, amanah,
keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap
toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat
diri sebagai warga bangsa.
Adapun uraian Etika Kehidupan Berbangsa adalah sebagai berikut:
Etika Sosial dan Budaya
Etika
Sosial dan Budaya bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan
menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling
menghargai, saling mencintai dan saling menolong di antara sesama
manusia dan warga bangsa. Sejalan dengan itu, perlu menumbuhkembangkan
kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang
bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Untuk itu, juga perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya keteladanan yang
harus diwujudkan dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun
informal pada setiap lapisan masyarakat.
Etika
ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kembali kehidupan
berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menggugah, menghargai, dan
mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah agar
mampu melakukan adaptasi, interaksi dengan bangsa lain, dan tindakan
proaktif sejalan dengan tuntutan globalisasi. Untuk itu, diperlukan
penghayatan dan pengamalan agama yang benar, kemampuan adaptasi,
ketahanan dan kreativitas budaya dari masyarakat
Etika Politik dan Pemerintahan
Etika
Politik dan Pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang
bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang
demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggungjawab, tanggap
akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan,
kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung
tinggi hak asasi manusia dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam
kehidupan berbangsa.
Etika
pemerintahan mengamanatkan agar penyelenggara negara memiliki rasa
kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap mundur
apabila merasa dirinya telah melanggar kaidah dan sistem nilai ataupun
dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara.
Masalah
potensial yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertentangan
diselesaikan secara musyawarah dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan
sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya, dengan
tetap menjunjung tinggi perbedaan sebagai sesuatu yang manusiawi dan
alamiah.
Etika Politik dan
Pemerintahan diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis antarpelaku
dan antarkekuatan sosial politik serta antarkelompok kepentingan lainnya
untuk mencapai sebesar-besar kemajuan bangsa dan negara dengan
mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi dan
golongan.
Etika Politik dan
Pemerintahan mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik
untuk bersikap jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar,
memiliki keteladanan, rendah hati, dan siap untuk mundur dari jabatan
publik apabila terbukti melakukan kesalahan dan secara moral
kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.
Etika
ini diwujudkan dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku
politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap
munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan
berbagai tindakan yang tidak terpuji lainnya.
Etika Ekonomi dan Bisnis
Etika
Ekonomi dan Bisnis dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi dan
bisnis, baik oleh perseorangan, institusi, maupun pengambil keputusan
dalam bidang ekonomi dapat melahirkan kondisi dan realitas ekonomi yang
bercirikan persaingan yang jujur, berkeadilan, mendorong berkembangnya
etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemampuan saing, dan
terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi yang berpihak
kepada rakyat kecil melalui kebijakan secara berkesinambungan.
Etika
ini mencegah terjadinya praktik-praktik monopoli, oligopoli, kebijakan
ekonomi yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme,
diskriminasi yang berdampak negatif terhadap efisiensi, persaingan
sehat, dan keadilan, serta menghindarkan perilaku menghalalkan segala
cara dalam memperoleh keuntungan.
Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Etika
Penegakan Hukum yang Berkeadilan dimaksudkan untuk menumbuhkan
kesadaran bahwa tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama
hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh
peraturan yang berpihak kepada keadilan. Keseluruhan aturan hukum yang
menjamin tegaknya supremasi dan kepastian hukum sejalan dengan upaya
pemenuhan rasa keadilan yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.
Etika
ini meniscayakan penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan
tidak diskriminatif terhadap setiap warganegara di hadapan hukum, dan
menghindarkan penggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan dan
bentuk-bentuk manipulasi hukum lainnya.
Etika Keilmuan
Etika
Keilmuan dimaksudkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa mampu menjaga harkat
dan martabatnya, berpihak kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan
dan kemajuan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.
Etika
ini diwujudkan secara pribadi ataupun kolektif dalam karsa, cipta, dan
karya, yang tercermin dalam perilaku kreatif, inovatif, inventif, dan
komunikatif, dalam kegiatan membaca, belajar, meneliti, menulis,
berkarya, serta menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Etika
Keilmuan menegaskan pentingnya budaya kerja keras dengan menghargai dan
memanfaatkan waktu, disiplin dalam berfikir dan berbuat, serta menepati
janji dan komitmen diri untuk mencapai hasil yang terbaik. Di samping
itu, etika ini mendorong tumbuhnya kemampuan menghadapi hambatan,
rintangan dan tantangan dalam kehidupan, mampu mengubah tantangan
menjadi peluang, mampu menumbuhkan kreativitas untuk penciptaan
kesempatan baru, dan tahan uji serta pantang menyerah.
Etika Lingkungan
Etika
Lingkungan menegaskan pentingnya kesadaran menghargai dan melestarikan
lingkungan hidup serta penataan tata ruang secara berkelanjutan dan
bertanggungjawab. (sumber : Tap VI/MPR/2001 )
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mas Heru
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh : PULSAGRAM
Semoga bermanfaat adanya.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mas Heru
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh : PULSAGRAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar