Bismillahirahmanirahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setiap orang punya perjalanan hidup
yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan hidupnya pun tak akan sama
kedalam petuah-petuah kata yang bermakna. Demikian pula dengan sosok Bob Sadino
yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur sebelum
di ajarkan kepada anak bangsa ini.
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanfaat.
- Terlalu Banyak Ide
-
Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga
tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya
punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
- Miskin Keberanian untuk memulai
-
Orang “bodoh”biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena
orang “bodoh”sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia
nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar”telalu banyak pertimbangan.
- Terlalu Pandai Menganalisis
-
Sebagian besar orang “pintar”sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide
bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai
break event point. Orang “bodoh”tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat
memulai usaha.
- Ingin Cepat Sukses
-
Orang“Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk
mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus
melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
- Tidak Berani Mimpi Besar
-
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di
capai. Orang “bodoh”tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi
sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang
lain.
- Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
-
Orang “Pintar”menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu.
Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
- Berpikir Negatif Sebelum Memulai
-
Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif
tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat
banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus
segera berbisnis.
- Maunya Dikerjakan Sendiri
-
Orang “Pintar”berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang
“bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu
orang lain.
- Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
-
Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali
melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya
terjual”.
- Tidak Fokus
-
Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak
hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh”tidak punya kegiatan lain
kecuali fokus pada bisnisnya.
- Tidak Peduli Konsumen
-
Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya
sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.
Orang“bodoh”?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
- Abaikan Kualitas
-Orang
“bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang
“pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
- Tidak Tuntas
-
Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena
punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh”mau tidak mau harus menuntaskan
satu bisnisnya saja.
- Tidak Tahu Pioritas
-
Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal
dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh”? Yang
paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas
- Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
-
Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus
sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi
kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
- Mencampuradukan Keuangan
-
Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan
mencampuradukkan keuangan pribadi dan perusahaan.
- Mudah Menyerah
-
Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung
beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali
tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
- Melupakan Tuhan
-
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa
campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan
menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
- Melupakan Keluarga
-
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai
menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin menguras waktu dan tenaga
- Berperilaku Buruk
-
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya
sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena
sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.
Wassalam,
Salam sejahtera selalu,
Mas Heru
Dikutip dari : SUMBER
Disponsori oleh : PULSAGRAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar